Part 2 First meeting

8.8K 97 0
                                    

The meeting of two personalities is like the contact of two chemical substances: if there is any reaction, both are transformed.

                        ~ Carl Jung ~

Jackson POV

Saat aku pertama kali masuk ke kelasku bersama dengan teman kecilku, Alfred Gibson Martinez, aku sudah bisa melihat teman-teman kelasku. Saat Ibu Gracia memperkenalkan kami berdua, bisa kulihat cewek-cewek mulai berbisik dan ada yang tertawa. Yang laki-laki melihat kami dengan tatapan iri dan tidak suka. Dan kulihat rupanya temanku, Alfred tersenyum tebar pesona. Gimana para cewek tidak terpana dengan senyum mautnya. Sedangkan aku hanya menatap teman kelasku dengan bosan.

Pandanganku berhenti pada satu cewek. Dia yang menarik perhatianku dari semua cewek yang ada di kelas ini. Dengan mata bulat indah, rambut hitam bergelombang, mulut dan hidung yang sempurna. Pada saat aku memandangnya, tidak sengaja mata kami bertemu. Kutatap dia dengan tatapan tajam dan dalam. Setelah itu, kubuang pandanganku ke arah lain. Aku harus menjaga cintaku hanya untuk teman kecilku, Chloe. Aku tidak boleh tertarik dengan cewek semanis atau secantik apapun. Singgah sana di hatiku hanya untuk Chloe.

Joslyn POV

Jantungku berdetak kencang saat mata kami berpapasan. Tapi setelah itu dia malah membuang muka. Dan menunjukan muka yang cool. Berani banget cowok ini. Baru dia orang pertama yang begitu.

Kudengar Ibu Gracia berbicara.

"Jackson kamu duduk di sebelah kiri depan. Dan kamu Alfred di sebelah kanan baris ketiga. Nah pelajaran akan segera dimulai. Jadi buka buku pelajaran kalian."

Saat dia bergerak ke tempat duduknya, yang bertepatan di sebelah kananku. Aku mengajaknya berkenalan.

"Hai, nama gue Joslyn Gracen Clark. Nice to meet you Jackson."

Dia hanya menjawabku dengan anggukan. Betapa menyebalkan dan sombongnya cowok ini.

Sesudah itu, aku segera membalikan diriku dengan kesal sambil menatap buku pelajaran. Beraninya dia mengabaikan aku.

Kemudian 1 jam pun berlalu dan lonceng berbunyi pertanda istirahat untuk murid-murid. Kulihat Jackson dan temannya, Alfred, pergi keluar dari kelas. Aku tidak tau mereka akan pergi kemana. Setelah itu Bianca dan Farah menuju ke arahku.

"Gue lihat tadi lo udah bicara mah anak baru yang namanya Jackson itu. Berani banget lo, kalian bicarain apa sih?" Tanya Bianca dengan kepo.

"Gue ngajak dia kenalan. Trus dia cuma jawab gue dengan angguk-angguk. Kesel banget gue. Baru pertama kali gue diabaikan sama orang." Jawabku dengan kesal.

"Ngapain juga lo ngajak dia kenalan. Nga kayak biasanya lo, Jos." Seru Farah ke arahku.

Aku menatap Farah dengan bingung.

"Gue juga nga tau apa yang terjadi dengan diri gue. Tapi dia cowok pertama yang bisa buat gue merasakan hal aneh."

"Aneh gimana maksudnya?" Bianca menatapku dengan alis berkerut.

"Yah seperti jantung gue berdebar lebih cepat saat pertama gue menatapnya."

"Apa lo jatuh cinta sama dia pada pandangan pertama." Bianca menatapku dengan tatapan tidak percaya.

"Nga mungkin deh, Rae." Panggilan kecil ku untuk Bianca. "Tapi gue juga nga tau yang pastinya."

Apa benar yang kurasakan adalah love at first sight. Mana mungkin bisa. Masak aku jatuh cinta sama Jackson pada pandangan pertama. Dan begitu cepat. That's impossible.

Farah menatapku dengan kepastian di wajahnya. Seolah menjawab pertanyaan yang ada di kepalaku.

"Tapi itu juga bisa terjadi Jos. Menurut Helen Fisher, PhD, peneliti dari jurusan Anthropologi, Columbia University, New York City, mengatakan bahwa manusia mewarisi untaian otak ini sehingga terjadi ketertarikan instan, atau yang kita kenal dengan love at first sight itu. Hasrat yang spontan ini disebabkan....."

Aku dan Bianca segera menghentikan pembicaraan Farah.

"Udah cukup, Farah Jenius. Gue tau kok. Hehehe." Balasku ke Farah.

Kemudian Farah hanya mengangguk dan kembali menatapku dan Bianca. Memang kadang-kadang Farah selalu menjawab dengan jawaban yang ilmiah banget. Kadang aku dan Bianca juga tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

Tapi di otakku masih tanda tanya. Apakah aku mengalami love at first sight dengan Jackson. Mungkin saja, karena kuakui aku tertarik dengan dia. Sosok yang cool tapi juga menyebalkan. Membuatku jadi geregetan.


●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Sumber love at first sight yang dibicarakan Farah

http://travel.kompas.com/read/2010/10/04/11384458/Mengapa.Love.at.First.Sight.Bisa.Terjadi.

Thanks buat yang udah baca. Mohon dibaca terus. Dan please vote dan komen. Thank you

Cinta di Seragam Putih AbuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang