Gimana sih rasanya di Posesif-in sama mantan pacar kalian? Gak enak kan?
Itulah yang di rasakan oleh Adinda Sena Putri, di mana 'mantan' nya yang bernama Putra Ananda Mikola.
Aneh? Ya memang aneh, bahkan sangat aneh. Di mana nama mereka yang saling...
Haii semuanya😅~ (Menyapa seolah-olah ga punya dosa😌)
Hehehe maaf ya guys baru update dan ya mungkin habis ini bakal jarang update dll. Entah kenapa akhir-akhir ini setiap aku mencoba nulis dan lanjutin bab, kepala ku langsung sakit akhirnya ide yg ad buyar. Maafkeun🙏🏻
Happy Reading_
Sena mengerjapkan matanya dan terduduk dengan linglung. Ia menatap kesana-kemari dan terkejut ketika melihat keluar jendela sudah terlihat sangat gelap. Baru saja hendak turun, Sena melihat Putra masuk dengan membawa paper bag di tangan nya sambil tersenyum.
“Hei udah bangun, nyenyak banget tidurnya. Sampai aku ga tega buat bangunin kamu.” ujarnya dan mengelus surai gadis itu dengan sayang.
“Itu ada beberapa baju ganti buat kamu.” lanjutnya dan berdiri.
“Beberapa?” beo Sena tak mengerti.
“Oh iya aku lupa ngasih tau kamu, dua hari ini kamu akan tinggal di sini, ga sekolah, dan ga akan keluar dari apartemen ini.” ujar Putra sambil tersenyum seolah-olah tak melakukan sesuatu hal yang aneh.
“APA?!”
“Pasti kamu seneng, 'kan? Akhirnya kita memiliki waktu berdua dengan damai. Oh iya tadi juga aku udah pesen makanan buat kamu, buruan mandi, kita akan makan malam. Aku yang akan menyiapkan nya.” ujar Putra lagi dan lagi membuat Sena terkejut.
Tanpa menunggu balasan dari Sena, Putra sudah keluar dari kamar yang di tinggali Sena dengan wajah sumringah nya.
Sena yang tersadar dari keterkejutannya, segera mencari handphonenya. Enggak, ga boleh. Ada yang ga beres ini, mana handphone gue. batin gadis itu sambil mencari kesana-kemari handphonenya, namun tak di temukan.
“Apa mungkin ketinggalan di kelas? Tapi, ga mungkin. Gue inget handphone itu ada di saku gue.” monolog nya tak percaya.
Dengan buru-buru Sena keluar dari kamar dan mencari Putra yang kini tengah menata makanan di meja makan dengan senyum yang masih mengembang.
“Putra!” panggilan itu membuat pemuda yang tengah sibuk dengan makanan-makanan di depan nya menoleh.
“Loh belum mandi ya? Apa karena udah ga tahan laper, ya udah gapapa yuk makan dulu, mandinya bisa nanti.” ujar pemuda itu dan hendak meraih tubuh Sena untuk di giringnya menuju kursi yang tersedia.
Namun Sena menjauh, membuat Putra menyerengitkan keningnya bingung. Sena menatap dengan Putra intens. “Di mana handphone aku?” tanya Sena to the point' membuat Putra kini tau alasan gadis nya menatapnya curiga.
“Oh handphone kamu, aku simpen dulu sebentar. Soalnya aku ga suka di ganggu. Jadi sekarang ayo makan, kamu pasti laper karena belum makan siang.” ajak Putra sekali lagi namun Sena kembali menjauh.
“Aku mau pulang.” ujar Sena dan menatap berani Putra.
“Pulang kemana, ini rumah kita. Ya walaupun kamu di sini cuman dua hari. Tapi gapapa, ayo sini makan, aku ga mau kamu sakit karena perut kamu kosong.” Putra kembali mencoba mendekati Sena namun gadis itu kembali menjauh.
“Putra kamu denger ga sih? Aku mau pulang put, pasti mama khawatir sama aku.” mata Sena berkaca-kaca dan menatap Putra dengan memohon.
Menggertakan giginya, tatapan Putra kini berubah tajam. Pemuda itu menatap Sena dengan penuh emosi dan tanpa sadar membuatnya membanting gelas berisi air.
Prangg...
Sena terkejut dan menatap gelas yang sudah hancur di depan nya dengan takut. Bibirnya bergetar dan menatap Putra dengan wajah ketakutan.
Memejamkan matanya untuk meredakan emosinya, nafas Putra masih terlihat memburu kini berangsur-angsur membaik. Pemuda itu menatap Sena dengan senyuman seolah-olah tak terjadi apapun.
“Nurut ya, kalo ga mau celaka?!” titah Putra membuat Sena menelan salivanya kasar dan tanpa sadar mengangguk.
“Sekarang kamu duduk, tapi hati-hati, nanti kena beling. Biar aku beresin dulu. Kamu makan aja duluan.” katanya dengan nada lembut.
Mau tak mau, Sena menurut. Ia takut kejadian yang pernah menimpa nya terulang lagi, apalagi Putra termasuk pemuda yang bertemperamental buruk.
<3
Entah sudah ke berapa kalinya Gilang dan yang lainnya mencoba menghubungi Sena, namun nihil. Handphone gadis itu mati.
“Udah ada titik terang keberadaan Sena?” tanya Elin begitu melihat Gilang di depan nya.
Gilang menggeleng, pemuda itu juga bingung di mana Sena berada. Namun satu suara mengagetkan mereka semuanya.
“Putra!!” Sella berteriak dengan kuat. Begitu menyadari suaranya mengganggu yang lain, gadis itu meringis dan meminta maaf.
“Maksud Lo?” tanya Rena kini menatap temannya dengan pandangan rumit.
“Coba kalian inget-inget lagi, Putra biasanya tiada hari tanpa gangguin Sena. Kalian tau kan seberapa gilanya Putra sama Sena? Bisa jadi Putra yang culik Sena dan bawa kabur Sena entah kemana. Inget, Putra itu orang nya nekat.” ujar Sella membuat yang lainnya mengangguk, membenarkan.
“Bener, gue ga kepikiran itu tadi.” jawab Gilang dan langsung mencari kontak Putra di daftar kontak handphonenya.
“Tapi gimana caranya Putra bawa Sena kabur? Sedangkan Putra aja di skors, ga mungkin dia bisa masuk kawasan sekolah tanpa seragam. Apalagi statusnya masih pelajar.” ujar Elin menyuarakan apa yang di pikiran nya.
“Bener, tapi kita ga tau akal licik nya Putra. Yang penting sekarang kita berusaha cari Sena sebelum mamanya Sena tau Sena hilang.” sahut Sella dan membuat keempatnya langsung bergerak mencari keberadaan Putra.
TBC-
Happy New Year semuanya<3 Maaf baru update lagi. Maaf banget, insyaallah setelah ini aku bakal lebih rajin lagi. Tapi maaf mungkin setelah ini, bab nya akan lebih sedikit tiap kali update, gapapa kan?
And happy Birthday Kun Ge.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.