[24] Kejutan dari Langit

2.6K 458 25
                                    

Kenma masuk tepat di saat (Name) menikmati waktu nonton tvnya. Bersandar malas di tempat tidur dengan bantal di dekapannya sembari berpetualang bersama duo bocah Goh dan Likua dilayarnya.

Matanya berbinar saat Kenma datang dan menyodorkan satu bingkisan yang sudah ditunggu-tunggu oleh dirinya beberapa hari belakangan.

"Nee, Kenma, kemarin Akaashi-kun kemari" kata (Name) sambil mengocok dadu.

Hari ini Kenma membawa ular tangga, sesuai permintaan (Name) yang bosan dengan aktivitasnya yang itu-itu saja di rumah sakit. Mereka sudah memainkannya empat ronde dan keempat-empatnya disapu bersih oleh Kenma. Dewa Kodzuken memang hebat disegala permainan.

"Benarkah?" Jawab Kenma pura-pura, padahal sebenarnya kemarin ia datang, hanya saja tidak memperlihatkan dirinya dihadapan (Name).

Kenma takut (Name) akan curiga jika ia mengunjunginya setiap hari, makanya sebagian hari ia akan datang dan hanya melihat dari kejauhan saja.

"Iya, dia membawakan ku makanan laut, tapi aku tak begitu suka"

Sekarang giliran Kenma yang melempar dadu "Ya, itu bukan seleramu"

"Tapi kenapa kalau kamu yang bawa, selalu sesuai dengan seleraku ya?"

Tentu saja Kenma tau, sudah lebih dari delapan tahun ia melewati hari bersama dengan (Name), seluk beluk wanita itu sudah pasti ia ketahui. Hanya saja ia tak bisa mengakuinya sekarang.

Hubungannya dengan (Name) justru berjalan lebih baik kini, rencananya mungkin saja berjalan lancar. Walau sepertinya ia masih ragu dengan bagaimana segalanya akan berakhir.

"Wah!" Iris mata (Name) teralih pada angka dadu yang keluar "Aaaa masa kamu menang lagi sih!" Rengeknya sambil memukul lengan Kenma.

"Hey, bagaimana kalau kita keluar saja?" Tawar Kenma pada (Name) yang masih kelihatan kesal.

Hari ini cerah, hari yang tepat untuk jalan-jalan di luar.

(Name) menutup matanya lekat, merasakan hembusan angin yang menyapu wajahnya dan meniup-niup helai rambutnya.

"Kenma, apa tidak apa-apa kita ke luar seperti ini?" Tanya (Name) pada pria yang sedang mendorong kursi rodanya itu.

"Tentu saja, aku sudah minta izin pada dokter" jawabnya sambil menhedipkan sebelah matanya membuat (Name) terkekeh sedikit melihat tingkah laku menggelikan Kenma.

Tak jauh dari rumah sakit, hanya beberapa menit berjalan kaki mereka sampai di sebuah taman yang luas. Riuh pikuk anak-anak yang bermain di atas rumput, pesepedah yang melintas atau para orang tua yang sekedar bercengkrama.

(Name) terkejut melihat tempat yang dikunjunginya hari ini. Matanya berbinar melihat suasana baru. Selama ini ia hanya terkurung di bangsal rumah sakit dan sesekali hanya berada di halaman rumah sakit yang tak seberapa luas.

Tapi hari ini Kenma membawanya ke tempat yang berbeda, bahkan dirinya bisa melihat danau indah di tengan taman.

Untuk (Name) yang tengah kehilangan ingatan, hal sepele ini merupakan pengalaman baru baginya.

Kenma menghentikan langkahnya di hamparan rumput luas "Ayo" serunya sembari menggenggam kedua tangan (Name) yang kebingungan.

"Katanya mau berlari di atas rumput, kan?" Sambung Kenma.

(Name) menggambarkan sebuah senyum di wajah manisnya, kakinya yang tak beralas menyentuh rumput yang menggelitik.

Kenma menopang (Name) kuat, menuntunnya sedikit demi sedikit lalu melepaskannya perlahan. (Name) tertawa kecil sambil sesekali meraba rumput dengan telapak kakinya, langkah demi langkah diambilnya makin jauh. Hingga pada langkah kedelapannya "Wooaahhh" kakinya tak kuat untuk menopang lagi dan dirinya terjatuh begitu saja.

Game Starts [Kenma X Reader] - HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang