Isinya dosa, jangan dibaca-!!!
Seminggu berlalu sejak pertemuan keduanya, baik haruto maupun jeongwoo masih sama sama bungkam tentang status hubungan keduanya
Meski tak jarang jeongwoo atau haruto menginap di apartement salah satunya jika junghwan meminta
Haruto sebenernya masih mikirin tentang fakta mengejutkan yang jeongwoo berikan tempo hari
Apa bener jeongwoo bisa hamil? Tapi... bukannya jeongwoo cowo? Serius haruto masih gak nyangka kalau benihnya malam itu bisa berkembang di rahim jeongwoo
Tunggu?
Emang cowo ada rahimnya?
Ahh haruto hampir aja lupa kalau dia seorang dokter, meski dia adalah dokter spesialis bedah, tapi kayanya dia inget kalo pernah belajar tentang rahim yang bisa tumbuh di seorang berjenis kelamin pria
Itu adalah hal istimewa yang sangat langka
Jadi?
Bukankan jeongwoo emang di takdirkan buat menjadi istrinya?
Haruto tanpa sadar tersenyum di tengah kegiatan menuangkan air ke gelas yang berakhir kehilangan fokus dan menyebabkan air itu tumpah kemana mana
Srett
"Haruto! Kamu ngelamunin apa sihh?" Jeongwoo tiba tiba datang dan langsung ngambil alih botol minum yang tadi di tumpahin haruto
"Basah semua kan jadinya! Sana ganti baju, nanti kamu masuk angin!" Haruto masih belum engeh sama apa yang terjadi
Haruto malah pasrah aja saat jeongwoo dorong dorong badan dia keluar dari dapur
Haruto lalu berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti bajunya seperti apa yang diperintahkan jeongwoo barusan
Sementara itu, jeongwoo membersihkan kekacauan yang di buat haruto. Di sela sela mengelap lantai yang basah jeongwoo malah terkekeh kecil karna mikirin haruto yang masih aja kaya anak kecil, bahkan kelakuannya gak jauh beda sama junghwan
Padahal umur haruto udah mau masuk 27 bulan depan
Grep
Haruto meluk jeongwoo dari belakang, sekarang bajunya udah di ganti sama yang kering. Haruto nyamanin kepalanya di ceruk leher jeongwoo, jeongwoo bahkan bisa merasakan darahnya berdesir hebat karna ngerasain nafas haruto yang menyerang lehernya
"Haru diemm, gelii ihh" rengek jeongwoo sambil menggeliat kecil. Berusaha melepaskan pelukan haruto sari tubuhnya
Haruto ngalah, dia melepaskan pelukannya
Tapi bukannya diem...
Haruto malah balikin badan jeongwoo sampai berhadap hadapan dengan dirinya, lalu memojokan tubuh jeongwoo ke tembok di belakangnya. Haruto lalu mengukung tubuh jeongwoo dengan kedua tangan yang di taruh di samping kepala jeongwoo
"Haruu~" cicit jeongwoo malu
"Aku kangen kamu woo" ucap haruto rendah
Bulu kuduk jeongwoo tremor denger suara rendah haruto yang tepat berada di depan telinganyaa
"W, What u want?" Tanya jeongwoo
"That is you" jawab haruto
Badan jeongwoo menegang karna gugup, pipinya bahkan memerah padam, ahh udah lama dia gak diginiin. Ini kaya jadi hall baru buat jeongwoo
"Can i?"
Jeongwoo diam, lidahnya terasa kelu untuk mengeluarkan kata kata
Haruto menghela nafasnya pelan, dan dengan perlahan menjauhkan wajahnya dari jeongwoo "It's okay if you-"
Srett
Cup
Jeongwoo menarik kerah haruto dan mempertemukan bibir keduanya untuk membungkam mulut haruto
Dan tanpa menyianyiakan kesempatan lagi, haruto langsung menyerang bibir jeongwoo dengan lumatan kerinduan yang terpendam selama 6 tahun
Secara perlahan, seiring dengan perpaduan bibir mereka, tangan jeongwoo perlagan mengalung indah di leher haruto. Tangan haruto juga gak tinggal diam, dia meremat tengkuk jeongwoo agar memperdalam ciuman keduanya
Tangan haruto lalu bergerak untuk mengangkat badan jeongwoo dan jeongwoo dengan refleks langsung melingkarkan kakinya ke pinggang haruto
"Emnhhh" erangan jeongwoo terdengar, dan haruto malah semakin mengerjai bibir jeongwoo
Mereka saling menghisap dengan rakus seolah hari akan berakhir detik ini
Haruto lalu membawa jeongwoo dan mendudukan jeongwoo di meja makan lalu melepaskan tautan keduanya
"Please say stop, before I do more" bisik haruto dengan kesadaran yang tingal sedikit
"do it, I want too" jawab jeongwoo dengan tatapan sayunya yang benar benar membuat haruto kehilangan akal
Dan tanpa membuang waktu lebih lama lagi, haruto langsung memagut lagi bibir jeongwoo dengan tangan yang perlahan membuka piyama yang jeongwoo pakai
"Eumhhh" ciuman haruto berpindah pada leher jeongwoo. Dan jeongwoo merasa mabuk kepayang karna titik sensitivenya yang di jamah oleh harutoo
Tangan jeongwoo juga tak tinggal diam, dia dengan perlahan mengangkat kaos yang haruto pakai sampai akhirnya terlepas dan haruto yang bertelanjang dada
Engga seperti 6 tahun yang lalu, sekarang tubuh haruto udah punya otot otot yang membuatnya terlihat sangan tampan dan sexy secara bersamaan
Tangan jeongwoo lalu dengan perlahan meraba perut kotak kotak haruto dengan perlahan, merasakan kerasnya otot itu bersentuhan dengan tangannya
Saat haruto ingin kembali memangut bibir jeongwoo tiba tiba aja
Plak! Plak!
Dugh! Dugh!Ada tangan kecil yang memukul mukul kaki haruto
Jeongwoo dan haruto saling lirik dan menemukan junghwan di bawah dengan wajah penuh air mata
"ua ... samchon-i appa-ege han il. samchon-i appaleul meoggo sip-eohaneun iyu (huaa... apa yang paman lakukan pada ayah. mengapa paman ingin memakan ayah)" tangis junghwan pecah seketikaa, tangan kecilnya bahkan tidak berhenti memukuli haruto
Jeongwoo langsung mendorong badan haruto dan turun dari atas meja makan lalu berjongkok di hadapan junghwan dan memeluk junghwan dengan erat
"Cup cup uljima" jeongwoo berusaha menenangkan junghwan yang menangis dengan keras
"Samchon-eun appaleul meogji anh-a, geugeon salang-ilago (paman gak makan ayah, itu namanya menyayangi)" jeongwoo meringis kecil di akhir kalimatnya, ahh dia berbohong pada junghwannya. Tapi bukankan itu benar?
"Jinja?" Junghwan menatap jeongwoo dengan pandangan menelisik
"Heum, jeonghwan-i jalamyeon alge doel geoyeyo (hemm, jika junghwan sudah besar nanti, kamu akan mengetahuinya)" jeongwoo mengelus rambut junghwan berharap junghwan mengerti
"joh-a, geunde wae os an ib-eo? abeojiui syeocheudo pullinda (baiklah, tapi kenapa paman tidak pakai baju? baju ayah juga tidak terkancing?" Haruto dan jeongwoo saling pandang dengan tatapan yang gak bisa di artiin
Tbc.
Rujeongwoo
22-03-2021Berdosa banget gue bikin giniaaa wehhh