Ketos Galak | [Tertangkap Basah]
1 sampai 10, di posisi mana kamu nungguin Si Ketos Galak ini? XD
Mohon dibantu tandain typo ya.❤️
***"Terus kenapa lo harus bilang sama Kae?" tanyaku seraya melipat lengan di dada, berdiri menepi di dinding depan kelas karena Kaivan tiba-tiba meminta bertemu di awal jam istirahat. "Gue kan sengaja diam-diam nawarin Alura untuk jadi sekretaris OSIS, ketika udah deal, baru gue kasih tahu Kae. Lah, lo malah bilang!"
"Gue pikir Kae udah setuju lo keluar dari OSIS, makanya lo nyari gantinya." Kaivan meringis. "Ternyata waktu kemarin gue tanya, Kae kayak yang kaget gitu."
Ya kaget, lah! Mana mau Kae melepaskanku dari jeratan penuh siksaan bernama kepengurusan OSIS ini?!
"Kae malah nanya balik, memangnya kenapa Jena mau keluar dari kepengurusan OSIS?" lanjut Kaivan.
"Terus lo jawab apaan?"
Kaivan mengangkat bahu. "Gue jawab, nggak tahu."
"Kok, lo jawab nggak tahu? Jelas-jelas jawabannya karena Kaezar sendiri." Tapi, ya mana berani Kaivan menjawab dimikian. Aku mengentakkan kaki seraya berdecak, kesal. "Terus sekarang jadinya gimana?"
"Ya nggak jadi, Kaezar juga kayaknya nggak ngizinin Alura masuk OSIS gitu aja," jawab Kaivan. "Lagi pula ya, Je ..., setelah gue pikir-pikir, gue kayaknya lebih baik menyelamatkan cewek gue dari kandang mengerikan bernama Ruang OSIS itu. Nggak deh, Je. Kasihan Alura kalau harus masuk OSIS."
Aku melongo. Enak banget jadi Alura, ada seseorang yang berniat menyelamatkan, sedangkan aku yang sudah menjatuhkan diri ke kandang serigala itu terisk-teriak minta tolong untuk keluar saja tidak ada yang peduli. "Ya udah deh," ujarku lemas.
"Sori ya, Je."
Aku mengangguk. "Mau gimana lagi?"
"Tapi Je, gue boleh tahu nggak sih, sebenarnya alasan vital yang bikin lo pengin banget keluar dari OSIS itu apa selain Kaezar?"
Jena mendengkus. "Gue pengin pulang siang! Pengin bebas jalan! Nggak mau kebelit laporan tiap hari! Pengin nyari cowok biar bisa 'diselamatkan' kayak Alura! Ngerti lo?!"
Kaivan berjengit mundur. "Santai, santai, Je." Dia meringis. "Sekarang bawa istirahat dulu biar tenang."
Namun aku hanya mendelik dan kembali masuk ke kelas tanpa bicara apa-apa lagi. Chiasa dan Davi sudah pergi duluan ke kantin, lalu mengirimiku pesan yang berisi bujukan agar aku cepat-cepat menyusul, tapi kutolak. Nafsu makanku hilang, aku tidak berselera melakukan apa-apa selain menelungkup di bangku kelasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Galak
Teen Fiction[TSDP #1] Siapa sih yang nggak mau jadi pengurus inti OSIS? Satu sekolah bakal kenal, "Oh, dia Shahia Jenaya? Sekretaris OSIS Angkatan 72?" Seenggaknya itu yang ada dipikiranku ketika terpilih menjadi pengurus OSIS SMA Adiwangsa. Namun, itu semua ng...