Chapter 42

10.7K 487 22
                                    

Sena berjalan keluar dari perpustakaan dan segera memakai sepatunya. Namun baru sebelah sepatu yang ia pakai, ia di kaget kan dengan pemuda tadi yang menemani nya di dalam.

“Mau bareng?” tawarnya dan lagi tersenyum. Entah kenapa Sena suka melihatnya tersenyum. Pemuda itu nampak sangat tampan.

Hei siapa yang tak akan suka pada pria tampan, Sena pun suka melihat pria tampan walaupun Putra juga tampan, dan lebih tampan namun menurutnya pemuda di sampingnya ini di kategorikan sebagai lelaki tampan dan manis, ia tak pernah bosan untuk melihat wajahnya.

Brata mengulur kan tangan nya dan di sambut Sena untuk berdiri. Namun belum sempat Sena mengucapkan terima kasih, gadis itu terkejut ketika melihat tubuh Brata sudah tergeletak di lantai karena mendapatkan pukulan yang sangat keras.

“Putra, apa-apaan sih kamu?!” teriak Sena dan mencoba membantu Brata. Namun telat, lengannya sudah di cekal dengan kuat oleh Putra.

“Diem di sini Sena.” ujar Putra dan mencengkeram erat tangan gadis itu hingga memerah.

Brata segera berdiri dan meludah asal ketika merasakan bibirnya sedikit mengeluarkan darah segar.

“Lepasin Sena!!” ujar Brata dan menatap tajam Putra yang kini juga menatap tajam dirinya.

Tersenyum sinis, Putra menatap menantang Brata. “Siapa lo berani memerintah gue?” ujar Putra sinis.

Kesal dengan Putra yang sangat kasar karena tak melepaskan tangan Sena, bahkan tangan gadis itu kini sudah memerah karena terlalu kuatnya tangan Putra mencengkeram erat tangan gadis itu.

Bugh...

Brata melayangkan kepalan tangannya ke wajah pemuda itu. Akhirnya cekalan tangan Putra terlepas dari Sena.

Sena membelalakkan matanya ketika ia melihat sedikit darah keluar dari bibir Putra. Keributan akhirnya terjadi di depan perpustakaan.

Penjaga perpustakaan, dan murid-murid yang ada di perpustakaan keluar untuk melihat kegaduhan apa yang terjadi. Begitu melihat Putra dan Brata berkelahi, ada beberapa gadis yang langsung mengeluarkan handphone nya dan mulai merekam.

“Putra, Brata hentikan.” Sena mencoba melerai namun ia takut, Putra dan Brata bertengkar menggunakan otot bukan logika, salah langkah gadis itu bisa jadi yang kena tonjok.

“Hei kalian hentikan mereka!” teriak guru penjaga perpustakaan dan mulai mencoba mendekat untuk melerai.

Para siswa yang menatap perkelahian itu bergedik dan tak ada satu pun yang memisahkan Putra.

“Sena itu cewek gue, jangan ganggu dia bangsat!!” teriak Putra dan menendang Brata membuat pemuda itu mundur perlahan.

“Pacar? Bukan nya pacar lo Lily? Gue rasa gue masih punya kesempatan buat deketin Sena.” ujar Brata sukses membuat Putra emosi. Putra bertambah brutal menghajar lelaki di depannya ini.

Sena yang kini sudah di samping guru wanita yang menjaga perpustakaan di goyang-goyangkan tangannya.

“Sena hentikan mereka, bukan kah mereka bertengkar karena kamu?” ujar guru itu dan menyuruh Sena untuk melerai keduanya.

“Ta-ta-tapi Bu?” tanya Sena ragu, bahkan gadis itu gugup.

“Cepat Sena, saya sudah menelpon guru BK. Sebentar lagi dia akan ke sini.”

Sena mengigit bibir bawahnya dan menatap ragu, namun ia melihat sekeliling yang malah asik melihat dan ada pula yang merekam. Akhirnya mau tak mau mendekati keduanya.

“BANGSAT MATI LO!!”

Bugh...

Semua orang membuka mulut mereka melihat seorang gadis sudah tergeletak di lantai akibat terkena salah sasaran.

Possessive Ex-Boyfriend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang