68. Penculikan Nenek

1.4K 222 49
                                    

Jam berapa kalian baca cerita ini?

Seberapa antusias kalian dengan cerita ini?

Sejauh ini siapa yang paling kalian curigai?

***

"KIA CEPETAN!! KEBURU SIANG NIH!!"

"IYA NEK BENTAR!!"

"Gak usah dandan Lo! Percuma dandan kalau masih kalah cantik sama gue!"

"Enak aja. Cantikan juga Kia."

Cklek

Pintu kamar Kia terbuka menampilkan Kia yang sudah rapi berpakaian. Memakai kaos pendek warna putih polos serta celana legging warna hitam. "Loh? Kok bajunya samaan? Nenek ngintip Kia?"

"Dih ge'er Lu!" Ketus Maya sambil memakai topi warna merah jambunya.

"Ih tuh kan topinya juga samaan!!" Dengus Kia juga memakai topi warna merah mudanya.

"Ck suka-suka nenek lah. Repot amat idup Lu ngurusin gue, gue kan juga pengen keliatan muda." Balas Maya yang kemudian melengos pergi.

Cepat-cepat Kia langsung menyusul neneknya menuruni tangga. Pagi ini adalah hari minggu, hari libur yang akan Kia gunakan untuk bersantai ria dirumah. Dan dipagi ini Kia mengawalinya bersama neneknya yang akan bersepeda keluar komplek perumahan.

"NENEK TUNGGUIN KIA!!" Teriak Kia seketika berlari melihat neneknya yang sudah keluar rumah.

"Ehh Kia nggak pamitan sama mamah dulu?" Seruan Via menghentikan Kia.

Cit!

"Eh iya lupa." Cengir Kia. "Yaudah mah Kia pamit mau sepedaan sama nenek dulu. Jangan rindu, nanti Kia pasti pulang kok."

Via tersenyum. "Iyaa hati-hati. Inget jangan main kebut-kebutan ya." Pesan Via.

"SIAP MAH!! BYE-BYE!!"

***

"Anjir berat banget Lo." Gerutu Maya dengan napas yang sudah ngos-ngosan mengayuh sepeda.

"Kan udah Kia bilangin biar Kia aja yang didepan, nenek tinggal duduk manis dibelakang." Ucap Kia yang saat ini berada diboncengan. Karena Maya yang memang keras kepala tidak ingin dibonceng Kia. Tau alasannya karna apa? Hanya karna...

"Gue nggak mau mati duluan daripada Lo." Ucap Maya.

Kia ternganga sesaat. "Emang kalau Kia yang bawa sepedanya bakal nyusruk gitu nek? Terus bakal meninggal? Dih, mana ada, orang meninggal udah ada yang ngatur hari, tanggalnya nek."

"Tetep aja gue nggak mau, Lu kalau bawa sepeda masih suka ugal-ugalan."

Kia berdecak. "Kan nenek belum coba, ini nenek ngayuh sepeda apa kagak sih? Masa udah 15 menit nenek ngayuh sepeda baru nglewatin 1 rumah dari rumah kita?"

"Kia Lu sadar diri dong ah! Lu berat bege!" Sewot Maya.

Kia memutar bola matanya malas. Wajahnya menoleh kesamping, melihat rumah besar yang sedang ia lewati. Komplek perumahannya ini memang terdiri dari rumah-rumah yang mewah dan besar. Dan pastilah yang tinggal adalah orang-orang sibuk. Maka tak jarang jika Kia dan keluarganya banyak yang tidak mengenal tetangga satu sama lain.

Saat melihat rumah itu, satu ide terlintas diotak Kia. "Nek? Kita masuk kerumah orang yuk? Kia mau tau orangnya masak sayur apaan hari ini."

AZKIA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang