Ketos Galak : 22 | Bilang

64.3K 10.5K 6.9K
                                    

Ketos Galak | [Bilang]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketos Galak | [Bilang]


Part ini pendeeek banget. Jangan ada yang protes. Wkwkwk. Tadinya mau dikeluarin habis lebaran. Tapi, anggap aja ini THR ya, jadi diupload sekarang karena ini part yang ditunggu-tunggu bangetttttttt. Hahaha.
























Kalau dikasih bilang apa?


















Sama-sama :)










Bakar di sini bakar dulu semangatnya. Tunjukkan apinya 🔥🔥🔥🔥🔥
























Ketik angka 3 untuk lanjut.

























Ya udah. Dikerjain mulu kasian. XD
Tolong tandai typo yaaa. Happy reading. ❤️
***


KAEZAR
Gue masih menempelkan kening di pundak Jena dengan mata terpejam. Satu tangan gue menggenggam pergelangan tangannya agar dia tidak kabur, sebelah tangan lagi menggenggam kemeja batik yang sengaja gue lepas karena kegerahan.

Gue hanya mengenakan kaus putih. Cukup meredakan gerah tadi, ditambah gue tahu Jena ada di sini, yang mana bisa dipastikan nggak lagi dipepet cowok sana-sini seperti tadi.

Beberapa menit berlalu, kami belum bergerak. Gue sih lebih tepatnya, gue yang belum bergerak karena merasa mendapatkan tempat yang .... Apa, ya? Pas? Gue akui ternyata pundak Jena itu ... enak.

Wanginya enak maksudnya.

Nggak ngerti kenapa bisa begini. Pundaknya kayak punya lem, bikin gue susah lepas. Atau mungkin karena gue tahu orang yang punya pundak ini adalah Jena?

Ketos GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang