Bel istirahat berbunyi, membuat sebagian siswa langsung berhamburan keluar kelas. SMA Cendana, SMA ke-2 dari daftar SMA terfavorit di Jakarta setalah SMA Jati Negara.
Sena, Elin, Sella, dan Rena berjalan beriringan menuju kantin. Paras elok mereka membuat mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi dengan gaya cool nya seorang Rena Baskara. Siapa yang tak kenal dia? Hanya orang bodoh yang tak mengenal pentolan IPS satu itu. Bertolak belakang dengan ketiga sahabatnya, Elin dan Sella yang sangat girly, dan Sena yang seperti anak baik-baik.
“Kalian mau pesen apa?” tanya Elin pada kedua sahabatnya.
“Mie ayam!” seru mereka kompak, sontak mereka saling pandang dan menaikan turunkan alis mereka.
“Minumnya?” tanya Sella kali ini.
“Es teh manis!” ujar mereka kembali kompak.
“Oke 4 mie ayam dan 4 es teh manis. Sella Lo beli minuman gue pesen makanan!” ujar Elin dan di angguki oleh Sella.
“Kayaknya kita punya selera makan yang sama.” ujar Rena dan memutar-mutar botol kecap itu di meja.
“Iya gue juga,”
“Sumpah mie ayam pak Mamat emang paling the best dari yang lain.” ujar keduanya kompak dengan heboh, tanpa memperdulikan keadaan sekitar.
Di sana di pojok kantin terdapat seorang pemuda yang duduk dengan pandangan tajam mengarah ke dua orang gadis yang asik membicarakan tentang makanan favorit mereka. Bahkan selama ini ia yang notabenenya sebagai kekasihnya saja tak tau apa makanan favorit dari gadisnya. Ah apa masih bisa di sebut gadisnya ketika hubungan mereka telah kandas?
“Heh bro, ngapain lo liatin Sena terus? Jangan di pandangi terus, dia calon gebetan gue. Gue gak mau ya ada acara temen nikung temen.” ujar seorang pria duduk di depan Putra yang kini menatap penuh permusuhan dengan lelaki bernama Laskar, demi apapun ia tak akan membiarkan gadisnya jatuh ke tangan pria lain tidak akan.
Bugh...
“Maksud Lo apa bilang Sena calon gebetan Lo?” teriak Putra tak terima, aksi mereka berdua langsung saja membuat sebagian paa penghuni kantin berteriak.
“Lo kenapa sih? Lagian kenapa lo harus marah? Sena jomblo gue jomblo ada yang salah?” tanya Laskar dan mengusap ujung bibirnya yang sobek.
Putra kembali menarik kerah seragam Laskar dan menatap tajam pria itu.
“Lo denger ini baik-baik, OH KALO PERLU KALIAN JUGA DENGER INI BAIK-BAIK KALIAN LIHAT GADIS YANG DI SANA!!” tunjuk Putra tepat mengarah ke bangku tepat di mana Sena dkk masih adem ayem dan tentram walaupun keributan sedang terjadi.Semua orang memandang bangku Sena, siapa kira-kira yang di tunjuk oleh sang ketua bulu tangkis ini.
“DIA SENA ATAU ADINDA SENA PUTRI ADALAH MILIK GUE, KALO SAMPE GUE LIAT KALIAN DEKETIN DIA KALIAN SEMUA BERHADAPAN SAMA GUE.” teriakan lantang dari Putra membuat semua melongo, termasuk Sena yang langsung tersedak kuah mie ayam miliknya.Wajahnya memerah karena mie masuk ke kerongkongannya tiba-tiba dan kuahnya sebagian keluar dari hidungnya, perih dan pedas tentu saja. Bahkan ketiga sahabatnya langsung panik dan dengan segala kekuatan Rena memukul punggung Sena membuat gadis itu bisa bernafas lega.
“LOH KOK GUE DI BAWA-BAWA SIH? LO SIAPA SIH, ADA KITA KENAL?” ujar Sena menahan gugupnya ketika melihat mata tajam dan menusuk milik mantan kekasihnya, mengerikan.
Sena semakin berdiri gugup ketika Putra berjalan kearahnya dengan langkah mantapnya dan pandangan menusuk membuat bulu kuduknya berdiri. Dengan sekali sentakan, Sena langsung di tarik pergi oleh Putra dari kantin meninggalkan mereka yang penuh rasa ingin tahu.
÷÷÷÷÷÷÷
Sesampainya di rooftop Putra langsung menghempaskan tangan Sena yang memerah akibat cekalan nya terlalu kuat.
“Maksud kamu apa bilang kayak tadi? Kita emang udah gak punya hubungan apa-apa Putra.” ujar Sena dan menatap tajam Putra.
“Aku gak peduli sama status kita saat ini! Ingat ini Sena apapun yang pernah menjadi milikku tidak akan ku biarkan lolos begitu mudah, termasuk kamu yang milik aku.” ujar Putra penuh penekanan.
“Aku bukan milik kamu, kita udah putus Putra. Kenapa sikap kamu sekarang begini?” ujar Sena tak habis pikir.
“AKU GAK PEDULI SAMA STATUS, KARENA KAMU MILIK AKU SENA!!” teriakan itu langsung membuat Sena membeku. Tatapan mata Putra begitu menusuk dirinya dan nafas pria itu memburu.
“Kamu egois tau gak?! Aku bukan barang Putra, setelah kamu yang gak pernah nganggep aku ada sekarang kamu yang ingin kembali. Egois tau gak.” ujar Sena dan segera berlalu.
“SENA BERHENTI SEKARANG, SENA... SENA... AKH...!!” Putra memukul udara kosong di mana Sena mengabaikan panggilannya.
÷÷÷÷÷÷÷
Sena melangkahkan kakinya buru-buru menuju kelasnya, ia langsung memasuki kelasnya dan menatap keluar berharap Putra tak mengejarnya.
“Sena, gue minta penjelasan lo sekarang!” ujar Sella yang baru tiba dari kantin dengan yang lainnya.
“Apa lagi sih?” tanya Sena dan menatap malas sahabat barunya.
“Maksudnya Putra tadi apa? Kenapa dia bilang lo milik dia?” hanya Elin dan langsung mereka mengerubuti bangku Sena.
“Gue gak tau, kenal aja gak gue sama Putra!” ujar Sena mencoba sesantai mungkin.
“Gak mungkin tuh manusia kutub tiba-tiba ngeklaim lo kalo kalian gak saling kenal?! Ayo jawab jujur kenapa si Putra ngomong kek gitu?” tuntut Sella membuat Sena semakin bertambah pusing.
“Heh cabe, udah diem kasian Sena pusing sama pertanyaan kalian. Dia juga punya privasi, mungkin dia belum bisa cerita.” ujaran Rena membuat mereka bungkam. Sena menatap Rena berterimakasih. Gadis itu, membantunya.
To be continued.
![](https://img.wattpad.com/cover/259895482-288-k316821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Ex-Boyfriend [On Going]
Teen FictionGimana sih rasanya di Posesif-in sama mantan pacar kalian? Gak enak kan? Itulah yang di rasakan oleh Adinda Sena Putri, di mana 'mantan' nya yang bernama Putra Ananda Mikola. Aneh? Ya memang aneh, bahkan sangat aneh. Di mana nama mereka yang saling...