𝐌𝐨𝐫𝐭𝐚𝐥 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐲 𝐏𝐚𝐫𝐭.𝟏

62 15 14
                                    

Happy reading

.

.





Somi Almathea, gadis itu masih sibuk ribut dengan musuh bebuyutannya Haechan Suryakanta. Pasalnya Somi adalah seorang cewek normal seperti yang lain yang dominan pencinta Korea itu. Dan Haechan cowok sok tampan yang ngaku ngaku anti Oppa-oppa Korea karena dia merasa sama gantengnya dengan mereka.

"Apaan sih som korean mulu gedek gue liatnya" ucap Haechan kepada Somi yang tengah duduk di kursi pojok sembari menatap fokus layar hpnya, otomatis membuat gadis berwajah seperti orang bule itu sedikit terlonjak kaget.

Somi mendecak kecil tak menghiraukan, pasalnya tidak hanya sekali dua kali dia mendengar ucapan seperti tadi.

"Goblok ntar lo kalo terlalu terobsesi ama begituan, mending halu in gue aja lebih jelas"

Somi tak terlalu peduli, dia berdiri dari duduknya. Melirik Haechan dan berniat pergi meninggalkan.

"Mau kemana sih?" Haechan menahan lengan Somi dan membuat sang empunya mau tak mau jadi menghentikan langkahnya.

Somi menarik nafas panjang, membalikkan badannya menghadap Haechan. "Apa? Belum puas ngurusin hidup gua? Mending lo urusin aja tuh degem-degem lo dan stop gangguin gue bisa gak sih!"

Tak berhenti disitu Haechan kembali melontarkan kata-kata yang membuat Somi semakin meledakan amarahnya. "Kan jadi baperan gini lo gara-gara tuh oppa oppa korea, makin gak gelas tau gak hidup lo."

Brugg

"This is my life, not your life. Jadi plis stop menilai hidup orang lain kalo lo gak tau apa-apa."

Gadis berambut panjang kecoklatan itu meninggalkan Haechan yang sedang menahan sakit. Pasalnya Somi melempar si 'adik kecil' milik Haechan dengan kotak pensil yang dia ambil dari meja Soobin yang ada di dekatnya.

"Mampus mamam tuh kotak pensil" racau Soobin ikut menertawakan.

"Bagus Somi lanjutkan nak" sorak Yujin dari meja paling depan

"Tanggung jawab somi-EUGHH" ucapan Haechan terpotong karena nyeri dari 'adik kecil' nya itu dan terus memegang nya tak bisa menahan rasa sakitnya. "Somi Almathea, tanggung jawab lo kalo ini adek gue kenapa-kenapa kasian masa depan May dan yang lainnya gimana".

"Sumpah mual gue liat Haechan."

"Fiks, bukan temen gue!"

Kegaduhan itu lenyap seketika saat bapak guru mata pelajaran PKN sekaligus guru BK tak seram itu memasuki ruangan membuat kelas 12 MIPA 3 segera membenarkan posisi mencari tempat duduk terdekat bahkan ada yang saling pangku sebangku berdua.

"Pelajaran bapak bukan ya nak?" tanya bapak Hanbin memecah kesunyian.

Sementara Samuel dari deretan meja belakang berteriak menjawab "salah masuk kelas pak, gak ada pelajaran PKN."

Mendengar hal itu pak Hanbin ber-oh kecil dan pergi meninggalkan kelas.

"KYAAA KAKAK SAMUEL PAHLAWANKU" teriak Seoyeon.

"Kakak Samuel aku padamu" kata Soobin menimpali.

"Jam kos asek-asek jozzz." tingkah absurd Bomin ikut menghiasi suasana bahagia ini.

"Gue gak ikutan kalo ada apa-apa" ucap sang ketua kelas, Jeno.

"Udah lah nikmati aja jam kos nya uhuyy , ngopi aja kuyy." Haechan bergaya menirukan iklan kofe milik kakak temannya itu.

Perfect class of the year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang