Sementara Chan berbicara serius dengan ayah serta pamannya, Bulan justru tengah berbincang dengan ibu mertua serta bibi Chan.
Mereka nampak sangat ceria, dengan Bulan yang sesekali tertawa begitu mendengar cerita masa kecil Chan yang konyol.
Sementara itu, Chan terus menatap ayahnya, seolah meminta penjelasan lebih mengenai kekuatan yang ia miliki.
"Baiklah, akan kujelaskan. Lima puluh tahun yang lalu, penduduk Nirvana menunjukkan cakra atau kekuatan yang mereka miliki. Hal itu digunakan untuk membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari. Ada lima cakra yang dimiliki oleh penduduk biasa, namun ada tujuh cakra yang dimiliki oleh orang-orang tertentu. Cakra pertama adalah cakra api, memungkinkan orang yang memilikinya untuk membakar sesuatu atau menciptakan rasa panas pada musuhnya. Cakra kedua adalah cakra air, hampir sama dengan cakra api, hanya saja cakra air tidak terlalu kuat dan hanya akan kuat jika melawan cakra api. Ada cakra alam, cakra ini memungkinkan sang pemilik untuk mengendalikan angin serta tanaman. Cakra baja, memungkinkan pemiliknya untuk mengendalikan bahkan memberikan pukulan sekeras baja. Cakra dingin, memungkinkan pemiliknya untuk menciptakan es dan mengendalikannya. Itulah lima cakra yang umun dimiliki oleh orang biasa di Nirvana," jelas Arche sambil menatap Chan.
Chan sedikit kaget, pria itu tidak menyangka jika di Nirvana, mereka memiliki kekuatan seperti yang disebutkan oleh ayahnya tadi.
"Lalu, apa dua cakra istimewa itu?" tanyanya yang masih belum mendengarkan penjelasan dari kedua pria paruh baya yang duduk di ruangan itu.
Jupiter menghela napas pelan,pria itu kemudian menatap Chan.
"Ada dua cakra istimewa yang dimiliki oleh orang tertentu di Nirvana. Yang pertama adalah cakra teleportasi,memungkinkan pemiliknya untuk pergi ke tempat tertentu di Nirvana atau bahkan di dunia lain. Dan yang kedua adalah cakra mimpi atau khayalan,memungkinkan pemiliknya mengalami mimpi atau khayalan berisi petunjuk mengenai kejadian yang akan segera terjadi. Kurasa,kau memiliki cakra teleportasi,Chan. Tidak mudah untuk mengendalikannya saat kau belum mengetahui hal tersebut. Apalagi,kau harus bisa membacakan mantra atau kata kunci yang benar. Itulah yang menyebabkan dirimu tiba-tiba berada di dunia istrimu," jelas Jupiter, yang membuat Chan teringat akan percobaan terakhirnya yang berhasil, ketika mencoba mencari jalan untuk kembali ke Nirvana.
"Kau benar, paman. Aku baru menyadarinya beberapa waktu yang lalu, dan aku kembali ke sini karna hal itu. Namun, ada yang salah dengan diriku," kata Chan yang membuat Jupiter dan Arche menatapnya dengan tatapan serius.
"Apa itu?" tanya Arche dengan ekspresi seriusnya.
"Sebelum kembali ke Nirvana, aku bermimpi dan dalam mimpiku menunjukkan bahwa ada pertempuran di Nirvana. Aku kira itu hanyalah mimpi biasa, namun ketika aku hendak membaca di balkon tadi, kepalaku tiba-tiba terasa seperti akan meledak dengan bayang-bayang peperangan yang sangat jelas, sama dengan mimpiku, apakah itu berarti bahwa aku nemiliki cakra mimpi?" jelas Chan diakhiri pertanyaan yang mampu membuat Jupiter maupun Arche kaget.
"Aku lupa menjelaskan ini, untuk memiliki cakra mimpi kau harus menikah dengan gadis yang memiliki darah yang mengandung cakra itu. Aku saja tidak memiliki cakra itu, karena aku menikah dengan ibumu, sama seperti pamanmu, mustahil jika kau memilikinya. Meskipun tanda-tanda tadi menjadi tolak ukurnya," jelas Arche yang membuat Chan bingung.
Tidak mungkin Bulan memilikinya, mengingat orangtua gadis itu bukanlah penduduk Nirvana. Namun, mengingat respon ayah mertuanya kemarin malam, membuatnya mencurigai pria paruh baya itu berasal dari Nirvana.
"Ayah, sepertinya aku benar-benar memilikinya," ucap Chan dengan penuh keyakinan.
"Apa maksudmu Chan?" tanya Jupiter yang bingung akan perkataan keponakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON ~ In The Darkness (END)
FantasyDia yang tak pernah lelah menerangi kami sepanjang malam. Dia yang tetap setia, walau kadang bentuknya tak sempurna, Dia yang membuatku mengerti akan sisi lain, selain kegelapan