13. hate and love (2/2)

228 14 4
                                    

highlight akhirnya berhenti di sebuah supermarket kecil setelah menyetir beberapa kilometer. traffic sedari tadi masih diam berlarut larut soal andrew. "bagaimana kalau andrew mati?" ujar traffic akhirnya, wajah nya nampak lesu dan pucat. sulit rasanya bagi traffic untuk berpikir positif setelah apa yang ia lihat.

"jaga ucapanmu traffic" highlight menoleh ke arah traffic. memang sulit untuk memastikan semua akan baik baik saja, tapi highlight tidak cukup sanggup untuk membayangkan yang terburuk.

wave mengusap bahu traffic pelan, "banyak polisi sudah menyusul, mereka akan melakukan yang terbaik"

highlight mendecak, jujur saja ia masih tidak yakin "aku akan membeli minum" ujar highlight sebelum keluar dari mobil. menyisakan wave dan traffic.

traffic menjatuhkan kepalanya di bahu wave, tertunduk lemas. rasanya ia ingin menangis tetapi tidak bisa. "ini semua salah ku wave".

"jangan bodoh traffic, ini bukan salahmu" wave merangkul traffic yang tertunduk lemas di bahu nya. wave tidak banyak bicara, ia membiarkan traffic tenggelam dalam pelukan nya berharap itu akan membuatnya sedikit lebih baik.

setelah beres membeli beberapa air mineral highlight duduk di tangga kecil di depan supermarket. ia membuka sebuah kotak rokok yang masih di segel. diambil nya sebatang dari sana lalu diselipkan di bibir. ia menyulut rokok itu seraya menghalangi nya dari angin malam. baru saja selesai, korek itu langsung dirampas oleh traffic.

"kenapa bukan aku saja yang mati" ujar traffic sebelum memantik korek.

highlight menghembuskan asap ke udara, "ku bilang jaga ucapanmu traffic"

traffic menawarkan wave kotak rokok yang barusan ia rampas dari highlight. wave mengambilnya. "aku tidak tahu kau merokok wave" ujar highlight

"memang tidak" wave mengambil sebatang rokok, menyelipkannya di bibir lalu menyulutnya dengan fasih. ia menyesap kemudian menghembuskan nya ke udara seperti sudah sering melakukan nya. traffic hanya memperhatikan.

"apa traffic membuatmu merokok?" tanya highlight lagi. traffic menoleh ke arah highlight, "jaga ucapanmu highlight". highlight terkekeh. sebenarnya traffic hanya mencoba coba tanpa menyangka kalau wave akan menerima tawaran nya.

"ini kali pertama ku" jawab wave singkat.

zrrrtt zrrtt.. handphone milik traffic bergetar, mengalihkan fokus dari ketiganya. ia sampai lupa kalau ia memiliki handphone. ia segera mengambil handphone nya dari saku celana "phi gao" ujar traffic. wave dan highlight pun segera memperhatikan.

"halo?"

'traffic. sekarang andrew berada di rumah sakit xxxx, aku tidak bisa berlama lama di telfon sekarang aku di kantor polisi' ujar phi gao dari seberang sana.

mendapat kabar itu ketiganya segera kembali ke mobil untuk menuju ke rumah sakit. kini matahari mulai terbit, semuanya belum tidur sejak malam kemarin mereka pergi ke hotel pacific.

sesampai nya di rumah sakit traffic langsung bertanya kepada resepsionis dimana andrew berada, resepsionis pun dengan mudah mendapatkan data andrew dan segera mengantar mereka ke kamar andrew berada.

di depan kamar, ada dua orang polisi berjaga. "traffic?" tanya polisi itu.

"iya benar"

traffic mengikuti polisi itu menjauh dari koridor kamar andrew, sementara highlight dan wave masuk ke ruang rawat. kedua nya sedikit lega setelah melihat andrew yang sudah mendapatkan perawatan.

setelah beberapa waktu traffic kembali bersama dengan teman teman nya. "ada apa ?" tanya highlight. "bukan apa apa, polisi hanya menanyakan beberapa hal"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hate or love? [ NanonChimon ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang