05. Kinar, adik kecilnya Ten

53 1 0
                                    

٩(๑❛ᴗ❛๑)۶

"Anggaran yang udah ke kumpul sementara ini baru 20 juta, kalo beberapa sponsor yang masih pending proposal kita tiba-tiba setuju, kita bakal menuhin target anggaran buat pensi tahun ini." Jelas Inggit anak kelas 11 yang menjabat jadi sekretaris osis.

Jeno mengangguk paham atas penjelasan Inggit, anggota lain pun sepertinya paham dengan penjelasannya yang singkat dan padat.

"Tapi acaranya 2 bulan lagi loh, gimana kalo sponsornya itu nggak kasih kita kejelasan?" Tanya Grace selaku wakil ketua osis.

"Cari sponsor cadangan, pilihannya cuma 2 mau ngurangin anggaran atau cari sponsor lain yang lebih jelas." Timpal Jeno kali ini, cowo itu tengah sibuk membolak-balik proposal yang dibuat oleh sekretarisnya.

"Kayaknya nggak mungkin deh Jen kalo buat ngurangin anggaran. Guestnya ini sesuai request anak-anak yang lain, kita juga udah terlanjur menyanggupi. Jadi nggak bisa cancel tiba-tiba." Sanggah Doyoung.

Jeno melirik Doyoung. "Emang gue pernah bilang buat mengiyakan request dari anak-anak?"

"Ya nggak sih, cuma mereka maksa harus ada guest yang mereka mau. Jadi ya terpaksa gue iyain aja." Kata Doyoung.

Ruang rapat osis seketika hening, hanya terdengar gesekan kertas yang Jeno sedang bolak-balik berulang kali. Inggit yang sedang mempresentasikan laporannya pun terdiam.

Jeno menghela kasarnya, lalu menatap Inggit yang berdiri di dekat layar proyektor. "Lo mau tahu kenapa para sponsor pending proposal lo?"

Inggit mengernyit bingung. "Kenapa emangnya?"

"Proposal lo terlalu berbelit-belit, hal yang harusnya lo sampein ringkas dan jelas. Lo bikin ribet, makanya mereka nggak nanggepin ini." Ucap Jeno sambil membanting proposal itu ke atas meja.

"Revisi kata-katanya, nanti malam kirim ke email gue dan cari sponsor cadangan. Rapat selesai." Sambung Jeno.

Mereka semua hanya diam dan merapihkan barang-barang yang dibawa, Inggit dengan takut-takut mengambil proposalnya dan segera pergi dari sana diikuti dengan Doyoung.

"Lo keren banget tadi." Puji Grace.

Jeno melirik gadis itu dengan tajam, keren? Keren apanya yang ada cowo itu makin pusing karena para anggotanya terlihat tidak becus mengatasi masalah sponsor.

"Sana balik ke kelas, dan gue nggak akan ikut rapat lagi kalo panitia-panitia pensi yang lain males-malesan buat rapat doang." Desis Jeno.

Grace mengangguk sambil tersenyum, kemudian gadis itu mengambil buku-bukunya. "Oke nanti gue sampein, gue duluan ya." Setelah itu Grace pergi dari ruang rapat meninggalkan Jeno yang sedang pusing sendiri.

Memijat pangkal hidungnya adalah salah satu cara yang dapat meringankan pening kepalanya, Jeno tak pernah menyangka menjadi ketua osis akan serumit ini.

BRAKK!

Jeno dikagetkan oleh suara pintu yang dibuka dan ditutup secara dibanting, awalnya ia pikir itu Grace tapi ternyata pelakunya adalah Kinar. Gadis itu terlihat menyender di pintu seperti dengan ekspresi ketakutan persis seperti orang yang sedang dikejar-kejar setan.

I Crush You | Lee Jeno✔️Where stories live. Discover now