Part 1 New Comer

12.4K 119 1
                                    

We should embrace our immigrant roots and recognize that newcomers to our land are not part of the problem, they are part of the solution.
                     ~ Roger Mahony~

Joslyn POV

Kata mereka aku ini orang sombong, tukang pamer, dan bla bla bla. Yah memang kenyataannya. Aku punya paras cantik, otak cemerlang, suara merdu dan plus orang tua kaya. Yah hidupku rasanya seperti selebriti. Tidak ada yang pernah berani menghina langsung di depan mukaku. Tidak pernah ada yang bilang no sama aku. Hidupku selalu sempurna sampai detik ini.

Aku punya dua sahabat dekat dari kecil. Pertama, Bianca Rae Montana, salah satu cewek yang paling cantik. Dia merupakan cewek paling jutek dan perhatian kepada sahabat-sahabatnya. Kedua, Farah Ivanna, cewek cantik tetapi pendiam ini mempunyai otak yang cemerlang seperti Albert Einstein.  Dengan adanya dua sahabatku ini, rasanya kehidupan jadi sempurna.

Pada pagi hari di kelas. Sudah ada sekelompok cewek yang menggosip. Dari percakapan mereka, aku mendengar ada 2 murid pindahan baru. Kedua-duanya cowok. Kata mereka sih, wajah kedua cowok itu ganteng ganteng. Aku tidak percaya sampai mataku melihat sendiri siapa kedua cowok itu.

Pada saat sedang melamun dengan enak-enaknya, Bianca dan Farah datang ke mejaku. Dan Bianca mulai mencibirku sedang Farah mengambil buku pelajaran sambil membacanya.

"Lo pagi-pagi udah melamun. Nga baik, nanti kesambet setan baru tau rasa." Ejek Bianca ke arahku.

"Ih, apaan sih lo? Pagi-pagi udah ngomong yang nga enak didengar. Gue lagi mikirin sesuatu di otak gue."

"Mikirin apa emangnya sampai seserius gitu ?" Tanya Bianca dengan alisnya yang mengkerut.

"Gue denger dari gosip sekelompok cewek yang ada di sana. Katanya ada 2 murid pindahan yang baru di sekolah kita. Katanya ganteng-ganteng." Jawabku dengan malas.

Bianca menarik kursi di sebelahnya ke sampingku dan mendudukan dirinya di kursi tersebut.

"Emang lo udah liat muka kedua cowok itu?" Tanya Bianca.

"Belum sih. Gue sih nga tau ganteng atau nga." Jawab aku.

"Gue udah liat muka kedua cowok baru itu. Wajah mereka tampan menurut gue." Jawab Farah di sampingku.

Dengan sontak aku dan Bianca menatap ke arah Farah.

"Lo kok nga bilang-bilang sih." Seru aku ke arah Farah.

"Lo nga nanya. Lagipula gue pikir kalian berdua udah tau." Jawab Farah kemudian menatap kembali ke bukunya.

"Ya udah, nanti kita cari dan liat kedua cowok itu." Bilang sih Bianca ke aku dan Farah.

Aku menghadap ke arah Bianca."Oke deh." Jawabku ke Bianca.

Selang beberapa menit, bel sekolah berbunyi menunjukkan bahwa kelas akan segera dimulai. Kemudian Bu Gracia mulai memasuki ruangan dan di belakangnya diikuti dua cowok asing yang belum pernah aku lihat di sekolah.

"Pagi anak-anak."

"Pagi bu."

"Ibu akan memperkenalkan dua murid baru di samping ibu."

Kulihat kedua cowok di depanku ini. Kayaknya yang digosipkan oleh cewek cewek itu adalah kedua cowok ini. Di belakangku, para cewek di kelas  mulai berbisik-bisik dan ada yang tertawa kesenangan. Seperti kelas kami kedatangan dua artis.

"Yang ada di kanan ibu ini namanya Alfred Gibson Martinez. Dan yang berada di kiri ibu bernama Jackson Kierry. Keduanya merupakan pindahan dari Jakarta. Mohon kalian bisa bergaul dengan kedua murid baru ini."

Kutatap cowok yang berada di sebelah kanan  Ibu Gracia. Alfred Gibson Martinez, cowok dengan senyum menawan yang dapat menaklukan cewek yang ada di kelas ini. Dia memang cowok yang ganteng dan aku beri dia poin 9 dari 10.

Lalu aku tatap cowok yang ada di sebelah kiri Ibu Gracia. Jackson Kierry, dengan tatapan matanya yang tajam dan bola mata yang indah. Pada saat menatapnya, mata kami bertemu dan aku rasakan ada getaran yang terjadi dalam diriku. Matanya menatapku dengan tajam dan dalam. Seakan duniaku tenggelam dalam tatapan kedua mata tersebut. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Hal ini merupakan kejadian pertama yang terjadi dalam hidupku. Biasanya saat memandang cowok yang setampan apapun, aku tidak pernah merasakan hal ini. Namun, hal ini berbeda saat aku bertemu dengan Jackson Kierry.

Dia merupakan satu-satunya cowok yang bisa membuatku merasakan hal yang tidak biasa dan berbeda.

Cinta di Seragam Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang