mas "sean"

2.5K 78 7
                                    


.
.
.

"Panggil saya 'Mas'. Kamu itu junior saya, tahu?" pinta sean sambil memojokkan zoey ke dinding.

Zoey terlihat terkejut dengan perbuatan sean. Mata dokter residen kardiologi tersebut terlihat sedikit membesar. Tak lama, zoey mulai menundukkan pandangannya.

"Ma-maaf, Mas sean ..." lirihnya dengan wajah memerah.

Sean yang melihat zoey pun langsung mengalihkan pandangannya.

'Imutnya ...' batin sean.

Zoey mungkin bisa melihat wajah sean yang memerah. Namun, dia tidak menyadari 'sesuatu' yang berada di bawah.

________

"Ahhh ... sean," desah seorang wanita berambut coklat di ranjang berukuran king.

Di atas wanita bertubuh mungil itu terlihat ada di kungkungan pria bertubuh kekar berambut hitam sedang mengisap puting wanita bertubuh mungil tersebut.

"Panggil aku dengan sebutan 'Mas'," kata sean setelah melepaskan isapannya di puting zoey.

"Iyahh ... ahhh, Mas sean," desah zoey saat sean memainkan jari di putingnya.

Sean pun tersenyum kecil setelah mendengar zoey memanggil dirinya dengan sebutan "Mas".

"Aku sayang sama kamu," ucap sean sebelum mencium bibir zoey.

"Aku juga sayang sama Mas sean," balas zoey.

Sean pun kembali mengecup bibir zoey. Lalu, dia menurunkan kecupannya ke leher zoey. Terlihat sudah ada banyak bercak merah yang tadi sudah dia buat. Dia pun kembali menurunkan ciumannya sampai ke dada zoey. Terlihat ada bekas luka di tengah dada zoey. Bekas luka itu ia dapatkan saat ia kecil karena menjalani open heart surgery.

Sean mencium dada zoey sebelum kembali mengisap puting zoey. Ia juga menggigit puting zoey dengan gemas sesekali.

"Akh-Mas ..." pekik zoey saat sean menggigit putingnya.

Tangan sean terlihat sedang mengelus perut zoey. Elusannya terlihat makin turun hingga mencapai resleting celana zoey. Sean pun menurunkan resleting dan membuka kancing celana zoey. Terlihat ada sesuatu yang lembab dari balik celana dalam zoey. Dengan 1 gerakan, sean menurunkan celana dan celana dalam zoey secara bersamaan. Sean merasakan kepunyaan zoey yang sudah basah menyentuh perut bagian bawahnya.

Sambil terus menjilat dan mengisap puting zoey, sean menurunkan resleting dan membuka kancing celananya. Lalu, sean menurunkan celana dan celana dalamnya. Terlihat penis sean yang juga sudah menegang mencuat dengan gagah.

Tiba-tiba, sean berhenti dari aktifitasnya. Terlihat zoey sedang berusaha mengatur nafasnya dengan wajahnya yang sudah memerah tidak karuan. Sean pun mendekati laci di sebelah ranjang dan membukanya. Tangannya terlihat mengambil sebungkus kondom. Dia pun membukanya dengan giginya dan memasangnya di penisnya. Sean pun menarik tubuh zoey sampai bokongnya berada di ujung ranjang. Lalu, sean berlutut di hadapan zoey dan menaikkan kaki zoey di bahunya.

"Kalau sakit, bilang ya," ucap sean.

"I-iya, Mas," sahut zoey.

Sean pun mendekatkan penisnya ke lubang vagina milik zoey. Lalu, dia pun memasukkan ujung penisnya ke dalam zoey secara perlahan.

"Ah ... Mas sean," desah zoey.

Lalu, sean memasukkan penisnya lebih dalam lagi.

"Eennggghhh ... Mas-" erang zoey.

"Ssshhh, zoey ..." desis sean kenikmatan.
S

ean pun mendekatkan wajahnya ke wajah zoey dan mencium bibir zoey. Lalu, sean mulai memaju mundurkan pinggulnya. Sean memastikan dia tidak melakukannya dengan terlalu cepat supaya zoey tidak kesakitan.

"Mmmhhh ..." desah zoey di sela-sela ciuman mereka.

Saat terbangun, zoey melihat dirinya sudah dipakaikan kaus oblong milik seam. Saat melirik ke sebelahnya, dia tidak melihat adanya sean. Zoey pun menyibakkan selimutnya dan pergi ke luar kamar. Dia melihat sean sedang menonton televisi. Zoey pun berjalan dengan perlahan mendekati sean.

"Mas sean~" ucapnya sambil memeluk sean dari belakang.

"Z-zoey ..." sean terkejut karena tidak menyadari keadaan zoey.

"Mas sean udah makan belum?" tanya zoey.

"Zoey, lebih baik kamu jangan panggil aku 'Mas' lagi, deh," sean tidak menjawab pertanyaan dari zoey.

"Loh? Memangnya kenapa? Bukannya sean suka dipanggil 'Mas', ya?"

"I-itu karena-" sean tidak melanjutkan kalimatnya karena malu.

"Kenapa?"

"Lupakan saja. Pokoknya jangan panggil aku 'Mas' lagi, kecuali kalau kamu-" sean kembali tidak bisa melanjutkan kalimatnya.

Zoey terlihat kebingungan melihat tingkah sean. Lalu dia pun menurunkan pandangannya. Wajahnya memerah karena melihat ada sesuatu yang menonjol di celana sean, lebih tepatnya di bagian selangkangannya.

"Karena yang di bawah itu ya, sean?" tanya zoey.

"I-iya ..." jawab sean dengan malu.

"Ja-jadi sekarang harus gimana, dong?"

Wajah sean terlihat datar seperti biasanya, walaupun sebenarnya dia sedang memikirkan sesuatu.

"Ya ... kamu harus tanggung jawab, dong," kata sean dengan seringaiannya.

END

Sean si senioritasZoey si pemalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean si senioritas
Zoey si pemalu

Aku minta vote sama komennya ya, bakal sering" updet kalo banyak vote, komennya

Luv 💚

liarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang