Happy 100k viewers semuanya. Makasih buat kalian yg udh ngikutin jejak Sena-Putra dari awal debut. Tadinya aku ga berharap banyak sama cerita ini, tapi sekali lagi terimakasih buat semuanya.
Happy Reading, typo bertebaran.
Sena menatap pantulan dirinya di cermin full body di kamarnya. Gadis dengan mata sembab itu menatap kini rambutnya sudah terpotong pendek.
Perlahan air matanya luruh, isak tangisnya terdengar. Ia menyesal kenapa tak menerima tawaran Sella yang mengantar nya ke toilet, dan kini ia harus kehilangan rambut panjang yang ayahnya sukai.
“Papa papa lihat, rambut Sena udah panjang kayak princess Aurora.” ujar seorang gadis berseragam merah putih memamerkan rambut panjangnya pada ayahnya yang baru saja pulang dari perjalanan bisnis.
“Wahh cantik banget anak papa,” puji pria paruh baya dan menggendong putrinya.
“Iya dong, hihihi.” gadis itu tersenyum malu-malu menatap ayahnya.
“Sena keliatan cantik banget sama rambut panjang ini. Kalau nanti potong rambut jangan terlalu pendek ya, biarin rambut Putri papa ini terlihat panjang. Papa suka,”
“Papa suka?”
“Suka banget.”
“Sena janji nanti rambut Sena biar panjang terus biar Papa makin sayang sama Sena.”
Bayangan-bayangan itu terus bermunculan di kepala Sena membuat tangis gadis itu makin pecah.
“Maafin Sena pa,” gumam gadis itu dan menatap kembali pantulan dirinya.
Ya bagi Sena adalah rambutnya adalah mahkota nya, dan rambutnya adalah segalanya karena ayahnya menyukai rambut panjangnya.
Dering dari ponsel nya membuat gadis itu cepat-cepat mengusap air matanya dan mengambil handphone miliknya. Nama rumah sakit di mana tempat ibunya di rawat tertera di log panggilan. Buru-buru Sena mengangkat panggilan itu, takut terjadi sesuatu pada ibunya.
“Ha—halo.” ujarnya terbata.
★★★
Sena berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit, gadis itu bahkan beberapa kali menabrak orang yang berada di sana dan menghiraukan umpatan-umpatan yang dilayangkan untuk dirinya.
Setelah sampai di ruang rawat ibunya, Sena dengan tergesa-gesa masuk. Gadis itu mematung di depan pintu dan menatap terharu kini seorang wanita paruh baya yang duduk menatapnya dengan sorot penuh rindu. Sena berlari dan langsung memeluk tubuh kurus ibunya, tangis kedua wanita berbeda usia itu pecah.
“Sena kangen mama, Sena rindu mama.” ujar gadis itu dan memeluk erat tubuh ibunya.
“Mama juga rindu sama Sena, rindu banget. Maafin mama ya buat Sena nunggu.” Sena menggelengkan kepalanya, dalam pelukan ibunya.
“Mama jangan sakit lagi, Sena khawatir, Sena sendirian.” Sena mengurai pelukan nya dan menatap rindu pada sosok wanita yang sudah melahirkannya.
“Maafin mama ya, mama janji ini terakhir kalinya mama di rumah sakit. Jangan nangis, Princess gak boleh nangis.” ujar mamanya dan mengelap air mata Sena dengan tangannya.
Wanita paruh baya itu belum menyadari ada yang aneh dengan penampilan Putrinya dari tiga bulan terakhir sebelum kecelakaan itu terjadi.
“Sayang kenapa rambut kamu jadi pendek?” tanya Dania, mama Sena.
Tubuh Sena menegang, gadis itu menatap takut-takut pada ibunya. Sena meremas tangannya guna mengalihkan rasa gugupnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/259895482-288-k316821.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Ex-Boyfriend [On Going]
TienerfictieGimana sih rasanya di Posesif-in sama mantan pacar kalian? Gak enak kan? Itulah yang di rasakan oleh Adinda Sena Putri, di mana 'mantan' nya yang bernama Putra Ananda Mikola. Aneh? Ya memang aneh, bahkan sangat aneh. Di mana nama mereka yang saling...