٩(๑❛ᴗ❛๑)۶
Pertama kali mengenal Kinar, Jeno pikir ia anak menyebalkan yang dikit-dikit menangis dan mengadu kepada Mamanya, tapi presepsi itu dihancurkan seketika saat Jeno waktu itu tak sengaja melihat Kinar yang membela seorang anak 6 tahun yang dipalak oleh teman sebayanya, jelas-jelas ia melihat Kinar dengan entengnya menjitak kepala bocah pemalak yang badannya cukup gemuk itu, ia juga memarahinya habis-habisan. Padahal waktu itu umurnya Kinar hanya terpaut lebih tua 2 tahun dari bocah itu, tapi entah keberanian apa yang membuat Kinar berani berbuat baik seperti itu.
Saat itu yang Jeno dengar saat mengintip, Kinar bilang seperti ini sambil menjitak kepala bocah itu. "Anak nakal! Siapa yang ajarin kamu begini? Kata Mama aku anak-anak kayak kamu nih cocoknya main sama wewe gombel tau! Kamu mau main sama wewe gombel hah?" Anak itu tergentak dengan kata-kata Kinar, ia menangis sambil mungkin membayangkan kalau ia akan benar-benar main dengan wewe gombel, "Aku nggak mau main sama wewe gombel, aku bukan anak nakal." Dengan gaya senga yang sudah ia miliki dari lahir ia menasehati anak itu, "Makanya jangan begitu lagi! Cepet minta maaf sama Putri! Kalo nggak aku bilangin Ibu kamu ya!"
Jeno yang mengintip dari balik pilar itu cukup tertarik dengan Kinar kecil yang membela Putri, ia tersenyum, ia kira tetangganya itu anak yang sombong dan manja tapi begitu melihat kejadian heroik ini sepertinya Jeno kecil mengubah mindsetnya, "Kinar suka marah marah tapi kenapa buat Jeno nggak seram ya." Gumam Jeno sambil senyum senyum sendiri.
"Eh, lo semua tau nggak." Kata Haechan yang membuat semua teman-temannya beralih menatapnya lekat-lekat, biasanya nih kalo Haechan udah ngomong gitu dia punya gosip yang lagi hot-hotnya.
"Gosip apalagi nih." Sahut Lucas yang sedang berkutik dengan somaynya.
"Terpercaya nggak nih gosipnya? Kalo ternyata hoax gue gantung ya lo di pohon toge." Timpal Lara.
Sedangkan Kinar dan Anna hanya menggidikkan bahunya, gosip dari Haechan tuh kadang ada yang nggak bermutu kayak kemarin dia gosipin kalo kucing kantin yang namanya Icha katanya kawin lagi sama kucing depan sekolah. Jelas-jelas nggak penting 'kan?
"Nggak anjir! Tadi gue denger pas lewat ruang Osis katanya pensi tahun ini per-kelas bakalan nampilin drama!" Ucap Haechan.
"Drama apaan anjir? Tiap hari di sekolah kita juga ada drama kayak Kinar kemarin tuh, pingsan estetik sampe-sampe digendong Jeno, mirip pengantin baru aja." Kata Mark dengan entengnya.
"Enak aja drama! Itu beneran woi! Dasar cowo-cowo julid, emangnya gue cewe kurang belaian apa?" Kinar mendelik.
"Tapi kalo emang beneran nampilin drama, fix kelas kita harus nampilin dramanya Titanic! Scene yang Rose berdiri di ujung kapal terus di peluk sama Jack dari belakang, sumpah romantis banget!" Ucap Lara, sepertinya gadis itu jadi gemas sendiri membayangkannya.
"Halah Titanic! Sleeping beauty lah! Gue yang jadi pangerannya, yang jadi putri tidurnya Anna, setuju 'kan, Na?" Sahut Jaemin sambil menaik-naikan alisnya menggoda Anna.
Anna tertawa, "Gue nggak bisa akting gitu, lagian gue udah punya pacar, nanti pacar gue cemburu gimana?"
Kinar dan semua yang ada di meja itu tertawa, pertama kalinya cowo playboy macam Jaemin ditolak perempuan. Hubungan Anna dan Ten memang sudah memasuki fase pacaran, Kinar juga bingung pertemuan mereka saat itu terbilang baru satu minggu tapi saat Ten bilang kalau mereka sudah jadian Kinar cuma bingung, ini pacaran apa panggilan alam sih? Kok buru-buru banget.
"Eh tapi! Kalo gue sama Jeno yang jadi jadi Jack dan Rose cocok 'kan?" Celetuk Lara.
Haechan tertawa paling lebar di antara mereka berlima, "HAHAHA Kayak mau aja Jeno sama lo! Jeno seleranya high! Mana mau dia sama amatiran! Yang bener aja deh Ra."

YOU ARE READING
I Crush You | Lee Jeno✔️
Novela Juvenil❝Jeno, kira kira kalo kita pacaran perang dunia ketiga bakal beneran kejadian nggak ya?❞ Cerita klasik, tentang 2 anak muda yang paling gak bisa akur, yang satunya jutek dan dingin, yang satunya bawel dan galak. Tapi karena suatu hal mereka berdua d...