17. Mrs. Grumpy

34 0 0
                                    

yuk jangan lupa vote sama komennya🌟

~~~



Kinar mengelap kedua tangannya yang basah, gadis itu habis mencuci piring dan beberapa peralatan makan dan barbeque tadi. Acaranya cukup seru ya walaupun harusnya acara anniversary pasangan suami istri biasanya dilakukan hanya oleh keluarga saja, tapi memang begitulah Bunda Sara dan Om Dito mereka berdua lebih suka berbagi momen momen membahagiakan bersama orang lain ketimbang untuk diri sendiri. Dini hari seperti ini para orang tua mungkin sudah terlelap, Johnny dan Ten? Tentu saja keduanya sudah tak sadarkan diri akibat terlalu banyak makan hingga menyebabkan ngantuk, jam juga sudah menunjukan pukul 1 pagi tapi Kinar masih terjaga alias belum mengantuk lagi, mungkin karena efek ketiduran di gazebo sore tadi.

Niatnya Kinar ingin membuat teh hangat, tapi samar samar ia mendengar genjrengan nada gitar yang teratur, jangan berfikir kalau gadis itu akan was was karena mengira itu adalah hantu. Suaranya sepertinya dari depan villa, dengan rasa penasaran dan langkahnya yang pasti Kinar mengintip dari jendela depan, ia menyibak gordennya, ah ternyata itu Jeno dengan gitar coklat di pangkuannya. Ditemani dengan api unggun kecil yang Kinar yakin pasti cowo itu buat sendiri, dasar Jeno apa cowo itu nggak takut main gitar di pagi hari seperti itu? Jeno bahkan tampak menikmati udara dan suasana diluar sana. Apa Jeno tidak bisa tidur sama seperti dirinya?

Karena penasaran dan tak tahu harus berbuat apa juga di pagi hari itu, tanpa basa basi Kinar pun bergabung dengannya.

"Lagi ngapain?" Kinar menempatkan dirinya di sebelah Jeno.

Jeno menoleh, terlihat jelas di matanya kalau cowo itu tidak terkejut dengan kehadiran Kinar, "Gabut aja, nggak bisa tidur juga."

Kinar mengangguk paham, ia lalu mengeratkan jaketnya—dingin, ia menatap Jeno heran, Jeno itu cuma pakai kolor putih sama sweater hitamnya tapi rasa rasanya dia sama sekali nggak merasakan udara dingin.

"Lo nggak bisa tidur?" Tanya Jeno yang matanya masih fokus pada kunci gitar.

"Nggak bisa nih, mungkin gara gara tadi gue ketiduran di gazebo kali ya." Sahutnya.

Jeno berhenti memetik gitarnya, ia teringat akan satu hal, "Oh iya, tadi pas gue mau bangunin lo, Taeyong telfon terus gue yang angkat. Sorry kalo lancang."

Kinar menoleh, "Santai aja kali, kenapa harus minta maaf coba."

"Ya siapa tau, lo nggak suka orang lain ngangkat telfon dari Taeyong." Balas Jeno.

"Taeyong 'kan temen lo juga Jen, apaan sih lo aneh deh. Kecuali kalo Sehun oppa yang nelfon terus lo yang angkat, baru gue ngamuk." Cibir Kinar.

"Dih halu." Sergah Jeno.

"Btw Jeno gue pengen tanya, emang berita lo yang itu bener??" Tanya Kinar yang ragu ragu, matanya menelusuri dalam manik mata hitam Jeno, bersiap siap untuk mencari kebohongan untuk setiap kata kata yang keluar dari mulutnya.

"Yang mana?" Jeno mengerutkan dahinya.

"Ck, yang itu loh, yang lagi hot banget. Nggak usah pura pura nggak tau deh. Satu sekolah ngomongin lo tapi bisa bisanya gue ketinggalan beritanya." Kinar berdecak.

"Oh yang itu! Yang katanya gue multitalent, ganteng, pinter, sama calon imamable 'kan? Kalo itu mah bener." Jawab Jeno enteng.

Kinar menepuk jidatnya, sial, pagi pagi buta begini udah bikin emosi aja. Dasar Lee Jeno, boleh nggak sih Kinar hanyutin Jeno si sungai cisarua sekarang juga?

"Bukan itu anjir, yang berita lo ngedate sama Grace. Itu serius? I mean lo serius nembak Grace terus kalian berdua pacaran??" Kata Kinar pada akhirnya.

I Crush You | Lee Jeno✔️Where stories live. Discover now