Ketos Galak : 10 | Magenta

72.1K 9K 1.2K
                                    

Ketos Galak | [Magenta]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketos Galak | [Magenta]

Posisi saat baca? 😂

Nungguin mereka nggakkk? XD

Terima kasih karena selama ini sudah menjadi editor pribadi yang mau repot-repot nandain typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terima kasih karena selama ini sudah menjadi editor pribadi yang mau repot-repot nandain typo. Huhu. Selamat membaca, jangan bosen tandain typo ya
***

KAEZAR

GUE baru saja bangun dan keluar dari kamar. Melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Seberapa siang pun gue bangun, tidak akan pernah gue dengar lagi teriakan atau gedoran pintu kamar. Sejak lima tahun yang lalu, sejak gue merasa bisa dan harus melakukan semuanya sendiri.

"Pagi, Mbak," sapa gue pada Mbak Yayu yang tengah berada di dapur.

"Pagi, Mas Kae," balasnya.

Gue melangkah ke arah lemari gantung yang berada di dapur, lalu melirik Mbak Yayu yang tengah sibuk mengeluarkan isi lemari es. "Lagi bersihin kulkas, Mbak?" tanya gue seraya mengisi gelas di water dispenser.

"Ng ...." Mbak Yayu melirik gue ragu-ragu. "Kata Bapak, semua makanan instan di rumah harus dibuang, Mas."

Gue mengernyit. "Kok, gitu?" Gue tidak bisa terima begitu saja. Memang, gue membeli semua isi kulkas menggunakan uang pemberian Papa, tapi kan tetap gue yang beli, gue punya hak atas semua hal yang gue beli.

"Maaf ya, Mas. Mbak Yayu cuma disuruh Bapak."

Gue membawa gelas ke meja makan, duduk di sana dan menenggak habis air dalam gelas. Tatapan gue kembali terarah pada Mbak Yayu yang masih memindahkan semua isi kulkas ke dalam kantung plastik hitam. "Nggak bisa ya, makanannya nggak usah dibuang? Sayang, Mbak."

Ketos GalakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang