• 50 •

1.3K 195 42
                                    

Kelas 11 IPS 1 sedang jamkos. Seluruh siswa yang ada dikelas langsung memutar lagu yang sangat keras. Untung saja kelas sebelah jamkos juga.

Yudha sebagai biang kerok disini merasa senang. Karena sudah jarang sekali mereka bisa kayak begini lagi.

"SOSIAL 1 MANA SUARANYAAAA?!"

"HUHU HAHA HUHU HAHA." Semua siswa bersorak. Kelas semakin ricuh, untung saja Pak Cahyo sedang sakit. Ia tidak ada disekolah hari ini. Jadi kebanyakan guru kewalahan mengatasi anak-anak yang akhlak obso.

Beberapa menit mereka dapat bersantai-santai. Sampai ada yang mencoba mendobrak pintu kelas.

"Haduh baru juga diganti tuh pintu." Sepertinya itu bendahara kelas. Memang pintu kelas baru diganti minggu lalu, karena dana yang baru ada. Ehh dirusak lagi, kesal lah pasti.

"STTTT cek cek siapa tuh." Kata Yudha.

Ada beberapa anak yang mengecek lewat jendela kecil di atas. Pintu memang sengaja dikunci biar tidak ada yang masuk ataupun adanya guru yang masuk dan tiba-tiba marah.

"Bu Yuni guys. Balik ke tempat anjirrr!" Kata Chitta. Ia langsung turun dari meja dan duduk di bangkunya.

Beberapa anak mencoba untuk tenang. Bu Yuni memang banyak bacot, galak sih lumayan. Tapi, galakan guru sejarah wajib di kelas 12. Biasanya sih dipanggil Bu Uco, belum ada yang tau nama aslinya siapa.

Yudha duduk juga. KM kelas langsung membuka pintu yang terkunci dan jeng jeng jeng. Bu Yuni sudah siap dengan satu buah penggaris panjang ditanganya.

Semua siswa diam. Kelas menjadi hening, tidak ada satu suarapun. Kecuali sendawanya Yudha. Malu-maluin memang.

'Anjing, pelajaran dia kan besok. Ngapain datang sekarang sih.'

'Hmm, sampe ibu marah-marah. Gw spill kemaren ketauan selingkuh sama pak husen.'

Bu Yuni tidak berkutik. Ia hanya melihat beberapa wajah anak muridnya itu. Lalu, keluar deh.

Yudha udah mukul tembok. Beberapa anak juga ada yang hampir gantung diri dengan tisu. Tuh guru maunya apasi, datang tak di undang pulang tak diusir eh apasi ahh skip...

"Kunci deui lah. Mending kita kembali mendugem." Yudha naik kembali ke meja guru. Taplak meja sudah penuh dengan jejak sepatunya Yudha.

"I SAY WIN YOU SAY DI."

"Hah? Tarr jadi Windi dong."

"BUCIN TAH ANJIM, TURUN TURUN."

"Halah bacot lo nyet. Nyalain lagu opick dong, biar seru!" Kata Yudha.

Di putarlah lagu azab. Bukannya joget, mereka jadi inget dosa sendiri. Yasudahlah lebih baik kita lihat kelas sebelah.

Di 11 IPS 3. Jeffry lagi mengerjakan tugas SBK, untung saja soalnya dikit. Coba kalau banyak, gak mau banget dia ngerjain. Lebih baik tidak mengerjakan daripada tangan yang menjadi korban kerja paksa. Apasi...

Sementara Lucas, dia bawa peliharaannya. Si belalang ke sekolah. Eitts jangan lupa, namanya doang yang belalang. Aslinya cuma cacing tanah berwarna coklat yang ia temukan di got deket sekolah beberapa hari yang lalu.

"Ututu lang, mo makan apa hari ini? Nasi pdang? Ayam pop? Nasi timbel? Atau mau rawon?"

Sebenarnya itu hanya Lucas saja yang ingin makan. Mana ada cacing makan nasi padang. Yang ada tuh cacing dah segede apa kali.

Ting...

Ting...

"Sapa nih yang dm."

"Wulan? Ngapain tuh anak."

Sekolah NEO ( Nct Couple )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang