Where we love is home - home that our feet may leave, but not our hearts.
~Oliver Wendell Holmes, Sr.~
Jackson POV
Tak terasa satu bulan terlewat begitu saja, Chloe akan pulang. Saat ini aku lagi chat sama dia.
'Lo besok pulang kan, Chloe?'
'Iya Jack.'
'Besok siapa yang jemput lo dari bandara. Mau gue yang jemputin aja ngga?'
'Ngga perlu deh, Jack. Gue ngga mau gangguin aktivitas lo.'
'Ngga kok, Chloe.'
'Ngga usah. Nanti dari bandara Kuala Namu, gue naik kereta api aja.'
'Okay Chloe. Pacar lo ikut pulang sama lo ngga?'
'Ngga, cuma gue aja.' Aku merasa lega membacanya. Jadi aku tidak harus bertemu dengan pacarnya Chloe.
'Oh! Besok lu jam berapa sampai sini?'
'Jam 13.00.'
'Besok sore gue sama Alfred main ke rumah lo ya.'
'Okay aja. Tapi nanti malam kita jalan keluar kemana lah. Gue udah kangen sama makanan Medan.'
'Okay Chloe.'
'See you tomorrow, Jack.'
'See you tomorrow.'
Aku tak sabar untuk keesokan harinya. I miss Chloe so much.
-Keesokan harinya-
Aku lagi bersama dengan Alfred, duduk di ruang tamu menunggu kepulangan Chloe di rumahnya.
"Mbak Rina!" Panggil Alfred kepada pembantu rumah Chloe.
"Iya, dik Alfred. Kenapa panggil mbak?" Tanya Mbak Rina menjawab panggilan Alfred.
"Buatin jus dong, Mbak. Haus nih nunggu Chloe."
"Dik Alfred mau minum apa?" Tanya Mbak Rina. "Dik Jackson juga, mau minum apa?"
"Dia dikasih air putih aja, mbak." Kata Alfred sambil meledekku. "Aku mau teh aja, mbak." Minta Alfred kepada Mbak Rina.
Aku pun melototi Alfred. "Aku mau kopi aja, Mbak."
"Iya, tunggu sebentar ya." Ucap Mbak Rina sambil berjalan ke dapur.
Sambil menunggu teh dan kopi dari Mbak Rina, aku pun menyalakan televisi. Saat aku sedang mencari channel yang cocok, Alfred memulai pembicaraan.
"Jack, nanti pas lo liat Chloe. Apa yang mau lo katakan sama dia?" Tanya Alfred sambil menatapku.
Aku pun meletakkan remote tv yang ada di tanganku. Kemudian menjawab pertanyaan Alfred. "I don't know. Mungkin gue cuma bilang kangen atau apalah. Emang kenapa?" Tanyaku balik ke Alfred.
"Yah, apa lo ngga ingin tau kenapa Chloe udah pacaran. Setau gue pas dia belum pergi ke luar negeri, hubungan kalian masih pacar kan?" Tanya Alfred.
"Gue juga ngga tau, Fred. Semuanya kayak ngga jelas gitu." Jawabku dengan lesu.
"Yang sabar ya, bro." Katanya sambil menepuk bahuku.
Aku terpikir untuk menjahili Alfred. "Fred, gue mau nanya nih."
"Nanya apa?" Tanya Alfred.
Sebelum aku sempat menanyai Alfred, Mbak Rina datang mengantar minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta di Seragam Putih Abu
Fiksi RemajaJoslyn Gracen Clark adalah salah satu murid di sekolah dengan wajah yang cantik, berotak cemerlang, suara merdu dan orang tua yang kaya. Namun satu hal yang membuat dirinya tidak sempurna yaitu kepribadiannya yang sombong dan tukang pamer. Dia tidak...