Take #18

25 3 0
                                    

bagaimana bisa aku memandang gadis lain saat kau sudah mengambil alih seluruh atensiku?

-Kim Seokjin


💼💼💼

Cuaca yang tidak terlalu panas sedikit banyak menguntungkan penduduk Seoul. Semilir angin musim dingin menerpa dataran mengalahkan hangatnya sinar matahari.

Seokjin menepikan motornya ditrotoar. Mishil turun tanpa mengucapkan sepatah katapun. Gadis itu menunggu Seokjin menjelaskan sendiri nantinya.

Tanpa aba-aba pemuda bermarga Kim
itu melepaskan jaketnya. Entah apa yang difikirkan pemuda itu hingga melepaskan jaket ditengah sapuan angin musim dingin.

Mishil menatap Seokjin binggung terlebih saat pemuda itu memasangkan jaket ditubuhnya.

"kenapa? Inikan dingin" Mishil sudah akan melepaskan kembali jaket ditubuhnya seandainya Seokjin tidak mencekal pergelangan tangan itu menghalangi.

"sudah pakai saja! aku masih memakai sweater tebal. Tapi bajumu tipis sekali" ucap Seokjin perhatian.

Ingin menolak namun Mishil sedang
malas berdebat sekarang. Seokjin kembali mengambil posisi dibalik kemudi.

"sudah?" Tanya Seokjin pada orang dijok belakang.

"hemt" Mishil menyahut pendek.

"aduh bagaimana ini?"celetuk Seokjin tiba-tiba.

"apanya yang bagaimana?" Tanya Mishil tidak paham.

" motornya tidak mau menyala" jelas Seokjin membuat pandangan Mishil membola.

"kenapa? Coba cek bahan bakarnya" titah Mishil kembali turun dari boncengan.

" penuh kok. Aish bagaimana ini?" Seokjin meminta solusi.

"Bawa kebengkel saja" saran Mishil tidak ingin sulit.

"tapi aku malas mendorong" Mishil
merolling bola matanya malas.

"baiklah aku yang dorong" ucap Mishil mengalah.

"tidak. apa ini?" Tanya Seokjin merasa tidak enak.

"sudah lihat kedepan saja! Aku dorong!" Mishil mengambil tempat dibelakang siap mendorong.

"apa tidak berat?" Seokjin masih tidak tega. Namun pemuda itu masih tetap berada diatas motor dengan Mishil yang mendorong.

"aku merasa tidak enak padamu" Mishil hanya memutar bola matanya malas menanggapi.

"ssshhhh perhatikan saja jalanmu!" Titah Mishil mulai kelelahan.

Brrummm... bruummm....

Seokjin menyalakan mesin motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi.

" Uhuk! Uhuk! SEOKJIN SSI! SEOKJIN SSI!" Teriak Mishil memanggil pemuda yang sudah menjauh dari pandanganya.

Seokjin memang hanya mengerjai kekasihnya itu. Motornya tidak mengalami masalah. Ia hanya ingin tahu reaksi Mishil saat berada dalam kesulitan. Apakah gadis itu akan meninggalkanya atau tetap bertahan denganya. Dan ia sudah mendapatkan jawabanya.

"sebaiknya aku kembali. Mishil pasti kebinggung disana" putus Seokjin. Berbalik guna menjemput kekasihnya.

Sepanjang jalan kembali, Seokjin tidak bisa berhenti tersenyum. Senang rasanya Mishil tidak meninggalkanya dan tetap bertahan denganya.

" Mishil! Hey! Kau tidak papa?" Seokjin turun dari atas motor dengan terburu. Pemuda itu khawatir setengah mati melihat gadisnya meringkuk memeluk lutut sambil terisak lirih.

Bangtan New Staff ( Completed: 02/05/21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang