• 28 •

1.3K 218 15
                                    


Di kantin terlihat 5 orang sedang asik makan bakso mang Udin bersama. Mereka semua bercerita tentang apa yang terjadi di kelas, maupun diluar kelas.

Ada Chaca, Nana, Reni, Yasmin dan Cece. Mereka melepas rindu. Bukan rindu yang berat, tapi sebatas rindu dirinya saat awal MPLS.

"Aihh tau gak si pas si Chaca marah-marah."

"Yoi, gw malah nangis. Gajelas bngt emang."

"Si Yasmin malah pura-pura gatau."

"Ahahahahaa, ya takut lah gw anjir. Mau bantu gimana."

"Si Nana noh gaada waktu itu, malah ngobrol sama orang."

"Hehe." Ucap Nana.

Nana tidak fokus ke pembicaraan mereka. Ia lebih fokus ke wajah Reni. Ahh Jeno, kenapa saat diriku melihatmu, aku langsung mencintaimu. Mungkin itulah yang akan diucapkan Nana. Perempuan itu benar-benar menyukai, sepertinya sangat-sangat menyukainya.

"Tar ya guys. Kebelett nihh!" Kata Nana. Teman-temannya hanya mengangguk, ia langsung pergi dari kantin.

Sebenarnya Nana tidak kebelet sama sekali. Dia hanya bosan disana, apalagi Chaca. Perempuan itu hanya membicarakan Mark, padahal sudah dibilang berapa kali, Mark membenci Chaca. Tapi, anak itu tetap memaksa agar Mark dapat menyukai dirinya juga.

Nana pergi ke lapangan, terlihat Jeno dan seorang lelaki tampan sedang bermain basket. Ada juga beberapa lelaki, Nana tidak mengenalnya. Hanya Jeno yang ia kenal.

"Yud. Gantian atuh, cape yeuh." Lelaki itu pergi ke kursi, sebelumnya ia membasahkan wajahnya dengan air mineral.

"Mbung ah, ntar aing hideung."

[ Gamau ah, nanti gw item ]

"Kek cewe lo Yud." Kata teman yang ada disampingnya.

Nana hanya diam, ia melihat Jeno dari jauh. Betapa kerennya lelaki itu saat memasukkan bola ke dalam ring.

"Jon, balik ditu ah. Maen sama babaturan maneh gih."

[ Jon, pergi sana. Main sama temen lo gih ]

"Gak ah bang, temen gw pada gaada. Izin semua."

"Kasian!"

"Yeuh Jen tumben gak sama si agil?"

"Najis anjir, gw suka si Reni. Ehhh dia ikut-ikutan suka."

Bola masuk lagi ke dalam ring.

"Ohh, emang gitu si Gilang mah. Geus ah, si Chitta ngajak ke kantin nih." Tanpa basa basi lelaki bongsor itu pergi meninggalkan temannya.

Nana masih stay, ia mendengar beberapa obrolan lelaki tersebut. Setelah mendengar kata Reni dari mulut Jeno, itu rasanya benar-benar sakit. Niat hati pergi cari udara, biar pikiran tenang. Tapi, malah disambut hal yang benar-benar menentang.

Nana pergi darisitu, ia tidak suka, ahh ia lebih marah. Marah kepada dirinya sendiri, dirinya harus mencari cara. Cara agar Jeno menyukai dirinya, ia tidak boleh menyerah begitu saja.

Chandut🖕🏻

Woy Na
(13.11)

Uy?
(13.11)

Dimana lo?
Tadi gw dari kantin mo balik ke kelas
Liat dilapangan ada si Jeno
(13.11)
...

"Dah tau ca. Sakittt...."

Iya tadi liat
(13.11)

Ohh
Btw si Reni ngajak main
Weekend
Mau gak?
Gw sih mau
(13.12)

Sekolah NEO ( Nct Couple )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang