Traffic sangat bersemangat dalam perjalanan menuju rumah perkumpulan p'gao. Ia memimpin jalan teman temannya dengan emosi yang masih mendukung, langkahnya menggebu gebu seperti akan kehabisan waktu saja. oh ya tentu saja ia harus cepat menyelesaikan ini, sebab ini masih hari sekolah dan ia akan tidur di jalanan kalau saja ia melewatkan jam malam.
Begitu sampai di depan pintu rumah perkumpulan, traffic langsung merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel. Kalau kalian berpikir ia akan menghancurkan pintu rumah ini kalian salah, uhm sebenarnya kalau boleh jujur traffic ingin melakukan itu, tetapi setelah dipikir lagi ini rumah nya juga, rumah satu satu nya yang ditinggalkan ayah ibunya untuk dia dan kakaknya tetapi malah diambil alih oleh si brengsek ini.
Ia mencari kontak yang bernama gao dan langsung menekan tombol hijau pada layarnya. Jaringan langusng menghubungkannya dengan p'gao, setelah sekian detik akhirnya yang di seberang sana bersuara juga.
"malam traff, rindu padaku huh ?" ujar p'gao sarkastis
"tentu saja aku merindukan phi ku, sekarang turunlah aku ingin memeluk mu sampai lehermu patah" balas traffic tak kalah sarkastis. Lalu segera diputusnya sambungan telfon itu.
Atas permintaan traffic akhirnya p'gao membukakan pintu rumahnya untuk traffic dan teman temannya.
"masuklah" p'gao mempersilahkan mereka masuk dan menggiring mereka ke ruang tengah.
"teh, air mineral, jus ? atau kopi? Oh ya jangan kafein, kalian tidak boleh tidur larut malam ini kan masih hari kamis" ujar p'gao seperti kakak teladan saja.
Traffic mendecih jijik melihat p'gao berlagak seperti itu. "tidak usah banyak omong, langsung ke intinya saja"
"baiklah silahkan duduk" p'gao segera menyamankan dirinya di sofa kulit merah maroon. Begitu juga traffic dan temannya langsung duduk dengan gasrak gusruk.
"jadi?" ujar p'gao lagi.
"katakanlah apa masalahmu denganku" sorot mata traffic begitu gelap, jelas sekali kalau ia ingin menghajar manusia didepannya ini sekarang juga, tapi bukan begitu cara mainnya kawan.
"bukankah sudah jelas traff? Kau melaporkan siswa suruhanku kepada kepala sekolah"
Traffic membuang pandangannya seraya menyeringai, "tentu saja, apa kau berharap aku akan menutupi bisnis sialan mu ini"
"kalau tidak ingin membantu setidaknya jangan mengganggu traffic! Aku sudah berbaik hati mencari siswa lain agar kau tidak perlu membantuku"
"oh ya? baik hati sekali sampai harus membawa teman baik ku kedalam bisnis kotormu itu !"
"Apa? Tunggu dulu" P'gao tertawa sedikit seraya menggelengkan kepalanya. "Andrew? Jadi siswa itu adalah temanmu" P'gao kembali menatap traffic. "Baiklah aku mengerti sekarang mengapa kau mengganggu ku traff. Tapi asal kau tahu, temanmu itu sampai harus dikeluarkan dari sekolah akibat mulut bocor mu, kau menghancurkan masa depannya traff"
"aku tahu! dan aku tidak menghancurkan masa depannya, dia hanya sedang di rehab" traffic menunduk lemas
"maka dari itu, jangan sekali sekali kau mengganggu urusanku lagi" P'gao tersenyum puas melihat traffic yang tampak menyedihkan. "seharusnya aku tak perlu susah payah menghajar bocah itu, kalau saja aku tahu kau sudah mendapat imbasnya dengan dikeluarkannya 'teman baik' mu itu" P'gao menggerakan kedua jarinya seperti membentuk tanda kutip pada kata 'teman baik'.
"tutup mulutmu brengsek!" traffic dengan kasar berdiri dari tempat duduknya. Amarahnya benar benar berada di titik puncak begitu P'gao membahas soal 'bocah itu'. Kini tangan traffic sudah mencengkram erat kerah baju P'gao. Sementara orang dihadapnnya ini malah tertawa seperti psikopat.
![](https://img.wattpad.com/cover/188516613-288-k644201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hate or love? [ NanonChimon ]
Hayran Kurgunanon chimon paralel universe. berlatar blacklist & the gifted nanon as traffic chimon as wave happy reading :)) #2 dramaschool - 4 July 2020 #2 chimonwachirawit - 7 July 2020 #3 nanonchimon - 8 April 2021 #1 nanonchimon - 30 April 2021 #1 thegifted...