𝐃𝐢𝐥𝐚𝐧 𝐃𝐚𝐝𝐚𝐤𝐚𝐧

7 4 0
                                    

Happy reading

.

.







Eric duduk di teras Musholla sekolah sembari memakai sepatu sebelah kanan miliknya. Matanya tertuju pada seorang gadis yang tengah berjalan menuju lapangan lengkap dengan baju bola dan sebuah tanda kapten di lengan kiri. Tanpa disadari Eric mengukir sebuah senyum di bibirnya.

"WOYY!!!"

Eric langsung tersentak. Tangan kanannya meraih dadanya memastikan kondisi jantungnya aman terkendali dan masih di posisi semula.

"ASTAGHFIRULLAH! BENER-BENER LU YA JIN!"

"Jan jin jan jin. Hyunjin heh! nama udah keren-keren kek anggota skz gini dipanggil jin."

"Skz apaan, grup senam?"

"Itu skj dodol. Dah lah gue mau cabut mau nonton nyonya tanding."

"Siapa? Ryujin?"

"Bukanlah ege! Panggilan nyonya itu hanya untuk Yeji seorang." Hyunjin berjalan menjauh, menghampiri teman-temannya di lapangan.

Eric tak banyak komentar dan langsung menyusul kemana Hyunjin pergi.

Ba'da Dzuhur pertandingan futsal putri dimulai, setelah babak penyisihan grup volly putra berakhir. Siang ini cuaca cukup panas, sangat tidak cocok untuk bertanding di lapangan luar. Sayangnya lapangan indoor sekolah sedang dalam masa perbaikan.

Tampaknya suasana panas cukup menganggu untuk June yang sedang menikmati segelas kopi di ruangannya. June pun memutuskan untuk keluar kantor dan berjalan ke lapangan. Itung-itung nyari bibit unggul untuk A' cup 2 bulan lagi.

"Heh badrol!!" June memanggil seorang siswa yang tengah asik merangkul dua cewek di sisinya.

Siswa tadi pun datang menghampiri dengan sikap masih selengkan. "Manggil saya pak?" katanya dengan berkacak pinggang.

Emang ga ada sopan-sopannya sekali nak Haechan ini.

"Iya kamu."

"Moon maap ni ya pak, bukan apa-apa tapi mami sama papi saya udah bikin nama keren-keren malah dipanggil badrol!" Haechan menatap June sinis, kemudian berdehem pelan. "You can call me Haechan, H-a-e-c-h-a-n."

June hanya merespon santai, sebelum kemudian mengatakan tujuan dan maksud kedatangannya. "Iya terserah nama kamu siapa itulah tetep aja masih keren nama saya. Ngomong-ngomong saya mau minta tolong sama kamu."

"Sebagai murid yang teladan, baik hati dan juga tampan saya insyaallah gak mau menjalankan tugas dari Bapak." Permintaan tolong June yang belum sempat tersampaikan sudah ditolak oleh Haechan begitu saja.

"Oh come on boy! Saya cuma mau kamu antar undangan penutupan classmeting kepada SMA depan." Nada bicara June sedikit di halus, maklum sedang ada maunya.

"Maaf Pak saya sibuk. Ada Jihan yang butuh saya dan ada Mai yang tidak bisa jauh dari saya, jadi saya mohon Bapak mengerti."

"Baik kalo kamu tidak mau, saya juga yakin tidak ada yang mau menerima undangannya kalau kamu yang menyerahkan." June sudah pasrah minta tolong kepada anak murid yang seperti Haechan bentukannya, padahal Haechan itu sebelas duabelas dengan dirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect class of the year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang