Take #13

17 3 0
                                    

berhentilah mengurusi orang lain, karena belum tentu semua orang ingin kurus.

-Jeon Mishil

💼💼💼

Seokjin terbangun dari tidurnya saat matahari belum menampakan diri. Pemuda itu mengerang kecil merasakan kepalanya yang berdenyut nyeri. Namun tubuhnya terasa jauh lebih baik dari pada semalam.

"hah pukul berapa sekarang?" Gumam Seokjin sambil melirik jam dindingnya penasaran.

Tanpa sengaja obsidian Seokjin menangkap siluet gadis yang tidur dengan posisi terduduk disofa kamarnya. Keinginanya untuk melihat jam dinding menghilang entah kemana.

Melihat Mishil benar-benar menepati perkataanya semalam membuat perasaan Seokjin menghangat. Pemuda itu berjalan kearah gadisnya yang masih terlelap.

Seokjin mengambil tempat disamping Mishil. Meraih kepala yang jatuh terkulai itu dan menyandarkanya dibahu lebar miliknya.

"terima kasih. Kau benar-benar menepati janjimu" Lirih Seokjin sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Mishil. Wajah lelah itu terlihat damai dalam tidurnya.

Dddrrtt... ddrrtt...

Ponsel Mishil bergetar sesaat. Seokjin mengulurkan tanganya meraih ponsel yang tergeletak disamping pemiliknya.

Seokjin tersenyum remeh memperhatikan wallpaper ponsel yang merupakan foto Mishil yang sedang menatap Dazai dengan tangan Dazai mengait apik di bahu Mishil mesra.

"eungh...." Mishil melengguh pelan.

"ah kau sudah bangun?" retorik Seokjin. Pemuda itu meletakan kembali ponsel Mishil ke tempat semula.

"ah bagaimana perasaanmu? Kenapa kau duduk disini?" Cerca Mishil mengambil jarak dari kekasih barunya.

"aku baik-baik saja. Berkat ini!" Tunjuk Seokjin pada koyo yang dipasang Mishil dipunggung Seokjin.

"astaga itu pasti akan berbekas. Aduh bagaimana ini?" Mishil panik sendiri. Seokjin terkekeh geli melihat tingkah gadis muda itu.

"sudahlah biarkan saja. Aku bisa menutupinya dengan make up nanti. Sekarang duduklah dengan tenang" Mishil mengerjap polos. Seokjin berdiri dari tempatnya dan berjalan memutari sofa.

kriet...

Suara nyaring itu terdengar saat Seokjin mendorong sofanya menjadi menghadap jendela.

" apa-apaan ini hey!" Panik Mishil berpegangan erat pada sofa.

"hal yang sejak dulu ingin kulakukan" ucap Seokjin tidak menjelaskan apapun.

" Melihat sunrise berdua dengan kekasihku" lanjut Seokjin menghilangkan rasa penasaran Mishil.

"sebentar lagi sunrise. Kau mau susu atau kopi?"

" apa?" Mishil mengernyit tidak paham.

"baiklah susu" Seokjin memutuskan sendiri seenaknya. Mishil yang belum paham situasi hanya bisa mengerjap polos sambil menatap kepergian Seokjin yang terburu.

"tch apa-apaan?" Gumam Mishil. Memilih membuka ponselnya guna membunuh waktu selagi Seokjin pergi entah kemana.

"wah yoo jung mengirim pesan, Aku akan mampir mengambil barang nanti malam" monolog Mishil sambil membalas pesan singkat dari sahabat karibnya itu.

"nah susu untukmu! Dan kopi untuk ku!" Mishil meletakan kembali ponselnya dan menerima mug pemberian Seokjin.

"kenapa kau minum kopi? Kau kan sedang sakit! Berikan itu padaku! Ini kau minum susu saja!" Mishil mengambil alih mug ditangan Seokjin.

Bangtan New Staff ( Completed: 02/05/21)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang