Chapter 48

11.2K 349 26
                                    

Lily melangkahkan kakinya menuju rumah mewah berlantai tiga itu dengan riang dan paper bag di kedua tangannya.

Langkahnya membawa gadis itu menuju pintu dan segera memencet bel rumah, menatap paper bag berisi makanan di tangannya dengan senyuman sekali lagi Lily memencet bel rumah.

“Semoga Putra suka.” gumam nya.

Ceklek...

Pintu rumah itu terbuka lebar dan nampaklah seorang wanita berpakaian pelayan membuat Lily mendengkus tak suka.

“Nona, silahkan masuk.” ujar pelayan itu sambil membungkuk.

Melirik sinis, Lily langsung masuk begitu saja sesampainya di dalam ia melihat Mauren tengah duduk di depan televisi sambil membaca majalah fashion.

“Tante!” seru Lily dan segera menghampiri Mauren dengan riang.

Menoleh ke sumber suara, Mauren menemukan Lily di sana dengan senyum manisnya.

“Eh ada Lily, tante kirain tadi siapa, sini sini duduk.”

Lekas Lily mendudukan dirinya di samping Mauren. “Tante ini aku bawain bolu pisang, bukannya Tante suka sama bolu pisang? Nah ini Lily bawain khusus buat tante.” ujar Lily dan memberikan paper bag itu untuk Mauren.

“Wahh kamu tau aja kalo Tante suka sama bolu pisang,” gemas Mauren mencubit pipi Lily menguat senyum gadis itu kian merekah, namun matanya masih mengawasi kesana-kemari mencari seseorang yang ingin di temui nya.

Menyadari Lily mencari putranya, Mauren tersenyum tak enak hati.

“Cari Putra ya?” tanya Mauren membuat Lily tersentak kaget.

“Eh, hehehe iya Tante. Putra kemana ya? Aku denger-denger Putra di skors, kok dia gak keliatan di rumah?” tanya Lily dan menatap Mauren dengan kening berkerut.

Baru saja Mauren akan menjawab, seorang pelayan mengantarkan minuman beserta camilan ke mereka.

“Ini nyonya minum nya.”

“Ah, makasih ya bi, bibi perhatian sekali.” ujar Mauren, karena lupa menawarkan minuman ke gadis di sampingnya ini.

“Sudah tugas saya nyonya.”

Tak lama setelah kepergian pelayan tadi, atensi Mauren kini kembali ke Lily.

“Maaf ya, tante juga gak tau Putra kemana. Dari pagi dia udah gak keliatan. Lily ada perlu apa? Biar tante telpon kan.” tanya Mauren tak enak hati.

“Eh enggak kok tan, gak ada perlu apa-apa. Cuman mau pendekatan aja biar makin akrab.” jawab Lily dengan senyum malu-malu nya.

“Maaf ya sayang, oh iya gimana sekolahnya? Seru? Atau kamu ada masalah, bilang sama tante, nanti akan tante bantu kamu semampu tante, 'oke.”

“Gak ada masalah kok tante, cuman... aku denger-denger Putra pacaran sama murid sana, aku gak tau pastinya. Tapi itu beritanya beneran atau...”

“Itu tidak benar!”

Bukan, bukan Mauren yang menjawab. Suara itu milik Gio ayah Putra. Mauren dan Lily mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu di sana terlihat Gio berjalan dengan setelan kantornya.

Menghampiri kedua wanita yang asik mengobrol, Gio menyempatkan mencium kening Mauren dan duduk di samping istrinya itu.

“Om!” dengan sopan Lily mencium tangan Gio membuat Gio semakin suka dengan sopan santun yang Lily perlihatkan.

“Kamu tidak perlu khawatir. Putra itu calon tunangan kamu, jadi gosip yang beredar di sekolah itu berita hoax. Om janji selamanya Putra akan menjadi milik kamu.”

Possessive Ex-Boyfriend [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang