yuk jangan lupa vote sama komennya🌟
~~~
"Assalamualaikum!"
Tak menunggu waktu lama si pemilik rumah alias Bunda Sara membukakan pintu untuk Kinar, gadis itu datang dengan senyum cerahnya berniat mengajak Jeno untuk sekedar beli modul lulus ptn atau mungkin jika Jeno mau, mereka bisa ngafe. Mumpung hari ini tanggal merah.
"Waalaikumsalam, mau ngajak Jeno keluar ya?" Kinar mengangguk lalu salim pada Bunda Sara, "Yaudah masuk dulu yuk. Kamu udah makan? Kebetulan Bunda baru masak, mau makan dulu?"
"Nggak usah Bun, emang aku sih sengaja belum makan soalnya mau makan diluar sekalian." Tolak Kinar halus sembari berjalan ke dalam dengan Bunda Sara.
"Yaudah sebentar, Bunda panggilin Jeno dulu ya." Kinar mengangguk, lalu Bunda Sara pergi ke lantai dua rumahnya tempat kamar Jeno berada, tak lama Johnny turun dari kamarnya dengan segala macam printilan di dalam box berukuran sedang. Sepertinya untuk acara kampus, entahlah.
"Eh Bang Johnny! Apaa kabar lo, sombong banget sekarang jarang main kerumah." Johnny tersenyum lalu ia meletakan box itu di meja ruang tamu.
"Baik Kinar. Ten tuh yang sibuk sama pacarnya, yaudah gue sibukin balik lah." Ucap Johnny enteng, iya sih sekarang Ten lebih sering jalan sama Anna daripada main ps sama Johnny, tapi justru itu membuat Kinar lega karena setidaknya Ten masih lurus ia sempat berfikir kalau Abangnya itu belok dengan Johnny. Bayangkan saja main ps setiap hari, satu kampus juga, pulang bareng juga setiap hari, dan di weekend mereka juga pergi berdua. Adik mana yang tidak overthinking?
"Iyaa sih bener." Kinar terkekeh.
"Lo ngapain? Mau ngajak Jeno jalan ya?" Tanya Johnny.
"Iyaa, mau minta temenin ke toko buku, tumben 'kan gue beli buku biasanya duit jajan gue abis di jajanan nih, hehehe." Kata Kinar yang terlihat bangga.
Johnny tertawa, "Bisa aja lo, tapi gue kasih tau ya Ki, si Jeno dari kemarin uring uringan terus tuh, gue rasa kesambet deh dia. Mana jadi nyebelin banget, awas kena getahnya lo."
"Hahh?? Kenapa emangnya Bang?" Kinar menautkan kedua alisnya, bingung.
"Gatau anjir nggak jelas banget, fix kalo makin nggak jelas pengen gue ruqyah aja dia." Ucap Johnny kemudian ia mengambil boxnya lagi, "Gue jalan dulu ya, ada acara kampus nih." Pamit Johnny.
"Hari libur gini? Yaudah hati hati Bang Johnny." Cowo itu mengangguk lalu meninggalkan ruang tamu dengan Kinar yang sedang bergelut dengan pikirannya, Jeno uring uringan? Ada apa dengan cowo itu apa Jeno habis ditolak cewe? Ah ia baru ingat kalo akhir akhir ini Jeno juga seperti menjauh darinya, apa Kinar membuat kesalahan?
"Jadi bagusan yang mana?" Kinar memberikan Jeno pilihan dengan menunjukan dua buku modul yang terlihat berbeda.
"Terserah lo." Kata cowo itu cuek.
Kinar berdecak sebal, sumpah deh Jeno benar benar mengesalkan sedari tadi di perjalanan menuju Gramedia Jeno hanya diam, sama sekali tidak memulai percakapan dengan Kinar, kalau saja Kinar tidak memulainya duluan mungkin orang orang mengira mereka berdua bisu. Kinar merasa menyesal telah mengabaikan perkataan Johnny.
Kinar menaruh kedua buku itu kembali ke raknya, "Lo kenapa sih Jen? Daritadi diem aja, gue ada salah sama lo?"
"Kalo nggak jadi beli kita pulang aja." Jeno menatap Kinar sekilas.
"Jeno! Lo marah sama gue? Kalo diinget inget juga beberapa hari ini lo ngehindarin gue, kenapa sih?" Kinar menatap tajam Jeno, cukup sudah, Kinar nggak bisa diginiin sama Jeno.

YOU ARE READING
I Crush You | Lee Jeno✔️
Teen Fiction❝Jeno, kira kira kalo kita pacaran perang dunia ketiga bakal beneran kejadian nggak ya?❞ Cerita klasik, tentang 2 anak muda yang paling gak bisa akur, yang satunya jutek dan dingin, yang satunya bawel dan galak. Tapi karena suatu hal mereka berdua d...