Setelah kejadian di kantin, haruto ternyata gak berubah. Dia masih jadi si pengganggu tampannya
Jeongwoo harus inget kata kata jihoon, haruto emang ngeselin, tapi bukan berarti bakal jadi oramg brengsek dalam waktu satu malam kan?
Sekaranh ini, haruto sama jeongwoo lagi cudle sambil nonton tv di sofa. Pelukan haruto emang tempat yang paling nyaman setelah pelukan orang tuanya
"Haru aku mau nanya, boleh?" Setelah bergulat dengan pikirannya, akhirnya jeongwoo memberanikan diri buat nanya sama haruto
"Tentang Wonyoung kan?" Tebak haruto tepat sasaran
Jeongwoo nganggukin kepalanya pelan "kenapa kamu tadi tiba tiba mau ketemu wonyoung" jeongwoo ngedongakin kepalanya biar bisa liat raut wajah haruto waktu dia nanya kaya gitu
Tapi, yang dilihat cuma haruto dan senyumnya yang jeongwoo gak tau maksudnya apa
Cup
Haruto ngecup cukup lama kening jeongwoo
"Maaf baru bilang sekarang. Mami waktu itu pernah bilang sama aku kalau dia mau jodohin aku woo" lirih haruto
Deg
Jantung jeongwoo rasanya berhenti berdetak untuk beberapa saat setelah mendengan penuturan haruto barusan
Jeongwoo negakin duduknya dan pindah jadi duduk di sebelah haruto. Duduk menghadap ke arah haruto sambil menaikan kedua kakinya dan melipatnya di depan dada menjadi tumpuan kepalanya
"Terus" suara jeongwoo sedikt tercekat sat mengatakan satu kata itu. Jeongwoo gak mau ngedengerin kelanjutannya, tapi dia harus tau apa yang bakal haruto lakuin selanjutnya
Mengikuti perintah maminya dan mengakhiri hubungan keduanya, atau melanjutkan hubungan ni dengan resiko besar? Yang jeongwoo tau, haruto gak suka sesuatu yang ribet jadi... apa haruto bakal pilih...
"Gausah mikir yang macem macem sayang" suara haruto memecah pikiran jeongwoo
Haruto menangkup pipi jeongwoo dan mengelusnya pelan menggunakan kedua ibu jarinya
"Aku udah bilang bukan? Kita bakal laluin ini sama sama. Aku gak akan ninggalin kamu, kamu tau sendiri kalau aku gak bisa hidup tanpa kamu" ucap haruto lalu membawa jeongwoo kedalam pelukannya
"Tapi... gimana sama mami irene haru? Kamu gak mungkin bantah dia cuma karna aku kan?" Jeongwoo masih khawatir, karna sekeras kepala apapun haruto, mami irene bakal jadi satu satunya orang yang bakal buat haruto luluh
Sekarang gantian haruto yang murung, bener apa yang dibilang jeongwoo. Haruto bahkan gak pernah sekalipun bantah perintah maminya. Tapi, masa iya haruto harus ngorbanin jeongwoo buat hal yang kaya gitu. Emang apalagi alasan selain menjalin kerja sama dalam rencana perjodohan ini? Menurut haruto itu hal bodoh, kerja sama macam apa yang ngorbanin anaknya
Haruto tau ko kalo mami irene sama papi suho juga dijodohin, dan berakhir bahagia kaya sekarang. Tapi apa perasaan semua orang sama? Engga kan? Bahagianya haruto cuma jeongwoo, dan emang cuma jeongwoo yang selalu bisa ngertiin haruto
"Haru" cicit jeongwoo pelan
Haruto gak jawab, dia malah semakin mengeratkan pelukannya pada jeongwoo
"Hubungan kita itu salah, mami irene pasti kecewa kalau tau kenyataannya. Aku pikir, mendingan ki-"
Cup
Haruto membungkam bibir jeongwoo dengan bibirnya agar tidak melanjutkan kata katanya
"No, I don't want to hear anything. trust me, everything will be fine. I promise" setelah mengucapkan itu, haruto mencium bibir jeongwoo dengan perlahan. Meyakinkan jeongwoo akan ucapannya yang sungguhan
Setelah ciumannya terlepas, haruto gak membiarkan wajah mereka berjauhan. Kening dan ujung hidung mereka masih menempel. Haruto menatap jeongwoo dengan tatapan yang penuh arti
"Kalo udah lulus kuliah nanti, gue bakal bawa lo ke belanda. Disana gue janji bakal nikahin lo woo. Jadi, tetep sama gue ya. Dua tahun lagi, gue janji" lagi lagi, haruto menautkan bibir kedunya kedalam ciuman memabukan
Jeongwoo bakal pegang janji haruto, 2 tahun gak akan selama itu bukan? Jeongwoo bisa nunggu kok. Asalkan haruto gak main main sama janjinya
Tbc.
Rujeongwoo
05-03-2021Lemah gue liat tmap kali ini lemahhh anjirrrrrrrr
Ini han seojun banget gak sih vibenya?
Apa cuma mata gue aja yang ngblurrrr
Tolongdong, anak gueee ganteng bangett inii gak kuattt
Tatapanmu nakkkkk