2. Kelas Kia

11.7K 1.4K 526
                                    

"Thanks." Kata Kia tersenyum lebar sebelum melenggang pergi ke kelas. Jangan salah sangka yaa walau Kia orang yang terkenal akan sikap blak-blakannya tapi dia sebenarnya anak yang baik kok. Kecuali kalau ada yang mulai masalah duluan seperti Zidan contohnya.

"Yaelah thanks-thanksan segala, biasanya juga langsung nyelonong masuk kelas tuh bocah." Tutur Aiden.

Kelas Kia dan Geng Rajawali bersebelahan, paling hanya 5 langkah saja. Dan begitu perhatiannya Geng Rajawali mengantarkan Kia sampai depan kelas, padahal kelas mereka sendiri telah terlewati.

"Dilihat dari perkataannya tadi yang gugup, kayaknya Kia baper deh sama lo," ucap Felix melirik Agam.

Plakk!
Geplak Vian ke pundak Felix. "Lo kalau ngomong dijaga! Mana mungkin Kia suka sama orang cuek dingin kek gini."

Agam tidak menjawab, wajahnya datar dan dingin.

"Ck Pelik kalau ngomong gak dipikir dulu. Cewek kek Kia? Yang bar-barnya bikin mulut orang mangap? Suka sama Agam? Hili dunia kiamat kali." Timpal Aiden.

"Bacot!" Sarkas Agam yang kemudian pergi begitu saja.

Ketiganya kompak menghela napas, maklum.

"Aelah kebiasaan suka ninggalin orang." Ujar Felix malas.

"Ck, giliran ke Kia lembut banget." Ucap Aiden dan Vian tak sengaja bersamaan.

Felix cengo melihatnya. "Anjay kok ngomong barengan? Jodoh?"

Aiden dan Vian sontak melotot. "LU MINTA DI GOROK?!"

~*~*~

Sikap Agam yang perhatian padanya ternyata membawa efek besar pada Kia. Rasa cenat-cenut di dadanya seolah hilang begitu saja digantikan dengan senyum yang merekah dibibir. Dengan langkah percaya dirinya, Kia berjalan di depan kelas dengan senyum merekah memperlihatkan gigi putihnya yang tersusun rapi. Sampe tiba-tiba teriakan salah satu teman sekelasnya mengusik Kia.

"Woyy Kiaa? kesurupan lo?" teriak Faisal.

Faisal ini sudah terkenal sebagai musuh bebuyutan Kia dari kelas 10. Seantero sekolahan semua sudah tau, bahkan penjual gorengan depan sekolah pun tau. Kerjaanya tiap hari yah itu, bikin Kia darah tinggi mulu. Kalo sama Kia pasti sudah seperti tom and jerry.

"Enak aja lo!" Seru kia melotot kesal dengan melempar penghapus papan tulis kearah Faisal.

'Plupp'

Namun bukanya mengenai Faisal, penghapusnya malah menyelip dibelahan pantatnya Galih yang berdiri tepat dibelakang Faisal. Mana Galih badanya besar seperti sumo lagi. Bisa dibayangkan kan kalo tuh penghapus pasti tenggelam sampe ke pelosok-pelosok pantatnya yang besar.

"Aakhhh!" Pekik Galih seketika berjengit kaget.

Hening. Semua siswa-siswi tanpa terkecuali langsung menghentikan aktivitasnya. Semua pasang mata kompak memandang antara pantat Galih dan Kia.

"Aww...Apaan nih." Kata galih mengambil sesuatu yang menyelip dibelahan pantatnya.

"Aduhh sory Lih tadi gue niatnya ngelempar ke Faisal, ehh malah mendarat di pantat lo. Sory yaa." Kata Kia dengan mimik wajah merasa bersalah.

"Anjir lo kalo ngelempar yang bener dong. Ntar kalo gue gak bisa e'e gimana coba?!" Kata galih dengan wajah kesalnya.

"Iya maaf elah orang nggak sengaja." Seru Kia dengan wajah tak kalah sewotnya. Sedangkan Faisal yang menjadi alasan melayangnya penghapus malah cengengesan tidak jelas disamping Galih.

"Woyy Bu Andin mau kesini!!!" Teriak Ezra selaku ketua kelas yang berlari terbirit-birit dari pintu. Dan seketika semua siswa-siswi XI IPS 1 jadi gaduh berlarian ke meja masing-masing termasuk Kia.

AZKIA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang