Hari ini haruto bener bener sibuk di rumah sakit, entah kenapa tiba tiba aja pasien dia melonjak banyak di hari ini. Ahh padahal rencananya haruto mau pulang cepet dan nikmatin makan malam bareng jeongwoo sama junghwan
Akhirnya tinggal pasien terakhir yang harus haruto periksa hari ini. Waktu bahkan sudah menunjukan pukul 11 malam, untungnya saja apartemen haruto gak jauh dari rumah sakit tempat dia bekerja
Setelah selesai dengan pekerjaannya, haruto bergegas merapihkan barang barangnya dan berlalu keluar untuk cepat cepat sampai ke apartemen hari ini haruto bener bener capee
Saat akan menyalakan mesin mobilnya, tiba tib aja handphone haruto bunyi, tertera nama jeongwoo dengan lambang hati di layar handphone keluaran terbaru itu
Haruto mengurungkan niatnya untuk menyalakan mesin mobil dan lebih memilih untuk mengangkat dulu panggilan dari jeongwoo
"Hallo woo, kenapa?" Tanya haruto langsung begitu telfone tersambung
"........." Di sebrang sana jeongwoo cuma diem gak nanggepin haruto, tapi nafasnya memburu ketakutan
"Sayang? Ada apa? Ada orang jahat? Kenapa kamu ketakutan gituu?" Haruto yang khawatir jeongwoo kenapa napa mulai menyalakan mobilnya dengan sedikit tergesa gesa
"Haru..." Cicit jeongwoo
Haruto berdeham, tangannya sibuk menggunakan stir mobil untuk keluar dari parkiran
"Badannya junghwan panas banget, kamu masih di rumah sakit kan? Boleh minta tolong beliin obat penurun panas sama kompresan anak?" Jeongwoo berbicara takut takut. Dia takut ngerepotin haruto
Mendengar penuturan jeongwoo, haruto langsung menghentikan mobilnya dan bergegas keluar dari mobil lalu berlali ke arah apotik rumah sakit untuk membeli pesanan jeongwoo. Panggilan mereka masih tersambung
Haruto lalu memesan pesanan jeongwoo pada penjaga apotik itu
"Ada yang lain gak? Biar sekalian aku beliin" tanya haruto lagi
Gak ada jawaban dari jeongwoo, tapi grasak grusuk di sebrang sana mengartikan bahwa jeongwoo sedang kerepotan saat ini. Maka dari itu, setelah selesai membayar pesanan jeongwoo, haruto langsung bergegas masuk kedalam mobilnya dan melajukannya dengan sedikit ngebut
Panggilan mereka masih terhubung, haruto takut jeongwoo butuh yang lainnya makannya dia gak mutusin panggilan itu. Dan ternyata bener ajaa, setelah setengah jalan perjalanan haruto, jeongwoo kembali membuka suaranya
"Haru... Kamu bisa mampir ke supermarket buat beli bubur bayi gak? Ini junghwan dari sore gak mau makan. Aku khawatir banget, dia keliatan lemes" nada jeongwoo benar benar terdengar sangat khawatir
"Iya aku beliin" haruto terpaksa harus muter balik mobilnya karena supermarket nya udah kelewat
Setelah memarkirkan mobilnya, haruto masuk kedalam supermarket masih dengan telfon yang tersambung sama jeongwoo. Karna takutnya jeongwoo butuh sesuatu lagi
"Bubur bayinya yang mana?" Haruto nanya karna rak di depannya saat ini penuh dengan berbagai macam merek dan varian rasa bubur bayi
"Yang mana aja, junghwan suka semua rasa" jawab jeongwoo diringi rengekan junghwan setelahnyaa
Hati haruto mencelos mendengar nada rengekan junghwan yang tanpa tenaga itu. Junghwan yang biasanya berteriak heboh membuat haruto benar benar khawatir kali ini. Dengan kecepatan kilat haruto mengambil beberapa boks bubur bayi dan berjalan ke arah kasir untuk membayar
Setelah selesai dengan urusan bubur bayi. Haruto langsung tancap gas ke arah apartemen karna sudah benar benar khawatir dengan keadaan junghwan
Haruto memarkirkan mobilnya dengan asal lalu bergegas keluar dan berlari menuju unit apartemennya. Dengan terburu buru dia mencari keycard apartemen di saku jaketnya. Setelah pintu terbuka, haruto terkejut karena keadaan apartemen yang gelap
"Jeongwoo" panggilan haruto bergema di ruangan yang terlihat sepi itu. Karena tidak mendapat sahutan, haruto melangkahkan kaki lebarnya ke arah kamarnya. Begitu pintu dibuka
Bruk
Ada sesuatu yang menubruk kakinya
"Hehehe Papa happy birthday" suara cempreng junghwan membuat haruto bernafas lega
Junghwannya ternyata baik baik ajaaa
Lampu kamar lalu menyala. Di depan sana, ada jeongwoo yang memegang kue dengan senyum tanpa dosanya, menghampiri haruto sambil melantunkan lagu happy birthday
"Happy Birthday sayang" ucap jeongwoo lalu menyodorkan kue dengan dua lilin ke hadapan haruto
Haruto tersenyum hangat, lalu mencondongkan badannya untuk meniup lilin di hadapannya, tapi gerakannya terhenti karna sesuatu yang menarik narik tangannya
"Papa junghwan ingin meniup lilinnya jugaaa" ucap junghwan yang mana membuat haruto dan jeongwoo terkekeh kecil
Haruto lalu menyimpan barang bawaannya dan menggendong junghwan untuk meniup lilin ulang tahunnya
Haruto menutup matanya diikuti junghwan lalu mengucapkan harapannya dan meniup lilinnya
"Kamu bikin aku khawatir setengah mati woo" haruto meletakan kueh di tangan jeongwoo ke meja dan merengkuh tubuh jeongwoo eratt dengan sebelah tangannya
Jeongwoo terkekeh kecil "maaf" gumamnya lalu balas memeluk haruto beserta junghwan yang ada di tengah tengah
Haruto membubuhkan satu ciuman di pipi jeongwoo dan junghwan bergantian
"Terimakasih" ucapnya lalu melepaskan pelukannya
"Papa ayo makan kuenyaaa... Junghwan lapar" lagi lagi ucapan junghwan mengundang kekehan kecil dari dua orang dewasa itu
Jeongwoo lalu mengambil kuenya dan haruto mendudukan dirinya di atas ranjang
Jeongwoo dengan perlahan memotong kue itu lalu memindahkannya pada wadah dan di berikan pada junghwan
"Makan yang banyak anak papa" haruto mengusak rambut junghwan gemas lalu memindahkan junghwan dari pangkuannya agar duduk di bawah dengan makanannya
Tangan haruto lalu terulur menarik jeongwoo dan mendudukan jeongwoo dipangkuannya. Haruto menyenderkan kepalanya di pundak jeongwoo
"Mana hadiahku?" Ucao haruto pelan
Jeongwoo terkekeh geli lalu mengusap rambut haruto pelan dan mendekatkan mulutnya ke kuping haruto "aku bakal kasih hadiahnya kalo junghwan udah tidur" bisik jeongwoo diakhiri dengan jilatan di kuping haruto
Gila! Padahal cuma hal kecil, tapi kenapa bagian bawahnya mengeras?
Tbc.
Rujeongwoo
05-04-2021Hihihi happy birthday boyy, aga telat tapi tak apaalha. Masih tanggal 5 ini