Kebingungan Haruto

1.7K 306 197
                                    


Lima jam setelah jeongwoo meninggalkan apartmennya, haruto baru memunculkan batang hidungnya disana

Dengan penampilan yang berantakan haruto membuka pintu apartmennya dan menemukan kegelapan dihadapannya

"Woo?" Panggilan haruto bergema di ruangan yang sepi itu

Haruto menyusuri setiap sudut apartnya untuk mencari sosok orang yang dirindukannya

"Jeongwoo lo dimana?" Lagi lagi panggilan haruto hanya bergema tanpa balasan

Haruto membuka pintu kamarnya dan menemukan sebuah kertas yang tergeletak di atas kasurnya

Haruto mengambilnya dan melihat isi kertas itu. Dia melihat ada ukiran namanya di awal kalimat yang tertera pada sepucuk kertas tersebut

'Haru, gimana kabar kamu? Kamu baik baik aja kan? Aku kangen haru'

Air mata haruto langsung meluncur indah, padahal baru satu kalimat yang ia baca

'Bagus deh kalau kamu baik baik aja, aku jadi lega dengernya"

'Haruuu jangan marah yaaa'

'Kayanya ini pilihan yang terbaik deh. Yang terbaik buat kita berdua haru, aku pergi yaa'

Haruto gak bisa nahan isakannya lagi, dia langsung terisak hebat begitu membaca kalimat 'aku pergi'

'Soal malem itu, aku udah maafin kamu kok. Jadi jangan marah lagi ya haruu'

Haruto jatuh terduduk di pinggiran ranjangnya. Membayangkan perlakuannya malam itu kepada jeongwoo

'Kalo kamu udah baca ini, aku harap kamu selalu baik baik aja haru. Jaga diri yah, jangan lupa makan, jangan begadang terus. Jeongwoo sayang haru'

Haruto meremat kertas itu jadi gumpalan kecil lalu membuangnya sembarang arah

"Akhhhhhh!" Teriaknya marah sambil melemparlan benda benda yang ada di sekitarnya

"Hikss.... maaf woo maafin gueee hiks.... maaf..." haruto berteriak di kesunyian kamarnya

Kilasan kenangan kenangan bersama jeongwoo menghantui kepalanya

Kilasan dimana jeongwoo yang tersenyum sangat manis kepadanya, kilasan dimana jeongwoo yang selalu memperhatikannya

Semua bayangan itu seakan menghina haruto, menghina seberapa brengseknya dia jadi laki laki. Laki laki yang dengan tega menyakiti orang tersayangnya hanya karna emosi semata tanpa mempedulikan perasaan kesayangannya yang juga pastinya sangan terluka

"Akhhhhhh!!" Haruto hanya bisa melampiaskan kekesalannya pada diri sendiri dengan berteriak dan menghancurkan apapun yang dilihatnya

Tanpa sengaja, pandangan haruto menatap pantulan wajahnya di cermin retak yang ada di hadapannya

Haruto melihat pantulan dirinya yang sangan berantakan, wajah yang tak berisi, mata yang memerah, rambut yang berantakan dan sebuah luka yang mengering di ujung bibirnya. Luka bekas tamparan jeongwoo tempo hari, masih membekas seakan mengejek haruto bahwa dirinya juga membuat luka yang lebih parah pada jeongwoo

"Too"

Haruto melihat pantulan lain yang berdiri di depan pintu kamarnya. Dia lalu membalikan tubuhnya dan menatap sosok itu dengan pandangan yang gak bisa di artikan

Verschil ᗩ RujeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang