06. Mood Swing

46 2 0
                                    


☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆

Pagi hari ini Jeno bersiap lebih awal untuk berangkat ke sekolah, ada banyak urusan osis yang harus ia selesaikan dalam waktu dekat ini. Jujur saja cowo itu sedikit terganggu dengan kehadiran Anna Kim, ya walaupun saat bertemu Jeno kemarin gadis itu hanya menyapa seperti biasa.

"Jeno, kamu udah mau berangkat? Tumben, masih pagi loh sini sarapan dulu." Kata Bundanya begitu melihat Jeno turun dari kamarnya. Jeno menarik satu kursi di meja makan, lalu duduk disana dengan ditemani oleh Bundanya.

"Bang Johnny belum bangun, Bund?" Tanya Jeno.

Wanita paruh baya yang masih cantik itu mengambil selembar roti lalu mengoleskan selai coklat kesukaan putranya. "Biasalah Jen, kalo jam kuliahnya belum mepet, nggak akan bangun dia."

Jeno mengangguk paham.

"Oh iya, Kamu tau nggak? Hari ini Ten mau dikenalin sama anak temennya Mama Risa, makanya dari kemarin mereka sibuk mau nyambut tamunya." Kata Bundanya.

"Mau dijodohin?" Jeno mengernyitkan dahinya.

Bundanya terlihat berfikir. "Katanya sih baru mau kenalan dulu, kalo cocok ya mungkin lanjut." Bundanya memberikan roti yang sudah teroles selai coklat. "Cewenya tuh udah tinggal lama di Amerika, baru balik kesini beberapa hari lalu. Bunda jadi penasaran nih sama cewenya."

"Kamu mau Bunda jodohin sama anaknya temen Bunda?" Kata Bundanya yang membuat Jeno terkejut, cowo itu membulatkan matanya.

"Nggak! Nggak usah Bund, Jeno nggak mau dijodoh-jodohin. Jeno bisa cari pacar sendiri." Elak Jeno.

"Kenapa kamu nggak sama Kinar aja? Cantik loh dia, baik, sopan, selera fashionnya juga cocok banget sama Bunda."

Jeno lagi-lagi terperanjat dengan perkataan Bundanya, sama Kinar? Astaga Bundanya ini nggak tau aja bagaimana Kinar di sekolah, ia yakin Bundanya akan terjungkal, terkejut, terguling-guling kalau tahu sifat pecicilan Kinar.

"Apasih Bunda, Kinar udah punya pacar. Lagian Kinar bukan tipe Jeno banget." Desis Jeno, cowo itu beralih meneguk segelas susu, dan bangkit dari duduknya. Daripada obrolan ini makin kacau lebih baik ia bergegas untuk berangkat.

"Jeno berangkat ya, dah Bunda!" Jeno langsung kabur keluar rumah tanpa memedulikan teriakan Bundanya.

"Loh! Kenapa nggak mau?! Yang penting Kinar 'kan perempuan Jeno!" Seru Bunda.




٩(๑❛ᴗ❛๑)۶

"Hei kenapa cemberut gitu sih, anak gadis Mama yang satu ini." Kata Mama Risa begitu melihat anak perempuannya yang sedari tadi mengatur piring diatas meja makan berekspresi wajah ditekuk.

"Biasa Mah, Kinar udah takut duluan Abangnya direbut orang." Timpal Ayahnya saat melewati ruang makan. Bahkan Ayahnya kini mengambil libur dari kantor hanya untuk ini.

Kinar mendengus, ia sengaja meletakan alat makan dan piring-piring itu dengan kasar menunjukan kekesalannya, gadis itu hari ini absen dari sekolah hanya demi Abangnya yang akan dikenalkan dengan teman orang tuanya itu. Mama dan Ayahnya pun terlihat begitu antusias menyambut kedatangan tamu itu, seperti ingin lamaran saja.

Mama Risa kini beralih mengusap lengan anak gadisnya lembut. "Kenapa? 'Kan Abang cuman mau kenalan sama anak temennya Mama, bukan berarti hari ini Abang mau ngelamar orang, sayang."

Kinar melirik Mamanya, entah kenapa perasaannya begitu sedih, baginya ini sama seperti simulasi saat Ten akan bertunangan, ia bahkan tak ingin membayangkan moment bahagia itu.

I Crush You | Lee Jeno✔️Where stories live. Discover now