22. Malam yang Janggal

3.3K 504 262
                                    

Triiing!!

Lonceng berbunyi, sore ini seorang lelaki berpakaian hitam dan topi serta masker berwarna hitam terlihat memasuki sebuah cafe. Beberapa pasang mata refleks menoleh kearahnya. Lelaki itu tampak berjalan menghampiri seseorang. Ia sepertinya membuat janji dengan orang itu.

Lelaki itu duduk dihadapan seorang cowok yang sedang memainkan ponselnya. "Semuanya udah beres. Lo harus tepatin janji Lo."

Cowok dihadapannya mendongak, lalu memasang smirk miring. "Tenang, gue bakal tepatin janji gue, kalo Lo nurutin semua perintah gue."

Lelaki berpakaian hitam misterius itu, yang tak lain adalah Bintang menggenggam erat tangannya karena menahan emosi yang bergejolak.

"Gue benci rencana busuk Lo!"

"Lo gak usah ikut campur urusan gue." Cowok itu menatap tajam Bintang. "Oh iya, tadi gimana ceritanya Lo bisa dikejar anjing?"

Bintang mendengus kasar. "Kalo gue sampe ketangkep basah, Lo juga yang bakal kena."

"Biarpun Lo ketangkep, Lo harus tetap diam tentang Gue. Karena kalau nggak keluarga Lo bakal___Lo tau sendiri." Ucap Cowok itu diakhiri dengan tersenyum sinis.

"Anjing Lo!" Umpat Bintang tertahan.

~^~^~

Kini keadaan di apartemen Kia sudah mulai membaik, tidak ada yang bersitegang lagi karena pria misterius itu. Kia pun sudah kembali seperti biasanya, Kia yang bar-bar, Kia yang gila! Lihat saja, masa ia sekarang sedang memeluk erat gulingnya. Bukan cuma dipeluknya, ia juga sampai menciuminya beberapa kali.

"Utututu guling kesayangan gue. Ehh kemaren pas gue dirumah sakit gak ada yang nidurin lo kan?"

"Kalo sampai ada yang nidurin lo! Apalagi orangnya jelek! Gue jamin gue bakal botakin tuh orang biar jadi kembarannya pak Bentol!!"

Krik krik

"Ehh tunggu. Kalo misal yang nidurin lo cogan! Gue jamin orang itu bakal gue tidurin balik!"

Kia terkekeh kecil. "Gak papa lah, sekali-kali berbagi sama majikan sendiri yee kan." Ucap Kia bermonolog sambil menoel-noel gulingnya.

Kemudian Kia merebahkan dirinya di kasur, menatap langit-langit dengan senyum yang menghiasi bibirnya. Membayangkan seseorang yang ia sukai, Agam. Membayangkan suatu saat ia dan Agam akan menikah, tidur diatas ranjang yang sama, lalu memeluknya dengan romantis.

Jep

Kia mengerjapkan matanya beberapa kali, bayangan akan dirinya yang dipeluk Agam jadi tergantikan dengan Agam yang memeluk boneka hello kitty nya. Ah ia ingat, Agam kan tidak bisa tidur tanpa bonekanya. Boneka itu selalu bisa menarik perhatian Agam.

Seketika Kia tersadar dari dunia halunya. "Bego! Ngapa jadi bayangin kaya gitu sih, Agam kan sahabat lo sendiri!"

Ah sudahlah!

Kia menoleh kesamping, ia baru menyadari ada sebuah kotak berwarna hitam disampingnya. Diam memandangi kotak itu, ia merasa sudah tidak asing lagi, seperti sudah pernah melihatnya. Seketika ia terduduk, lalu mengambil kotak itu.

Ia membukanya dengan perlahan-lahan.

"Buset! Ternyata kita ketemu lagi!" Pekik Kia terkejut ketika melihat ekor cicak yang sedang menari-nari di dalam kotak.

"Wahh, makin jago lo yaa goyang ngebornya." Kia menatap kagum ekor cicak.

"ASEEKK GOYANG TEROOSS!!"

AZKIA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang