Aslinya part inituh gak gini
Tapi gue jadi korban penthouse gara gara nemenin temen nonton itu
Dan berakhirlah keluarga dajal itu terbawa ke sini:"
Selamat menikmati
Seminggu udah berlalu sejak kejadian hari itu, dan udah seminggu juga jeongwoo mengurung dirinya di rumah. Haruto juga udah gak pernah pulang ke apart lagi setelah hari itu dia ninggalin jeongwoo
Jeongwoo bahkan dengan sengaja mematikan hpnya agar gak ada yang menghubunginya
Hari ini, jeongwoo berniat untuk berkunjung ke makam kedua orang tuanya. Jeongwoo kangen mereka
"Ayah.... ibu... jeongwoo dateng. Eumm, maaf baru bisa dateng sekarang" jeongwoo mengusap nisan dengan nama kedua orang tuanya
"Jeongwoo kangen kalian" jeongwoo mendudukan dirinya di samping makam sang ayah, gak peduli walau bajunya akan kotor karna tanah yang basah bekas hujan semalam
Jeongwoo menghelan nafas berat, terlalu takut untuk menceritakan masalahnya. Meski ia tau kalau orang tuanya pasti sudah tau maslahnya tanpa harus ia ceritakan. Bukankan begitu?
Selama beberapa saat, jeongwoo hanya merenung. Menatapi kedua makam di depannya dengan pandangan sendu dengan air mata yang terus mengalir indah di pipi yang terlihat mengecil
Selama seminggu ini, jeongwoo benar benar terlihat seperti mayat hidup. Dia bahkan tidak bisa menikmati makanannya karna memikirkan haruto yang entah dimana
Bukannya memikirkan keadaan dirinya yang gak bisa dibilang baik baik aja. Jeongwoo lebih memikirkan haruto, bagaimana dan dimana haruto sekarang. Jeongwoo hanya berdoa semoga haruto baik baik aja
Setelah hampir dua jam jeongwoo merenung di samping makam orang tuanya, akhirnya jeongwoo memutuskan untuk pergi karna hari hampir gelap
Begitu bangun dari duduknya, jeongwoo terhuyung karna kepalanya yang mendadak pusing
Kalau aja gak ada tangan yang dengan sigap menahan pinggangnya, jeongwoo mungkin udah terjatuh
Jeongwoo melepaskan tangan itu dari pingangnya dan berbalik untuk melihat siapa yang menolongnya
"Kak yoonbin" ucap jeongwoo sedikit terkejut
"Makasih kak" jeongwoo menundukan badannya ke arah yoonbin
"Wooo, lo kemana aja? Gue sama jaehyuk nyariin lo tau? Gue ke apart lo sama haruto tapi gak ada jawaban. Jadi gue mutusin kesini dan akhirnya ketemu lo" jihoon tiba tiba muncul dari belakang yoonbin dan langsung meluk jeongwoo
Jeongwoo yang gak siap, hampir aja terhuyung jatuh kalau seandainya yoonbin gak reflek megangin mereka
Lalu keadaan menjadi hening, semuanya memilih diam. Jeongwoo juga bahkan gak tau harus membalas apa atas pertannyaan jihoon di awal
"Lo beneran pacaran sama haruto woo?" Tiba tiba aja yoonbin membuka suaranya yang membuat tubuh jeongwoo dan jihoon menegang
Jihoon langsung melepaskan pelukannya dengan jeongwoo dan menatap yoonbin penuh tanya
"Ben"
"Jawab gue woo" yoonbin ngehirauin jihoon
Jeongwoo bungkam, entah apa yang harus dia jawab. Jeongwoo takut
"Kalo lo gak jawab, berarti iya. Bukankah begitu?"
Jeongwoo nundukin kepalanya takut, yoonbin natap dia tajem banget. Kaya macan yang mau nerkam mangsanya
"Kok lo jadi menjijikan gini woo? Dan lo bikin adik gue juga jadi orang menjijikan" sarkas yoonbin
Plak
Jihoon nampar yoonbin dengan sekuat tenaganya sampai yoonbin terhuyung dan ujung bibirnya robek karna tamparan jihoon emang gak main main. Ya kalo kalian lupa, jihoon manis manis gitu bisepnya adaan guys
"Kenapa lo nampar gue ji? Bukannya emng bener ya kalo gay itu menji-"
"Stop yoonbin! Lo emang brengsek. Sama kaya keluarga lo" maki jihoon
"Ji lo-" yoonbin nahan tanga jihoon yang mau bawa pergi jeongwoo
"Seharusnya lo juga jijik sama gue yoonbin. Asal lo tau, gue juga gay. Orang yang lo bilang menjijikan. Dan yang lebih menjijikannya lagi, gue malah jatuh cinta sama orang brengsek kaya lo!" jihoon ngehempasin tangan yoonbin dan lanjutin jalannya sambil narik tangan jeongwoo
Jeongwoo melihat yoonbin dengan pandangan sendu dan penuh rasa bersalah. Yoonbin bener, dia emang menjijikan dan karna dia juga haruto harus ikut jadi orang yang menjijikan
"Kak" jeongwoo memberhentikan langkahnya yang otomatis membuat jihoon juga ikut berhenti
"Jaehyuk bilang mau bawa lo ke korea. Ikut yah, pergi dari sini, pergi dari keluarga menakutkan itu" ucap jihoon
"Makam orang tua lo biar gue aja yang urusin, jangan khawatir" lanjut jihoon sambil memberhentikan taksi
Jeongwoo menyenderkan kepalanya di bahu jihoon "kayanya itu emang pilihan terbaik kak" lirih jeongwoo
Setelahnya, jeongwoo dan jihoon pergi ke apartment haruto dan mengemasi barang barang yang menurut jeongwoo penting. Jihoon nyaranin jeongwoo gak usah bawa baju bajunya, biar nanti beli baru aja kalo udah sampe di korea. Jihoon juga udah hubungin jaehyuk tentang masalah ini
Setelah selesai mengemas, jeongwoo dan jihoon buru buru pergi dari situ sebelum haruto balik. Jihoon bawa jeongwoo ke apartmen jaehyuk. Karna jaehyuk bilang kalau keberangkatan mereka adalah nanti malam
"Kak jii, makasih yaaa" jeongwoo meluk jihoon erat yang dibalas jihoon gak kalah erat
"Lo adik gue, gak usah ngerasa lo ngerepotin. Gue sayang lo woo" balas jihoon
"Jae, jagain jeongwoo. Lo harus pastiin kalo disana dia baik baik aja. Gue bakalan sesekali main kesana kalau liburan" ucap jihoon melepaskan pelukannya pada jeongwoo
"Pasti jii, gue bahkan gak akan ngebiarin semut buat nyakitin jeongwoo" ucapan jaehyuk membuat suasana sedikit menghangat
Mereka bertiga lalu berpelukan, sampai pengumuman keberangkatan ke korea berbunyi
"Dah, sana pergii" jihoon yang pertama kali ngelepasin pelukannya
Mengusak rambut jeongwoo lalu mencium pucuk kepala jeongwoo
"Bahagia terus ya woo. Lupain masa lalu lo dan jalani hidup baru lo di negara yang baru" ucap jihoon pelan sambil melihat punggung jeongwoo dan jaehyuk yang perlahan menjauh
Tbc.
Rujeongwoo
17-03-2021