(Name) memakai pakaian terbaiknya hari ini, dengan make up terbaiknya yang dia contoh dari beauty vlogger yang ditontonnya semalaman. Setidaknya jika ia bertemu pelakor itu //padahal ga ada pelakor loh mbak Name// ia sedang dalam kondisi yang sangat cantik menurutnya.
Kenma menatap (Name) heran.
“Apa-apan make up itu?” batin Kenma “Apa dia berdandan seperti ini karena mau bertemmu Orang-orang Amerika yang berbadan kekar dan bermata biru itu?”
Kini Kenma menatap lengan kurusnya. Dia memang bermain voli dulu, tapi badannya kecil dan lemah. Jika dibandingkan dengan orang-orang Amerika yang akan mereka temui pasti dia hanya akan terlihat seperti anaknya pikir kenma.
“Apa aku batalkan saja ya?” batin Kenma yang mulai tidak bersemangat dengan perjalanan ini.
Kebalikan dari Kenma, (Name) justru terlihat bersemangat. Dengan sepatu heels berwarna merah yang jarang dipakainya itu. ia sangat berapi-api seperti macan yang bersiap menerkam mangsanya.
Akhirnya mereka berangkat, dengan rasa curiga pada satu sama lain.
Kenma fokus pada handphonenya sepanjang perjalanan.
Itu karena dia sangat gelisah. Dia tak suka berpikiran buruk tentang (Name)
Tapi kegelisahaan Kenma itu malah semakin membuat (Name) curiga. Berada dilayar handphone dari tadi.
“Sebenarnya siapa yang sedang dia chat?” Batin (Name)
Mereka sampai dikantor pusat.
(Name) hanya duduk di ruang tunggu karena tentu saja dia ingin sekali ikut masuk ke ruang meeting, memeriksa satu-persatu rekan kerja Kenma disana. Tapi sepertinya sia-sia saja dia datang kemari.
Dia tidak menemukan wanita mencurigakan disana. Hanya ada wanita tua berparas ramah dan sisanya laki-laki.
Bahkan resepsionisnya juga laki-laki.
Apa-apaan kantor ini?! Mana mungkin Kenma selingkuh dengan laki-laki kecuali Kuroo //eh canda laki//
___
Meetingnya berjalan hingga petang.
“Kita cari makan dulu ya (Name)-chan” Ucap Kenma kepada (Name) yang terlihat pegal menunggu seharian.
Mereka menyusuri jalan di sebelah kantor pusat yang kebetulan dipenuhi dengan restoran dan pedagang kaki lima.
Kenma terlihat sangat kelelahan. Itu karena perjalanan panjangnya dan pekerjaannya hari ini, tentu saja tatapan menakutkan (Name) menjadi salah satu faktor terbesar kelelahannya hari ini.
Dan satu hal yang membuat Kenma tidak tahan. Wajah cemberut istrinya. Ia berpikir bagaimana cara membuat wajah ceria (Name) kembali seperti sedia kala.
Cekrek..
“Kenma-kun, kau foto aku barusan ya?” Tanya (Name)
“Iya, kau terliah cantik hari ini (Name)-chan” ucap Kenma
(Name) hanya tersenyum sedikit, dia sedang ngambek. Pujian kecil Kenma itu tidak akan menghentikannya.
“Lihat.. cantik kan? Apalagi jika tersenyum seperti ini” Kata Kenma sambil menunjukan hasil fotonya, mencoba merayu istrinya kembali.
Kucing ini, sejak kapan bisa merayu orang seperti itu. Tapi (Name) tidak bisa mengabaikan Kenma terlalu lama.
Melihat sang suami senyum-senyum sendiri saat mengambil fotonya membuat hati (Name) luluh.
(Name) tersenyum lega kali ini. Dia memang tak tersenyum sedikit pun sejak pagi.
Kecurigaannya kepada Kenma sia-sia.
Kenma tidak seperti yang orang-orang katakan. Harusnya dia yang paling mengerti itu.
Baru saja moodnya membaik tapi sesuatu yang memalukan menimpanya.
Kretekk..
Heelsnya patah, pasti karena sudah lama sekali sepatu itu hanya dipajang di lemari.
(Name) terjatuh tersungkur dihadapan Kenma.
"(Name)-chan kau tidak apa-apa?" Tanya Kenma yang kini berjongkok mencoba membantu istrinya untuk bangun.
"Aww! Sakit.. Kenma-kun.."
(Name) tidak bisa menopang tubuhnya, kaki kirinya terkilir terlihat sedikit bengkak.
Kini Kenma berjongkok membelakangi (Name) sambil mengulurkan kedua tangannya kebelakang.
"Ayo naik" kata Kenma singkat.
Ia meminta (Name) untuk naik ke punggungnya.
"Kau yakin Kenma-kun? Aku berat loh" jawab (Name) ragu.
Tubuh Kenma yang kurus membuat (Name) takut lukanya akan bertambah jika ia digendong Kenma.
Kenma hanya menarik nafasnya pendek, masih berusaha membujuk (Name) "Ayolah naik saja"
(Name) tidak bisa menolak permintaan sang suami itu. Tubuh Kenma benar-benar bisa menopang tubuh (Name).
Mereka putar balik, memutuskan untuk kembali ke mobil dan pulang. Disepanjang jalan yang ramai itu sayup-sayup terlihat orang-orang memandangi mereka.
"Kenma-kun, orang-orang ngeliatin kita" bisik (Name) ke telingan Kenma.
Kenma hanya diam saja, ia bisa dengan jelas merasakan hembusan nafas (Name) di telinga dan tengkuk lehernya membuatnya hilang fokus.
Butuh usaha keras Kenma untuk dapat sampai ke parkiran mobil. Ia mendudukan (Name) dengan hati-hati di kursi Tesla hitam itu.
Dirinya berkeringat cukup banyak. Tubuhnya terhuyung sedikit.
"Terima kasih Kenma-kun" ucap (Name) mengapresiasi hal tidak biasa yang dilakukan suaminya itu.
Ia merangkul lengan Kenma, menariknya hingga Kenma merunduk sejajar dengan dirinya.
(Name) mengecup cepat pipi Kenma.
"Eeee (Name)-chan aku berkeringat" sanggah Kenma kaget.
"Umm... iya asyin"
**********************************
Akhirnya baikan juga yaa Kenmaa haha
Kritik dan saran jangan lupa guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Starts [Kenma X Reader] - Haikyuu
ФанфикMenikah dengan Kenma?! Apakah akan menyenangkan atau menyebalkan? Tapi aku bucin sih, gimana dong? >//< Ssttt... Ada tetangga baru loh, kabarnya dia seorang editor. Siapa yaa?( .Ő‿ζŐ) Beberapa chapter gelap dan depresot, untuk kamu yang belum siap...