yuk jangan lupa vote sama komennya🌟
~~~
Kinar melangkahkan kakinya menuju dapur, lebih tepatnya ke arah kulkas. Gadis itu baru saja bangun dan merasa tenggorokannya kering alias butuh air. Kalau kalian menyangka tidurnya begitu pulas kalian salah besar, kantung mata tercetak jelas dibawah matanya. Banyak hal hal yang ia pikirkan, meski sudah mencoba meyangkalnya tetap saja Kinar bukan tipe orang mudah melupakan suatu masalah, buktinya semalam ia bermimpi Jeno dan Taeyong bertengkar di pekarangan rumahnya hanya karena Kinar tidak bisa memilih diantara keduanya, gila bukan? Kinar sungguh berharap itu tidak akan terjadi.
Kinar mendapatkan segelas air mineral dingin, ia lantas meneguknya hingga setengah tandas. Entah kepalanya kenapa jadi pusing, mungkin karena efek semalam tidurnya tidak nyenyak. Kinar tersadar ada note yang ditempelkan di kulkas.
'Kinar. Mama, Abang, sama keluarganya Jeno udah duluan pergi ke Puncak nanti kamu nyusul ya sama Jeno, kamu nggak lupa 'kan hari ini acara anniversarynya Bunda Sara sama Om Dito? Jangan ngaret ya, mama tunggu loh.'
"Anjrit!!! Kenapa ada acara penting disaat keadaan gue sama Jeno lagi canggung begini sih?!!" Kinar mengumpat, ia hampir lupa dengan acara yang memang sudah direncanakan dari jauh hari itu. Keluarga mereka akan menginap bersama di Villa yang terdapat di daerah Puncak. Lalu bagaimana nanti dengan keadaan canggung yang akan terjadi diantara Jeno dengannya?! Haruskah ia pura pura sakit?!
Sementara itu...
"Harus banget Bund?"
"Kamu tega nggak dateng? Ini acara anniversary Bunda sama Papa loh, udah buruan siap siap terus jemput Kinar. Pokoknya kalo kamu nggak dateng Bunda nggak kasih uang jajan ya."
"Tapi Bund—
"—Udah nggak usah kebanyakan tapi tapian, jalan sekarang. Jangan ngebut ya Lee Jeno!"
Jeno menendang selimutnya begitu panggilan telfon itu terputus, kenapa harus bersama Kinar?! Keadaan mereka berdua kini sedang tidak baik, bahkan membayangkan keadaan canggung yang nanti akan terjadi di mobil pun membuatnya cowo itu merinding sendiri. Sebenarnya Jeno hanya berpura pura pacaran dengan Grace, dengan tujuan membuat Kinar sadar kalau Jeno begitu tulus menyukainya. Tapi gadis itu malah memilih bersama Taeyong, Jeno hanya berusaha membuat Kinar cemburu ia tidak akan merebutnya dari Taeyong, kecuali Kinar sendiri yang datang kepada Jeno.
Tapi sekarang Jeno menyesali kontraknya dengan Grace, karena alih alih cemburu justru Kinar yang sekarang ini tengah duduk di kursi penumpang hanya diam memandangi ponselnya, entah apa yang menarik disana. Tapi Jeno pikir semua rencananya ini akan berjalan mulus dan langsung membuat Kinar menyadari perasaan tulus Jeno. Tapi sepertinya Kinar tidak peduli.
"Ekhem." Jeno batuk batuk, ralat ia sengaja batuk untuk memecah keheningan yang terjadi di dalam mobil.
Kinar menoleh, mendapati Jeno yang menyetir menggunakan satu tangannya. Tak bisa ia pungkiri Jeno begitu keren dengan kaos hitam dan luaran kemeja kotak kotaknya, vibesnya seperti anak kampus yang ingin berangkat KKN.
"Batuk??" Tanya Kinar heran.
"Tenggorokan gue kering." Kata Jeno tanpa mengalihkan pandangannya.
"Minum lah."
Tak ada lagi percakapan selain itu. Yang satunya gensi ingin memulai yang satunya lagi terlalu terbawa suasana canggung ini sehingga enggan membuka suara. Yang terdengar hanya lagu Siapkah kau tuk jatuh cinta milik Hivi yang terputar dari radio mobil, Kinar hanya bergumam mengikuti lirik lagu itu. Berusaha menetralisir perasaan canggung ini dari hatinya, jari jemarinya ia jentikan di pahanya mengikuti alunan musik itu.

YOU ARE READING
I Crush You | Lee Jeno✔️
Fiksi Remaja❝Jeno, kira kira kalo kita pacaran perang dunia ketiga bakal beneran kejadian nggak ya?❞ Cerita klasik, tentang 2 anak muda yang paling gak bisa akur, yang satunya jutek dan dingin, yang satunya bawel dan galak. Tapi karena suatu hal mereka berdua d...