𝐆𝐚𝐫𝐢𝐬 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭

15 5 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

.

.







"Mama, Siyeon berangkat." Gadis tinggi itu meraih sepatu di raknya, memasangkan sebagian sepatu di kakinya dan membiarkan bagian belakang tertekuk ke dalam.

"Sarapan dulu!!" Teriak sang mama dari dalam rumah.

"Gak sempet udah telat." Siyeon berlari menuju gerbang rumahnya sambil mengikat rambutnya asal.

"Mbak Siyeon ya??" Kata seorang driver ojek online dari balik helmnya sambil mengulurkan helm kepada Siyeon.

"Iya, ayok berangkat mas saya udah telat." Katanya sambil memakai helm.

Keduanya pun langsung melesat dan meninggalkan komplek rumah Siyeon.

Jalanan pagi ini sedikit padat. Orang-orang ramai melaksanakan aktivitas masing-masing. Motor yang dinaiki Siyeon melaju dengan kecepatan sedang.

Siyeon asik melihat orang-orang yang turut serta berhenti di lampu merah menunggu warna lampu itu berubah menjadi hijau dan kembali melaju dengan tertib. Kadang angin naik motor lebih menyegarkan daripada AC mobil.

Pagi ini cuaca cukup cerah. Tapi sialnya motor yang Siyeon naiki justru harus ngadat dan berhenti di tepi jalan.

"Ini kenapa berhenti mas?" Ucapnya dari balik helm.

"Kayaknya mogok deh mbak."

Siyeon turun dari motor, ia melepas helm yang ia kenakan. Siyeon menatap benda bulat yang melingkar di tangan kirinya, waktu menunjukkan pukul 07.15, lima belas menit sebelum gerbang sekolah tutup.

"Terus ini saya sekolahnya gimana pak?"

"Yah, saya juga gak tau mbak kalo mogok gini."

"Aaa... mana hari ini ada ujian praktek olahraga sama Pak Kai lagi." Siyeon mengacak rambutnya frustasi. "Gak ada angkot lewat gitu atau tukang ojek mangkal kek."

Siyeon melihat sekitar meninggalkan tukang ojol tadi, berharap ada angkot atau kendaraan umum lainnya, tapi nihil tidak ia temukan dan sekarang dia sudah berjarak 10 meter dari tempat awalnya tadi.

Tinggal 10 menit lagi gerbang sekolah ditutup dan sampai sekarang tidak ada kendaraan yang bisa Siyeon naik.

Sebuah motor melaju di sampingnya, meninggalkan Siyeon yang berjalan kaki , sedikit berlari itu. Jarak satu meter motor itu berhenti, sang empu yang duduk diatas motor itu pun menoleh kepada Siyeon.

Perfect class of the year Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang