39. Rencana Si Pelaku

2K 284 16
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak yaa :)
Jangan lupa juga follow akun author ^^
______________________________

Saat ini, di depan sebuah rumah bertingkat dengan cat abu-abu berpadu putih itu terdapat dua orang gadis yang sedang bengong menatap pagar besi di depannya. Keduanya sama-sama masih memakai seragam sekolah SMA Rajawali.

"Lo ngapain minta berhenti disini?" Tanya Qaila. Pandangannya masih terfokus ke rumah di depannya.

"Gue juga nggak tau." Jawab Kia jujur.

Tak!

Qaila menjitak dahi Kia. "Lah gimana ceritanya?"

Kia menggeleng pelan. "Gue penasaran banget sama nih rumah."

"Udahlah pulang aja yuk. Panas tau, dah gitu sepi lagi. Lo nggak takut diculik om-om?"

"Om-omnya gue bikin gila kalau sampe nyulik gue."

Pikiran Kia kini terbelah, ia disulitkan dengan dua pilihan. Antara penasaran untuk mengecek rumah itu dan takut jika itu adalah rumah orang tidak dikenal, bisa-bisa dirinya di amuk warga karna sudah menyelinap rumah orang diam-diam.

"Sumpah gue kepo banget! Terobos aja lah!" Gumam Kia, rasa penarasan lebih mendominan dirinya.

Kia menoleh memandang Qaila yang sedang mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan. "Apa?" tanya Qaila.

Kia tersenyum penuh arti.

"Lo jangan macem-macem ya!" Sentak Qaila melihat Kia was-was.

"Hyaaaa!!"

"Kia! Gila Lo ya! Turun nggak Lo!" Pekik Qaila saat Kia tanpa aba-aba langsung melompat dan nemplok dipungggungnya.

"Qaila! Plis untuk kali ini Lo bantuin gue." Seru Kia medorong bahu Qaila untuk menunduk. "Lo jongkok sekarang plis, gue bakal panjat pagar ini."

"Hah?! Lo mau ngapain?" Tanya Qaila sedikit terkejut. "Mau maling?"

"Ya nggak lah bego!"

"Yah terus ngapain? Mau numpang berak? Kalau mau berak kita ke wc umum aja hayuk gue temenin."

"Nggak gitu juga Qaila Syaletta! Gue minta Lo sekarang jongkok aja udah!"

"Ada-ada aja sih Lo." Cibir Qaila menuruti Kia. Dengan perlahan ia mulai berjongkok.

Sekarang kaki Kia berpindah ke pundak Qaila. Kia memposisikan tubuhnya untuk langsung melompat ke pagar. "Sekarang Lo naikin badan pelan-pelan La." Titah Kia.

"Buset, berat amat Lo." Gerutu Qaila, kakinya pun sampai bergetar menahan berat di pundaknya.

"Sabar ini dikit lagi nyampe. Nah happ!!" Seru Kia girang, ia telah berhasil untuk menaiki gerbang tinggi bercat hitam ini.

"Aw! Adehh tajem bener nih gerbang!" Umpat Kia mengusap pantatnya yang bertubrukan langsung dengan puncak gerbang.

"Lo mau ngapain sih AZKIA CRESCENCIA BEATARISA?" Tanya Qaila yang masih belum mengerti dengan tingkah gilanya Kia.

Kia menunduk, melihat wajah Qaila. "Udah Lo tenang aja. Gue nggak bakal aneh-aneh kok." Ucap Kia menyengir.

Ia kemudian langsung turun dari gerbang dengan hati-hati. Kebiasaanya yang sudah sering manjat turun pagar sekolah membuat Kia mudah melakukannya. Ia sudah cukup terlatih berkat membolos sekolah.

"Lo mau masuk kedalem rumah itu?" Tanya Qaila tidak yakin.

Kia mengangguk. "Abisnya ini rumah bikin gue penasaran."

AZKIA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang