Part 6 Dogs

4.4K 58 0
                                    

A dog is the only thing on earth that loves you more than he loves himself.

                  ~Josh Billings~

Jackson POV

Aku duduk di taman komplek rumahku. Berhenti sejenak setelah bermain dengan Mike, anjing peliharaanku. Mike adalah anjing ras Alaskan Malamute, anjing yang berasal dari Amerika Serikat yang biasanya digunakan untuk mendorong kereta luncur. Aku sudah memelihara Mike selama 5 tahun, mulai saat aku berusia 13 tahun. Mike adalah hadiah yang papa berikan padaku saat ulang tahun SMP 1.

Saat aku duduk dengan asiknya, aku melihat Joslyn. Kukucek mataku lagi, kupikir aku salah lihat. Rupanya memang dia. Apa yang dia lakukan disini? Itulah yang menjadi pertanyaan di otakku. Apakah dia tinggal di komplek ini juga? Tapi tatapanku berpindah dari dia ke anjing yang dia bawa. Anjing berbulu kuning putih itu sungguh menggemaskan. Apakah anjing itu peliharaan Joslyn?

Setelah aku menatap Joslyn kembali, dia juga menatapku. Bisa kutebak kalau dia sama terkejutnya denganku. Kemudian kulihat dia berjalan menghindar dari arahku. Bisa kulihat kalau mukanya sedikit kesal bercampur terkejut. Memang selama ini aku mengacuhkannya, pantas dia kesal padaku. Hal itu kulakukan karena Joslyn adalah perempuan yang mampu membuat jantungku berdegub kencang saat melihatnya pertama kali. Aku takut kalau cintaku kepada teman kecilku, Chloe, akan berpindah atau bahkan cintaku akan berpindah ke Joslyn.

Lalu aku memutuskan untuk menyapanya. Kalau kita cuma ngomong santai dan jadi teman, kurasa aku tidak akan jatuh cinta kepadanya. Kugerakkan kakiku mencari Joslyn, kemudian kulihat dia sedang berjongkok bermain dengan anjingnya.

Aku berjalan semakin dekat ke arahnya, lalu menyapanya. "Hei, Jos, anjing yang lucu. Lo punya?"

"Tumben ngajak ngomong. Ada angin apa tiba-tiba lo mau bicara sama gue?" Tatap Joslyn dengan kesal.

Kujongkokkan diriku menghadapnya. "Sorry selama ini gue ngga nyapa atau bicara sama lo. Gue punya alasan sendiri. Will you forgive me?"

"Okay, gue maafin lo. Whatever lah."

Aku tersenyum mendengar jawaban Joslyn. "Siapa nama anjing lo? Anjing ini ras apa?" Tanyaku ke Joslyn.

"Dia namanya Alex dan dia anjing ras Shiba Inu. Anjing yang kubeli dari Jepang." Jawab Joslyn. Kemudian dia menatap anjing yang kubawa. "Ini anjingmu?" Tanyanya. "Lucu banget, siapa namanya? Ras apa?" Tanyanya sambil membelai Mike, anjingku.

Aku hanya tersenyum, "Well namanya Mike, anjing ras Alaskan Malamunte, dari Amerika Serikat." Jawabku.

Mike dan Alex bermain dengan asiknya di taman komplek. Sedang aku dan Joslyn duduk di bangku taman sambil memperhatikan mereka.

"Mike dan Alex bermain dengan akrab. Kayaknya mereka sudah menjadi teman akrab." Tawa Joslyn.

Joslyn tampak begitu cantik dengan hanya memakai pakaian sederhana. Tak perlu dandanan berlebihan atau apapun untuk mempercantik dirinya. Astaga, apa mungkin aku hanya bisa berteman dengannya tanpa ada perasaan apapun? Aku harus mempertahankan cintaku ini untuk Chloe.

"Apa lo tinggal di komplek ini juga?" Tanyaku kepada Joslyn.

"Iya, gue baru pindah minggu lalu. Lo tinggal di sini?" Tanya Joslyn sambil melipatkan kakinya.

"Iya, gue juga baru pindah ke sini." Jawabku.

"Berarti kita berdua baru dong di sini." Tawa Joslyn diikutiku.

Lalu yang kulakukan dengan Joslyn, kami bercerita tentang teman-teman akrab kami. Dia bercerita tentang Bianca dan Farah, temannya yang satu cerewet dan yang satu pendiam. Aku pun bercerita tentang Alfred dan Chloe. Tetapi aku tidak menceritakan tentang Chloe dan aku yang berpacaran. Aku merasa hubungan pertemanan kami masih biasa. Jadi aku tidak bisa menceritakannya.

Sehabis kami asik menceritakan teman-teman kita. Kami pun bercerita tentang diri kami masing-masing. Hal yang mengejutkan pun kutahu. Rupanya makanan kesukaan kami berdua sama yaitu sate dan nasi goreng. Selain itu, kami berdua menyukai lagu dengan genre dan penyanyi yang sama.

"Gue sih lebih suka sama Beyoncé dibanding penyanyi lain." Kata Joslyn.

"Eh, penyanyi yang kulit hitam itu, yang rambutnya keriting dan suka nari-nari ngga jelas gitu." Tawaku.

Ekspresi Joslyn langsung berubah marah dan dia pun memukul lenganku. "Eh, Beyoncé itu penyanyi favorit gue. Dia itu semacam idolaku. Gue ini Beyhive. Jangan lo hina-hina penyanyi favorit gue." Dengusnya dengan kesal.

Aku tertawa melihat tingkahnya. "Baiklah, I'm sorry okay? Gue juga lumayan suka sama dia. Lagunya banyak yang kusuka."

"Gue sih lebih suka pas dia livenya. Suaranya bagus, tubuhnya itu idaman setiap wanita dan lagunya banyak yang enak didengar. Pokoknya dia penyanyi yang terhebat." Ucap Joslyn dengan senyuman bangga.

"Tubuh coklat hitam gitu? Siapa yang mau tubuh kayak gitu?" Ejekku kepada Joslyn.

Bibir Joslyn pun dimanyunkan dan ekspresinya dibuat seperti orang cemberut. Muka yang lucu bagiku. Semakin dia marah semakin ingin aku menjahilinya.

Sore itu kami habiskan berdua dengan bercerita. Sampai matahari menenggelamkan dirinya di ufuk barat. Kami pun harus pulang ke rumah masing-masing.

"So, ini udah sore. Waktunya gue ucapin bye." Ucap Joslyn dengan senyum.

"Iya, sampai jumpa besok di sekolah."

Kami pun membawa anjing kami masing-masing. Mike terlihat sedih saat berpisah dengan Alex. Aku tersenyum melihat hal ini. Sore yang indah bagiku.

Cinta di Seragam Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang