•••••
Mata Jungkook membola saat mendengar ucapan Lalisa. Terlebih dengan jarak mereka yang terlampau dekat ini. Bahkan Jungkook bisa dengan jelas merasakan nafas Lalisa yang menerpa wajahnya.
Entah apa yang ada dipikirannya saat dia mulai memejamkan matanya dan mendekatkan wajahnya ke arah Lalisa. Saat kedua belah bibir mereka hampir bertemu, Lalisa kembali mengigau saat tidur.
"Ayolah, Gong Yoo Oppa. Apa kau tak mau menciumku heum?" Jungkook menjauhkan wajahnya saat Lalisa mengigau seraya mengeluarkan aegyo nya. Sadar atas apa yang ingin dia lakukan, Jungkook segera memindahkan tangan dan kaki Lalisa yang berada di tubuhnya.
"Dasar wanita centil. Aku baru tau ternyata bibirnya mempunyai fungsi lain selain mengumpati orang, salah satunya memuji lelaki lain yang bukan suaminya." Jungkook mengacak rambutnya kasar, dia menghembuskan nafasnya pelan dan memandang Lalisa yang sudah tertidur pulas.
Dia segera menyelimuti tubuh mungil Lalisa dan keluar dari kamar itu.
•••
Lalisa mengerjapkan matanya saat matahari mulai masuk dicelah gorden kamarnya. Dia terkejut saat melihat tubuhnya terbaring di atas ranjang.
"Siapa yang memindahkan ku kesini? Dan dimana pria gila itu?" Lalisa mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya mencari sosok pria yang semalam memancing emosinya.
Saat sudah memastikan tak ada Jungkook dikamarnya, dia beranjak turun dari ranjang dan memutuskan untuk segera bergegas mandi.
Siang ini Lalisa dan Jungkook akan kembali pulang ke Korea, karena pekerjaan mereka sudah sangat menumpuk.
Lalisa harus menyelesaikan pemotretannya yang sempat tertunda. Jungkook juga harus segera mengurus pekerjaan nya yang dia tinggal selama 2 hari.
Lalisa dan Jungkook segera memasuki Private Jet milik Jungkook. Seperti biasa, Mereka tak saling duduk berdampingan. Tapi kali ini, sepertinya sedikit berbeda. Karena Jungkook mendudukkan dirinya tepat di hadapan Lalisa.
"Minggirlah, aku muak melihat wajahmu." Lalisa berkata tanpa melihat wajah Jungkook. Dia sedang sibuk menatap layar ponselnya.
Jungkook tak mengindahkan ucapan Lalisa. Dia segera menyenderkan kepalanya di kursi penumpang, matanya perlahan memejam.
Saat kesadaran nya mulai hilang, tiba-tiba dia tersentak saat ponsel Lalisa berdering dengan sangat kencang. Dia mengangkat kepalanya tepat saat Lalisa akan menerima panggilan tersebut.
"Ada apa Will?" Sapa Lalisa saat panggilan sudah terhubung.
'Apa kau sedang diperjalanan pulang?' Suara pemuda yang diseberang sana.
Saat mendengar suara pemuda di panggilan Lalisa, Jungkook menegakkan tubuhnya. Mata tak lepas menatap Lalisa lekat. Lalisa sangat terkejut saat tak sengaja menoleh dan
melihat kearah Jungkook yang sedang memperhatikannya dengan tangan yang mengepalDia berusaha menghiraukan tatapan yang Jungkook berikan, dia kembali fokus ke lawan bicaranya ditelfon.
"Ya, aku diperjalanan pulang. Setelah sampai aku akan mengabari mu." Balas Lalisa seraya memakan cookies yang sudah disediakan di meja kecil penumpang.
'Baiklah, cepatlah sampai aku merindukan Lalisaku kkkk~. Kalau begitu hati-hati dijalan.' Lalisa mendecih saat mendengar kekehan diseberang telfon nya.
"Baiklah, Bye." Lalisa memutuskan panggilan itu sepihak.
Ini sudah 2 jam diperjalanan, dan rasa kantuk mulai menghampiri Lalisa. Dia menoleh ke arah Jungkook karena pemuda itu hanya diam disepanjang perjalanan. Tanpa sepatah katapun, dia bangkit dan berjalan ke kamar untuk istirahat
KAMU SEDANG MEMBACA
contract marriage // lizkook
FanfictionMereka hanya perlu bersikap layak nya pasangan suami-istri di depan banyak orang. Namun setelah menginjak pekarangan mansion nya, mereka akan kembali menjadi orang asing. Ketika Jungkook membutuhkan peran Lalisa sebagai istri-nya, Lalisa bisa dengan...