9. bukan hal buruk

598 81 10
                                    

Hari senin kembali datang, wave dan traffic pun harus kembali ke sekolah. Traffic sudah setuju untuk masuk sekolah setelah diceramahi panjang lebar oleh wave. Dan untuk bekas luka di lengan traffic, ia menggunakan jaket untuk menutupnya. Jaket ini dibelikan wave untuk traffic saat mereka pergi ke department store kemarin, wave membelikannya agar Traffic mau masuk sekolah dan tidak membolos lebih lama lagi. Karena itulah sekarang Traffic tidak memiliki alasan apapun untuk bolos.

Meskipun Traffic sangat benci sekolah, hari ini ia merasa memiliki semangat. Traffic berjalan berdampingan dengan wave menuju kelas 12-1. Senyum terus terusan mengembang di bibir traffic, ia berkali kali merapikan jaket hijau army yang dikenakannya. Wave menyadari tingkah Traffic sedari tadi, ia tersenyum kecil namun dengan cepat wave menyembunyikan kembali semnyuman itu.

"Kau tidak mau masuk lebih dulu?" ujar Traffic ketika mereka hampir sampai di depan kelas.

"Kenapa memangnya?" wave balik bertanya.

"Yah memangnya kau mau mendengar ocehan Claire ? kau tahu lah dia tidak mungkin tinggal diam kalau melihat kita datang bersamaan"

wave tersenyum miring seraya sedikit menggelengkan kepalanya. "aku tidak peduli tuh"

Traffic tersenyum, Ia sedikit menunduk agar seyuman itu tidak dapat dilihat jelas oleh wave. Tapi usahanya sia sia, walaupun begitu tetap saja wave bisa melihatnya.

"ayo cepatlah, jangan berhayal disini" wave terkekeh pelan.

Traffic pun kembali melanjutkan langkahnya bersama wave memasuki kelas. Dan benar saja mereka langsung disambut oleh ocehan Claire.

"hoiihh.. kapalku" pekik Claire. Suara Claire cukup keras membuat seisi kelas jadi ikut memperhatikan Traffic dan Wave.

"wah wah apa ini? Jaket baru traff?" highlight menghampiri Traffic dengan semangat. Sekarang traffic dan wave sudah seperti duo jaket, karena selama ini hanya wave yang selalu memakai jaket ke kelas.

"bagus kan?" jawab Traffic sumringah.

"lihat saja reaksi dari para cewe yang terpesona ini hahaha" highlight menunjuk asal siswi yang ada didekatnya yang jelas jelas sedang focus dengan ponselnya.

"apa??" siswi yang merasa ditunjuk itu menjawab dengan ketus.

"sudalahh jangan ganggu ibu ketua kelas kita" traffic merangkul highlight menuju ke tempat duduk mereka.

Wave merasakan senyuman dibibirnya kian memudar ketika menyadari traffic berjalan meninggalkannya bersama highlight. Ia menatap traffic dari belakang memperhatikan langkah traffic yang membuat jarak mereka semakin menjauh.

akhirnya wave memutuskan untuk kembali ke tempat duduknya daripada terus terusan memperhatikan traffic dan highlight yang hanya membuat dirinya emosi.

*****

kegiatan sekolah hari ini berjalan biasa saja. semua siswa masuk pukul 7 dan pulang pulang pukul 2 siang. pelajaran dan sebagainya semua berjalan semestinya.

kecuali untuk wave, hari ini terasa agak berbeda bagi nya. Setelah beberapa hari berturut turut Ia menghabiskan waktu nya bersama traffic kini Ia harus kembali pada kenyataan kalau mereka sebenarnya  hanyalah dua orang siswa yang tidak akur apalagi dekat.

sekarang pukul 2 lebih beberapa menit, wave berada di area taman sekolah. Ia duduk di sebuah kursi batu dengan tidak nyaman. ntah kenapa hari ini terasa begitu menyebalkan baginya. apapun alasannya wave berharap ini bukan karena traffic.

"wave!" panggil seseorang dari atas gedung.

wave pun menengok keatas untuk mengecek orang yang memanggil nya barusan. ternyata bantad. sejujurnya wave berharap itu traffic.

hate or love? [ NanonChimon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang