Btw gw lagi kesurupan reog keknya, ini ide lagi ngalir terus.
Di sini aku bener-bener ga berencana mau double update, triple update, atau bahkan lebih ya. Soalnya aku update itu tergantung mood dan ide yang terlintas di otak mungil aku yang kelewat kreatif. Iya kreatif saking kreatif nya banyak naskah yang nganggur😭 dan hasilnya terbengkalai.
Oke selamat membaca, vote dlu dong biar Vava semangat.
Bismillahirrahmanirrahim
Baca Al-fatihah dlu sebelum baca biar berkah
Jangan lupa Al-Ikhlas nya.
Penutup sholawat untuk nabi:)
Udh?
Yuk mulai baca, typo bertebaran.
Sena berjalan keluar kantin di ikuti oleh ketiga temannya. Di tengah-tengah langkah mereka, Sena menghentikan langkahnya.
“Gue ke toilet dulu, kalian duluan aja.” ujar Sena pada ketiga temannya.
“Mau kita temenin?” tanya Sella dan di balas gelengan oleh Sena. “gak usah, gue bisa sendiri kok, kalian duluan aja.”
Akhirnya ketiga teman Sena meninggalkan Sena sendirian di toilet. Sena masuk untuk menuntaskan hajat nya. Setelah selesai gadis itu berdiri di depan wastafel dan mencuci tangannya. Tak lama pintu kamar mandi terbuka dengan kencang hingga membuat Sena berjengkit kaget.
Di pintu sana, ada tiga orang siswi dengan dandanan menor dan baju kekecilan. Ya mereka adalah Serena dan entek-enteknya.
“Lo—” Serena menunjuk wajah Sena penuh amarah. Gadis itu bak orang kesetanan langsung menghampiri Sena dan menjambak rambut Sena membuat kepala gadis itu mendongak.
“Lo apa-apaan sih? Lepasin.” Sena mencoba memberontak, tidak ia tidak boleh membiarkan dirinya di bully seperti ini.
“Kenapa sih lo harus sekolah di sini? Kenapa juga lo harus hidup?!” jerit Serena tepat di depan wajah Sena membuat gadis itu memejamkan matanya menahan sakit di kepalanya sambil mencoba melepaskan tarikan tangan Serena.
“Gue—gue salah apa sama lo?” tanya Sena sudah tak kuat lagi, matanya berkaca-kaca siap meluncurkan tetesan kristal dari matanya.
“Gara-gara lo, hubungan gue sama Putra hancur... Lo itu pembawa sial, kenapa sih Lo harus hidup. Lo mati Sena mati!” teriak Serena dan semakin mengencangkan tarikan pada rambut panjang Sena.
Kedua teman Serena membantu memegangi tangan Sena hingga kini Sena tak bisa berbuat apa-apa.
“Tolong siapa pun, tolong aku.” batin nya dengan air mata yang mengalir deras.
“Lo liat pembalasan gue Sena.” tekan Serena dan tak lama bunyi tamparan begitu nyaring. Ya Serena menampar pipi Sena hingga ujung bibirnya terluka dan mengeluarkan darah.
“Girls sekarang.” ujar Serena penuh penekanan.
Paramitha mengeluarkan gunting dari saku androk miliknya. Sena yang menatap itu langsung ketakutan. Berulang kali Sena menggeleng ketika gunting itu sudah di depan matanya.
“Rambut panjang, Putra suka cewek rambut panjang. Mari kita potong rambut panjang lo ini!” tekan Serena dan tersenyum smrik menatap Sena yang kini sudah menggelengkan kepalanya.
“Ja—jangan.” mohon Sena dan menatap Serena dengan pandangan memohon. Rambut panjang adalah impiannya, dan ayahnya berkata bahwa Sena lebih cantik dengan rambut panjang, tidak Sena tidak ingin memotong rambutnya karena ayahnya begitu menyukai rambut panjang miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Ex-Boyfriend [On Going]
JugendliteraturGimana sih rasanya di Posesif-in sama mantan pacar kalian? Gak enak kan? Itulah yang di rasakan oleh Adinda Sena Putri, di mana 'mantan' nya yang bernama Putra Ananda Mikola. Aneh? Ya memang aneh, bahkan sangat aneh. Di mana nama mereka yang saling...