Part 3 Introduce

6.6K 67 1
                                    

I'm pretty good with not being afraid to just go up to people and introduce myself.

              ~ Elle Fanning quotes ~

Joslyn POV

Pagi hari di sekolah. Aku diantar oleh supir pribadiku, Pak Irwan. Pada saat aku berjalan di depan gerbang sekolah, kulihat motor ninja biru dan merah memasuki gerbang sekolah dengan suara bising knalpot motornya. Kulirik kedua pengendara motor ninja tersebut. Pengendara motor ninja biru turun dari motor dan melepas helmetnya. Rupanya pengendara tersebut adalah Jackson. Saat melihat dia, jantungku lagi-lagi berdetak sangat kencang. Segera kutenangkan diriku. Lalu pengendara dari motor ninja merah turun dan juga melepas helmetnya. Dia adalah Alfred. Sosok cowok yang ganteng dan berkarisma.

Aku segera berjalan menuju ke kelas. Berpura-pura seolah aku tidak melihat mereka. Saat aku sudah sampai di kelas, aku duduk di tempatku dan bermain hp. Kulirik ke arah pintu masuk, belum juga kulihat kedua cowok itu masuk. Kemana mereka? Apa ke kantin?

"Dar!!!" Kejut Bianca ke arahku.

Aku terlompat dari kursiku karena kejutan Bianca.

"Lo ngapain sih ngejutin gue. Udah cari masalah pagi-pagi." Gue memasang muka marah ke Bianca.

"Habisnya lo udah sampe di kelas, bukannya nyapa gue. Malah natap pintu masuk, kayak nungguin seseorang." Bianca tersenyum jahil. "Hayo lo nungguin sapa?"

Belum sempat kujawab pertanyaan Bianca. Kudengar suara dua cowok di depan pintu masuk. Aku dan Bianca menatap ke arah pintu. Rupanya Alfred dan Jackson. Kulihat mereka membawa beberapa bungkus roti di tangan mereka. Mereka berdua terlihat berbicara dan tertawa ringan. Mereka menempati tempat duduk mereka masing-masing.

Dapat kulihat Alfred berjalan kemari sedang Jackson hanya duduk di tempatnya sambil memakan bungkusan roti yang tadi dia bawa. Alfred tersenyum ramah ke arahku dan Bianca. "Hai pagi." Sapa Alfred. "Kemarin kita belum sempat kenalan kan. Nama gue Alfred Gibson Martinez. You ladies?".

"Nama gue Joslyn dan yang di samping gue ini Bianca. Nice to meet you." Jawab gue.

"Wah nama yang bagus ladies. Nice to meet you too, gorgeous ladies." Alfred tersenyum dengan karisma.

"Nice to meet you dan stop panggil kita ladies." Balas Bianca dengan ketus.

Aku berpaling dan menatap Bianca dengan heran. Kok Bianca bisa ketus banget sama Alfred. Padahal baru saja kita kenalan.

Setelah itu terjadi jeda diantara kami bertiga.

"Oh oke-oke. Gue bakal berhenti panggil kalian ladies." Ucap Alfred dengan senyum karismanya.

Aku berharap Alfred tidak tersinggung dengan ucapan Bianca. Terdengar lonceng berbunyi, Alfred kembali tersenyum ramah ke arahku dan Bianca. Kemudian mereka berdua kembali ke tempat duduk mereka.

Ibu Gracia memasuki kelas dan memulai pelajaran. Setelah 2 les berlalu, lonceng istirahat berbunyi. Baru kusadari kalau Farah tidak datang.

Lalu aku menuju ke tempat duduk Bianca.

"Rae, Farah kok belum dateng? Lo tau kenapa?" Tanyaku.

"Ng tau, Jos. Gue juga baru sadar kalau dia belum dateng."

"Coba gue telepon dia." Saran gue

Kemudian aku mengambil Iphoneku dan mendial nomor Farah.

Lalu terdengar suara serak seperti orang baru bangun tidur.

"Halo, Jos. Kenapa lo telpon gue?" Tanya Farah.

"Lo kok nga datang ke sekolah hari ini. Dan kenapa suara lo serak-serak gitu. Lo kenapa? Apa lo sakit?" Serbu gue dengan berbagai pertanyaan ke Farah.

"Weh weh, selo, Jos. Gue nga datang ke sekolah karna sakit. Gue nga apa-apa kok. Tenang aja." Jawab Farah.

"Oh oke-oke. Tapi nanti pulang sekolah, gue dan Bianca ke rumah lo ya. Gue mau liat kondisi lo."

"Iya iya, Jos." Kemudian Farah pun memutus teleponnya.

"Farah sakit, Rae." Ucap gue.

"Oh yah, kok bisa? Sakit apa dia, Jos?" Tanya Bianca dengan muka khawatir.

"Gue juga nga tau. Katanya dia baik-baik aja. Makanya nanti pulang sekolah kita ke rumahnya."

"Oke. Nanti gue kabarin ortu gue dulu ya. Nanti sebelum kita ke rumah Farah, kita beliin dia buah-buahan. Sekalian gue mau ceritain kenapa tadi gue begitu ketus sama Alfred."

"Iya. Rae, lo mau ikut gue ke kantin? Gue belum makan nih." Ajak gue ke Bianca.

"Ayo."

Cinta di Seragam Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang