Ketos Galak : 9 | Tikungan

75.4K 9.7K 1.5K
                                    

Ketos Galak | [Tikungan]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketos Galak | [Tikungan]

Yang nunggu angkat tangan dolooo. Hoy. Hoy. Hoy. Hoy. 🖐

Di sini ada POV Kae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sini ada POV Kae. Padahal ya niat awalnya bakal full POV Jena. Tapi aku tidak tahan untuk spill kehidupan, perasaan, pandangan, dan segala macam yang ada pada diri Kaezar. Wkwk. Selamat membacaaa.

BTW. Mohon dibantu tandain typo yaaa. Ini tanpa edit karena baru nyampe rumah. Langsung post. T.T
***

JENA

AKHIR pekan ini tidak ada Kak Aru. Kak Aru tidak pulang, sedangkan Sheya dan Shena pergi ke Depok, ke rumah kakeknya dan akan menginap dua hari di sana. Jadi, hari ini aku benar-benar tidak ada kegiatan. Chiasa sempat mengajakku pergi sih tadi, dan aku sempat tertarik untuk ikut.

Namun, "HP Papi ketinggalan, Fush. Tolong antarkan ke Blackbeans, ya?" Telepon Papi siang ini membuatku tahu, aku akan menghabiskan waktu akhir pekanku ini di Blackbeans.

Aku berangkat ke Blackbeans menaiki taksi online yang sudah dipesan Mami. Sempat berdebat dengan Gio sebelum pergi, memintanya ikut, tapi jelas aku selalu kalah. Gio lebih memilih game di komputernya daripada ikut denganku.

Aku sampai di Blackbeans satu jam kemudian, langsung bergerak ke lantai dua, tempat di mana Papi dan Om Janu berada.

"Memang kalau usia nggak pernah bohong, ya?" ujar Om Janu ketika melihat aku memberikan ponsel pada Papi.

Papi terkekeh. "Jangan mentang-mentang anak gue udah SMA sementara lo belum menikah, lantas lo pikir usia kita beda ya, Nu."

Om Janu tertawa. "Lho, jodoh gue kan Jena." Lalu menatapku. "Ya, Sayang?" tanyanya sebelum Papi melemparnya dengan gulungan kertas dan menghasilkan tawa lebih keras dari Om Janu.

Ketos GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang