yerin masih belum masuk kelas. Kejadian putusnya cukup mempengaruhinya. Sejujurnya hal ini juga membuatku tidak tenang. Aku juga mulai berpikir jika hubunganku mungkin akan tersandung suatu saat. sehun itu tipe yang sulit untuk di tebak. Kenapa aku tidak bisa membaca pikirannya sama sekali? Dia juga jarang untuk membicarakan hal serius.
"Apa kau sakit?"
Hari ini, seperti biasa, bersama sehun , di apartemennya, tapi sehun melihatku yang tidak ada respon.
"Tidak."
"Bagaimana kau bisa melamun saat kita seperti ini? Kau tidak merasakan apapun saat aku mendorongnya?" Ucap sehun , dia mendorong miliknya di sana dengan sangat pelan, miliknya menggesek dinding dan itu menjadi sensasi tersendiri, tanpa sadar mendesah karenanya.
"Aku akan berhenti." Ucapnya.
Dia bahkan mengeluarkan miliknya begitu saja. Aku bisa melihat itu lebih tegak, segera mengalihkan tatapanku. Tetap saja membuatku malu. Aku tidak bisa menatapnya. sehun pergi ke kamar mandi.
Apa dia marah? Aku tidak keberatan jika dia melakukannya hari ini. Aku hanya memikirkan keadaan yerin dan mantannya.
sehun cukup lama di dalam kamar mandi.
"sehun ?" Panggilku. Aku sudah berpakaian.
Tidak ada jawaban, beberapa menit lalu. sehun akhirnya keluar.
Lagi-lagi harus mengalihkan tatapanku. Kenapa dia tidak mengenakan handuk terlebih dahulu! Apa mau di pamer 'miliknya' begitu saja?
"Apa kau sakit?" Tanyanya lagi.
"Ti-tidak. Sebelum itu pakai dulu bajumu."
"Aku akan memakainya, jadi katakan saja." Ucap sehun . Memungut pakaiannya yang berserakan di lantai.
"Aku tidak sakit. Maaf jika hari ini terlihat aneh."
"Apa aku terlalu memaksamu?"
"Tidak. Aku tidak pernah terpaksa."
Aku hanya lelah. Ya kadang sangat lelah.
"Apa ada masalah?"
"Tidak."
Aku bingung harus mengatakannya bagaimana.
"Kau sudah bosan padaku?"
Bagaimana dia bisa mengatakan hal itu? Aku sendiri yang terus memikirkan jika nantinya dia akan pergi meninggalkanku karena bosan.
"Aku tidak pernah bosan denganmu!" Tegasku.
Menghampiri sehun , memeluk pemuda yang cukup tinggi ini.
"Apa aku terlihat punya masalah? Maaf membuatmu salah paham. Aku sungguh baik-baik saja, aku tidak sedang sakit atau apapun. Aku hanya memikirkan sahabatku yerin ."
"Ada apa dengannya?"
Melepaskan pelukan kami. Apa tidak masalah aku cerita pada sehun ? Rasanya jadi seperti menyinggungnya secara tidak langsung walaupun dia tidak meninggalkanku.
"Dia dan pacarnya putus."
"Apa kau merasa kasihan padanya?"
"Uhm, semacam itu. Lalu pacarnya itu main kabur saja setelah tidur bersama yerin ."
"Apa perlu aku mencari orangnya dan menyeretnya untuk yerin ?"
sehun tidak peka, bukan itu point pentingnya.
"Kau selalu mendapat rumor buruk, jangan membuatnya menjadi nyata."
"Itu bukan rumor. Saat tahun pertama dan kedua, aku tukang cari masalah, ah tidak, lebih tepatnya suka ikut campur apalagi jika menyangkut orang yang dekat denganku."
![](https://img.wattpad.com/cover/260291656-288-k381331.jpg)