"Hahhh... akhirnya kita berakhir seperti ini," geram seorang pemuda berumur tujuh belasan. Pemuda berambut biru kehitaman itu hanya terduduk lesu di dekat pintu perpustakaan sekolahnya. "Ini semua salahmu, sooyoung!" lanjutnya lagi sambil menoleh ke arah gadis yang duduk di sampingnya.
Sang gadis bernama sooyoung menatap sebal ke arah kekasihnya yang bernama sehun. "Eeh? Kenapa menyalahkanku? Kau sendiri yang menawarkan diri untuk membantuku mencari bukuku yang tertinggal di perpustakaan. Kau juga yang bilang, mencari saat sore akan lebih mudah," terang gadis bersurai merah muda itu.
"Hn," bosan bertengkar. sehun bangun dari posisinya. Melihat keluar melalui jendela kecil dekat pintu. Mungkin saja si penjaga sekolah yang mengunci mereka di sini lewat depan perpustakaan lagi. Dan apa yang diharapkan sehun terkabul. Penjaga sekolah bertampang seram itu lewat perpustakaan lagi. sehun berteriak memanggilnya dengan kedua tangannya yang menggedor pintu. "BUKA! KAMI MASIH DI DALAM!" teriaknya terus menerus.
Tapi gagal, penjaga itu sudah pergi.
sehun duduk lagi. "Percuma, perpustakaan ini dirancang kedap suara," terang sooyoung.
Dan tak lama, indra pendengaran mereka mendengar gerbang sekolah yang ditutup dan dikunci. "Akhirnya terkunci berdua di sini sehun," sooyoung menghela napas. "Apa yang akan kita lakukan, sehun?" tanya sooyoung.
sehun membuang muka. "Entahlah!" sahut sehun tapi tiba-tiba otak mesum sehun mendapat ide akan sesuatu yang bisa mereka berdua lakukan di sini. Di sini sepi, tidak ada orang dan hanya ada mereka berdua, kan? "Aku tahu sesuatu yang bisa kita lakukan, sooyoung," ucap sehun misterius sambil
memandang gadis bermata hijau itu.
sooyoung sedikit bergidik saat sehun mendekatinya dan jarak wajah mereka sangat dekat sekarang. Wajah sooyoung sudah memerah saja sekarang, "A-apa?" balas sooyoung.
"Melakukan ini," sahut sehun. Detik itu juga mulut sehun segera mengunci mulut sooyoung dalam sebuah kecupan ringan tapi cukup memabukan bagi sooyoung yang baru pertama kali melakukan hal ini. Bibir sehun menggigit bibir bawah sooyoung.
"Akh!" pekik sooyoung dan saat itulah lidah hangat nan berlendir sehun menerobos masuk ke dalam mulut sehun. Lidah itu mengobrak-abrik apa yang ada di dalam mulut sooyoung. Lidah sooyoung berusaha untuk membalas tapi sayang sooyoung kalah telak dari sehun karena dia sudah kehabisan oksigen. "Nhhn! Nhn!" sooyoung berusaha mendorong sehun menjauh.
Mengerti akan keadaan kekasihnya, sehun menjauhkan dirinya. Dan membiarkan sooyoung untuk mengambil napas sebanyak-banyaknya. "Hm? Sepertinya kau menyukainya, sooyoung. Kau tidak menolak sedikit pun," ucap sehun sambil mengelus wajah sooyoung.
Sedangkan sooyoung memalingkan wajahnya. "Aku tidak tahu," sahutnya ketus dengan wajah memerah.
"Baiklah. Kalau begitu kita lanjutkan saja!" ucap sehun berikutnya diikuti dengan kedua tangan sehun yang meremas kedua payudara sooyoung dari luar.
"Ahh! Ahh! Ahh!" sooyoung terus mendesah berirama. Kedua tangannya meremas bagian samping roknya karena perlakuan sehun. "A-aku me-rasakan hal aneh ahhh..." desah sooyoung.
sehun menyeringai. Jika seperti ini keadaannya, maka semuanya akan berjalan dengan lancar. "Hn," ucap sehun tak jelas. Detik berikutnya, sehun sudah meloloskan sooyoung dari baju kaus dan bra yang ia kenakan sehingga tubuh sooyoung sudah bertelanjang dada. "Cukup besar juga, sooyoung," ucap sehun gemas sambil menyentil satu payudara sooyoung.
"Ah!" sooyoung memekik kecil. Dia baru saja akan menutupi payudaranya tapi terlambat dengan pergerakan sehun. sehun sudah mulai meremas gemas kedua benda kenyal itu. "Ahh... ah... aah!" lagi-lagi lantunan lagu itu terdengar dari mulut sooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
liar
De Todowarning!!! oneshoot 2 s 3 h 4 o 5 o 6 t . . lapak hunjoy piyak-piyak🐣