• 49 •

1.2K 207 29
                                    

Chaca sama Nana baru saja pulang. Mereka sedang menunggu angkot depan sekolah. Kalau naik ojol mahal, mending buat beli album kan duitnya.

Lumayan lama mereka menunggu angkot. Tidak ada yang lewat, ada yang lewat ehh malah penuh. Males banget Chaca kalau angkotnya penuh. Ntar banyak bau-bau gak jelas, gak level dia tuh.

"Pegel ya allah kaki gw. Lo sih ca, patungan lah pesen go*car." Kata Nana. Ia sedang memijat kakinya. Benar-benar pegal.

"Kalem dong. Sumpah nih angkot dilahap bumi atau gimana sih? Biasanya banyak yang lewat. Lo sih na banyak dosa, jadi angkotnya ga lewat-lewat."

"MATA SIA AING LOBA DOSA. MANEH NU LEUWIH LOBA ANYING! AHHH, PEN PULANG." Didoronglah Chaca, untung saja tidak masuk selokan samping gerbang. Kalau iya, Nana udah ketawa paling keras.

[ Mata lo gw banyak dosa. Lo tuh yang lebih banyak anying! Ahhh, pen pulang ]

TIN...

Ada motor yang datang. Itu Jeno. Ia sudah tidak berseragam, namun memakai sebuah rompi hitam dan baju berwarna putih.

"Hei cangtip. Ngapain disini? Ngamen?"

"Nggak. Lagi nunggu kiamat bang." Kata Nana. Chaca dah males, pasti bakalan bucin nih dua orang.

"Ohh, ikutan dong nunggunya. Biar kalau mati kan bisa bareng."

"WLEKK ANJYING, PEN MUNTAHH. GAK SUKA GELAYYYY!" Nana bingung dengan temannya yang satu ini. Kerasukan apa coba. Chaca sih udah ngegeser duluan.

"Mau pulang bareng gak?" Tawar Jeno. Nana melihat ke arah temannya. Udah cemberut duluan tuh orang.

"Gak ah, ntar si gembrot gimana? Kasian."

"Gw suruh si Mark lah. Tadi ada di warung Mbak Nurul." Lalu Jeno mencoba menghubungi seseorang. Chaca sudah menarik tangan Nana.

"Psttt."

"Apa?"

"Nggak, gw cuma ngajak bisik-bisik." Suaranya sangat pelan.

"Hah?!"

"Gw cuma ngajak bisik-bisik." Suaranya makin pelan, Nana tidak bisa mendengar. Untung saja dirinya sangat sabar, coba kalau Reni yang ada di posisi dia. Nih anak dah masuk tuh ke got sebelah gerbang.

"HAH?"

"BUDEG LO ANJIR."

"YA LO NGOMONG APA YA ALLAH. GW GATAUUU!"

"Skip ah, budeg." Chaca memainkan handphonenya. Mencoba menelepon seseorang.

"AYANGGG JEMBUT EHH JEMPUT CACA YAAA!"

...

"IYAAAA! NTAR KITA MAKAN-MAKAN."

...

Sementara itu Nana udah pergi duluan sama Jeno. Tadi sebelum Chaca nelpon Mark, tangan Nana ditarik Jeno buat pergi. Lelaki itu ketawa-ketawa waktu Chaca belum sadar mereka mau pergi.

"Iyaa ihhh jemputt, disini ada—"

"ANJING MANA SI JENOO! AWAS YA TUH ANAK NGENTO—"

"Astagfirullah. UDAH AH JEMPUT CACA CEPETAN. MASA CACA SENDIRIAN. NTAR KALAU DICULIK WEWE GOMBEL GIMANA? NTAR MARK KESEPIAN."

...

"DIH! TAU AHHH."

Chaca menutup teleponnya. Lalu menunggu, lama juga ya nunggu yang gak pasti. Hampir 10 menit ia menunggu. Mark tidak kunjung datang.

Tin...

Chaca yang sedang jongkok kaget. Dikira Pak Cahyo yang datang ehh ternyata pacarnya.

Sekolah NEO ( Nct Couple )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang