10. he's back

595 83 13
                                    

mereka duduk di sofa yang berada di depan kamar tidur traffic. "ada apa sebenarnya traffic?" ujar bantad langsung.

traffic menghela nafas. Ia akhirnya menatap mata bantad setelah menghindarinya sejak tadi "apa kau sedang dekat dengan seseorang?" ujar nya dingin. wajahnya tampak begitu serius

"apa maksudmu?"

"jangan pura pura bodoh bantad!" nada bicara traffic meninggi.

bantad sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan traffic. Ia menatap traffic dalam berusaha mengerti jalan pikiran traffic. matanya menajam. dahi nya mengernyit. mulutnya pun sedikit mengaga.

traffic tidak tahan dengan bantad yang seperti orang bodoh. Ia berdiri dari duduknya

"aku melihat kau bersama wave siang ini! kau merangkulnya memang nya kau siapa ?!" ujar traffic dengan nada bicara yang semakin tinggi.

"heoi, aku hanya merangkulnya dan kau semarah ini traffic? itu bukan apa apa percayalah padaku itu tidak seperti yang kau pikirkan" bantad ikut berdiri. bantad sudah mengerti permasalahannya dan sekarang Ia harus meluruskan ini dengan selurus lurusnya.

"aku sudah melihat semuanya. kau pikir aku tidak tahu, kalian pergi ke luar area sekolah" traffic memberikan smirk sarkastis nya seraya membuang pandangannya dari bantad. aku sangat muak melihat wajah pembual pikirnya.

"kau harus mendengar penjelasan ku dulu traffic!" bantad menggenggam kedua pundak traffic berharap traffic bisa sedikit lebih tenang.

namun traffic dengan kasar menyingkirkan tangan bnatad dari pundak nya. "tidak ada yang perlu dijelaskan. kau sudah mengakuinya dan aku sudah cukup tahu. sekarang enyahlah dari ruangan ku!"

traffic mendesak bantad keluar dari ruangan milik nya. "traffic ini salah paham!" bantad masih berusaha menjelaskan. namun traffic dengan sangat memaksa memojokan bantad hingga Ia berada di luar ruangan dan langsung di tutup nya pintu ruangan rapat rapat oleh traffic.

"traffic!" panggil bantad beberapa kali seraya mengetuk pintu. Ia mencoba membuka gagang pintu namun sudah dikunci oleh traffic.

"ck shiaa ey!" bantad menendang udara kosong dengan kuat. dada nya terasa sesak dan matanya terasa panas. kenapa jadi serumit ini sih pikir bantad

bantad menunduk lemas berusaha mengatur nafas nya. Ia berjalan menuju dorm nya, Ia memutuskan untuk memberi traffic ruang terlebih dahulu. mungkin traffic perlu menenangkan diri untuk bisa mendengarkan nya lebih baik, pikir bantad lagi.

*****

Esok pagi nya wave berjalan sendiri menuju kelas 12-1. Tadi malam traffic tidak bermalam di dorm wave seperti sebelumnya. Jangakan bermalam, datang untuk mengerjakan tugas saja tidak.

Wave juga sedang tidak berniat melanjutkan tugas itu. pikirannya sedang kacau sejak kemarin. jadi Ia tidak terlalu peduli kalau traffic tidak datang. Walaupun rasanya agak sepi tapi setidaknya Ia harus kembali membiasakan diri nya.

wave menghela nafas. apa yang kau harapkan wave? berangkat bersama traffic setiap pagi? ujar wave dalam hati.

"konyol" wave berbicara tanpa sadar.

"apa yang konyol ?" ujar claire tiba tiba. ntah dari mana arah datang nya. wave sedikit terkejut dengan kehadiran claire tapi dirinya cukup cepat untuk mencerna situasi

"bukan apa apa" wave akhirnya kembali sadar dari lamunan nya

"okhe.. kau tidak bersama traffic ?" ujar claire lagi.

hate or love? [ NanonChimon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang