03. Another adu bacot with Jeno

75 1 0
                                    


☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆

"Pulang sekolah mau jalan?" Tanya Jaehyun sambil mengayunkan genggaman tangannya dengan Kinar.

Kinar tersenyum, ia mengangguk antusias. "Mau banget, kita nonton ya udah lama banget nggak nonton sama kamu. Kamu sibuk basket terus sih."

Jaehyun tertawa. "Iya maaf yah. Emangnya kamu nggak belajar sama Jeno?"

"Belajar sih, cuman nanti dia ada rapat osis jadi aku bisa kabur." Kinar terkekeh.

Jaehyun tersenyum, lalu ia mengacak rambut gadisnya itu. "Yaudah, sana masuk. Pulang sekolah aku tunggu di parkiran sekolah ya."

"Siap bos!"

Setelah mengantar Kinar ke ruang kelasnya Jaehyun tersenyum lalu pergi menuju kelasnya, lalu gadis itu masuk tapi ia melihat seorang temannya tengah mengemas sesuatu, karena penasaran Kinar menghampirinya.

"Apaan tuh." Kata Kinar kepo.

"Oh ini, cookies buat Jeno gue bikin sendiri loh." Grace terkekeh ia terlihat malu-malu sembari menghias kotak cookies itu.

Kinar tertawa renyah. "Maksudnya, lo mau deketin Jeno?! Astaga Grace lo itu cantik kenapa selera lo Jeno sih?"

"Ya gimana lagi Ki, perasaan kan nggak bisa di atur-atur gitu. Lagian Jeno 'kan ganteng, pinter, public speaking-nya bagus, berprestasi lagi. Apa yang kurang coba?" Ucap Grace.

Gadis itu mendengus. "Iya ganteng sih, tapi pelit. Nih gue kasih tahu ya semalem gue makan pecel ayam sama dia, masa suruh bayar sendiri-sendiri."
Grace tertawa mendengar kata-kata Kinar yang terdengar seperti lelucon baginya.

"Eh jangan ketawa lo, mending ganti gebetan deh sebelum nyesel, tuh ada Lucas, Xiaojun kalo nggak Haechan deh yang standar. Nggak kalah ganteng kok mereka ya walaupun gesrek dikit." Kata Kinar.

"Makasih masukannya Kinar, tapi gue pantang menyerah sebelum ditolak." Grace terkekeh.

"Sumpah Grace, Jeno tuh nggak ada bagus-bagusnya. Sok kalem, pelit, datar, irit ngomong sekalinya ngomong pedesnya kayak cabe. Aduh nggak banget deh." Celetuk Kinar, tapi bukannya menanggapi Grace malah lirik-lirik gajelas yang Kinar nggak ngerti maksudnya apa, seperti ingin ngomong sesuatu tapi tertahan.

Kinar mengernyit heran mencoba memahami gestur mulut Grace yang tak bersuara, di belakang katanya? Ada apa sih memang di belakangnya? Jurik?

Gadis itu memutar tubuhnya ternyta ada seseorang yang memiliki postur tubuh yang tinggi didepanny sekarang, gadis itu harus mendangakkan kepalanya untuk melihat wajahnya. Ah, Lee Jeno?! Apakah cowo datar itu mendengar semua umpatan Kinar.

Jeno menatap Kinar tajam seolah akan menghabisi gadis itu sekarang juga, Kinar menelan salivanya. Ia berjalan mundur selangkah.

"E—eh tetangga gue baru dateng. Udah lama berdiri di belakang gue ya? Hehe." Ucap Kinar yang sedikit canggung.

"Udah ngomongin guenya?" Jeno menaikkan satu alisnya, menatap gadis itu hingga terintimidasi.

"Nggak siapa yang ngomongin lo, yang gue maksud itu Jeno kucingnya Lara. Iya kucingnya Lara! Gue lagi ngomongin sama Grace." Kinar menyengir tak berdosa.

Jeno merendahkan tubuhnya sedikit, matanya masih terpantau menatap Kinar tajam cowo itu mengeratkan tas yang hanya ia sampirkan di satu bahunya, Jeno tersenyum miring.

"Oh ya? Bukannya Lara alergi kucing?" Kata Jeno dengan suara beratnya.

Kinar terkesiap. Ah benar! Ia lupa akan hal itu matilah sudah, tatapan Jeno itu benar-benar seperti akan memangsanya. Ayolah Kinar ini hanya Jeno jangan sampai terintimidasi.

I Crush You | Lee Jeno✔️Where stories live. Discover now